!¡WARNING!¡
××BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA!××
××SAYA HANYA MEMINJAM BEBERAPA KARAKTERNYA SAJA!! KARAKTER LAIN MERUPAKAN OC SAYA!¡××
××MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN BAIK DALAM PENULISAN, BAHASA, DLL, DAN MAAF BILA SAYA MENYINGGUNG BEBERAPA PIHAK MAAF, MAAF JUGA BILA CERITA INI TIDAK BISA MENGHIBUR, KEDEPANNYA SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI TERIMA KASIH🙏×𝚂𝚘 𝙴𝚗𝚓𝚘𝚢~!
"Ahahahaha!!!! Coba tangkap aku! Coba tangkap aku!" seru sang anak ke kedua sambil berlari dari kejaran sang kakak sulung.
"TAUFAN KEMBALIKAN TOPI sanKU!" pekik sang sulung sambil berusaha mengejar dan menangkap adik pertama nya itu.
Namun bukannya berhenti, tawa Taufan pecah, ia bahkan mengejek kakak sulung nya itu sambil terus berusaha untuk menghindari kakak sulung nya itu.
Taufan terus saja berlari tanpa melihat depan, sampai, diri nya menubruk seseorang.
Dan lucunya saat ia tertabrak orang tersebut, terdengar suara benturan sekaligus suara pecahan kaca.
"AKHH!!" pekik orang yang ditabrak Taufan itu.
Mata Taufan langsung saja terbelalak saat ia membuka mata nya menatap orang yang ia tabrak.
"KAK GEMPA!"
"ASTAGA GEMPA!"
Taufan terlihat panik, pasalnya ternyata ia menabrak adik kembar nya Gempa yang sedang membawa beberapa piring untuk ditaruh di meja makan, dan karena ditabrak, piring Gempa terjatuh, piring itu juga ikut terjatuh dan pecah di sekeliling Gempa, ada juga beberapa serpihan piring itu mengenai Gempa.
"Maaf Gempa maaf, aku gak sengaja aku gak lihat soalnya kamu di depan," ucap Taufan panik dan khawatir di saat bersamaan, jelas, ia takut kalau adik nya terluka.
"Kau ini memang," ucap kakak sulung mereka, suara nya terdengar sangat rendah dan dingin.
Sepertinya ia benar-benar berhasil memancing amarah sang kakak sulung nya.
"Kak Hali, udah aku gak apa-apa," ucap cepat Gempa menenangkan sang sulung a.k.a Halilintar yang sudah hampir meledak.
"Tapi kakak berdarah!"
Mendengar ucapan itu, Gempa melihat ke arah lengan dan tangan nya yang terkena serpihan piring itu yang kini berdarah.
"Gak apa-apa Thorn, ini hanya luka kecil," ucap Gempa dengan tenang sambil tersenyum ke arah Thorn.
"Gak apa-apa katamu?" tanya Hali ia menatap tajam ke arah Gempa, ia bahkan masih melirik Taufan dengan tatapan tajam.
Dan tatapan Hali berhasil membuat Taufan bungkam, ia benar-benar merasa bersalah, ia telah melukai adiknya.
Gempa menghela nafas ia lalu berdiri.
"Masalah kecil gak usah diperbesarin yah?" ucap Gempa sambil tersenyum.
"Thorn, tolong kakak bersihkan serpihan piring ini yah?" pinta Gempa.
Tanpa membantah, Thorn mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Memory"
Fantasy"Kejadian aneh menimpa keluarga kami, entah apa yang terjadi, tapi, satu persatu menghilang, mereka menghilang tanpa jejak, dan tak ada yang tahu di mana mereka, bagai sebuah memory yang terhapus, tapi, ada kata mengatakan, walaupun sesuatu menghila...