pemanggilan

6 1 0
                                    

Ziwa sedang mencoba memanggil mu dengan pola sage bintang di dalam tower tuanya.

    "wahai makhluk sempurna!"

"makhluk yang diciptakan untuk mewakili segala makhluk."

  "datanglah jiwa dan jasadnya."

"aku pemanggil, memanggilmu. Datang kesebelahku, keduniaku, kejiwaku."

  "DATANGLAH MAKHLUK SEMPURNA!!!!"
  Begitulah wujub rapalan mantranya.

  Pola sage bintang tersebut bercahaya, jubah merahnya mengelopak hebat, matanya bersinar terang.

  "wahai manusia, makhluk sempurna. siapa namamu wahai lord manusia?"
  ziwa bertanya kepadamu, dengan sangat sopan. Sedangkan efek pemanggilan tersebut sudah tidak setenar sebelumnya.

  "aku tau, aku tidak sepandai itu dalam melakukan kontrak langsung dengan mu manusia." ziwa terlihat sedih menunduk.

  "tapi aku yakin, kamu pasti sedang melihatku, membaca pikiranku, dan selalu membantuku."
  Seketika ia tersenyum, tulus.

  "disini merupakan salah satu ruangan didalam towerku lord manusia." jika kau tahu, atau dapat membaca pikiran dan hatiku. Maka kau akan tahu kalau disinilah aku bereksperimen memanggilmu setiap saat.

  Dan saat ini aku berhasil membuat interaksi denganmu. Walau ini hanya komunikasi satu arah. Kamu bisa memberikanku bantuan di saat-saat tertentu.

  Ziwa memasang wajah sedikit ragu. "jika lord manusia benar-benar telah mendengarku. Bisakah ehh! Bukan maksud untuk meragukan. Tapi memberikan tanda kehadiran tuan?"

(kamu membuat angin, dengan hidungmu.)

  Angin menerpa wajah zewa, mengibarkan jubah merahnya.

  Diapun kaget hingga bersandar ke salah satu tiang penyangga tower tuanya. "bagaimana tuan bisa melakukannya?" dia bertanya sambil terkejut dan penasaran.

  "ah iya, aku lupa. Manusia merupakan makhluk terkuat, jadi pastilah hal-hal seperti ini merupakan kelebihan tuan." dia mengangguk-angguk mengevaluasi.

  Dia mengambil salah satu buku dari kantung jubahnya. Warna buku itu coklat dengan judul berbahasa asing.

  Dia tersenyum, membuka lembaran pertama. "tuan, adapun tujuan saya memanggilmu adalah untuk membuktikan teori yang aku kemukakan. TAPI!!" yang tadinya ia tersenyum berubah menjadi berkerut.

  "tapi mereka telah mengambil segalanya dariku, membunuh orang tuaku, menghancurkan rumahku, menghalang mimpiku. Dan itu semua karena mereka berpikir bisa senaknya jika menjadi pemanggil yang sukses" perlahan-lahan emosinya mereda, Beserta intonasi suaranya

  Ziwa menunjuk halaman pertama buku coklat itu.
"buku ini berjudul sang makhluk sempurna, MANUSIA! Buku inilah yang menuntunku dan mengajariku cara memanggil tuan, beserta bahasa yang tuan gunakan."

  "apa tuan masih disana?" ziwa bertanya memastikan.

(kamu menggetarkan halaman ini)

  Duk-Bdurk... Duk!!
Ziwa berseru panik. Mencengkram benda yang bisa menahannya dari getaran.

  "itu luar biasa, tuan manusia! Ini seperti gempa bumi yabg telah menghancurkan dunia summonia 1000 tahun yang lalu."
  dari raut wajahnya kamu bisa melihat bahwa ia tidak akan meragukanmu lagi.

  Setelah beberapa saat lenggang dia melepaskan gengamannya.
  "tuan, saya dengan senang hati akan membawa tuan berkeliling disetiap lantai tower tuaku ini!" sambil tersenyum ziwa berkata.

  "oh yah, untuk nama tower tua ini. tuan bisa memanggilnya dengan sebutan tiang keseimbangan!"
  ziwa berlagak keren dengan tangan terbuka, mulut tersenyum, dan posisi berdiri tegak sempurna.
  "sebenarnya itu nama yang aku berikan. Hehehehehe-he."

  Ziwa mulai melangkah
  "ruangan ini, merupakan ruangan paling atas sebelum ruangan outroof dilantai ke-8."
itu berarti ini ruangan ke-7.
  Dia berhenti di pintu bercorak emas yang berada di ruangan ini.

  "pintu ini berada di sebelah utara, inilah pintu yang menyambungkan semua lantai tower tiang keseimbangan." pintu ini-pun didorong....

(sreets...)
  Suara macet engsel pintu terdengar nyaring. Di depan sana ada tangga, dan bisa dilewati dua orang dewasa.

  "tangga yang keatas mengarah keruangan outroof. Sedangkan tangga kebawah tersambung dengan ruangan lantai 6"

  "ayo kebawah!" belum lagi kita menanggapinya, dia sudah melangkah.

  20 detik melangkah. Kami menemukan pintu bercorak emas yang sama seperti diatas.

  (sreert....)
  "TUAN MANUSIA! Dengan ini aku mempersembahkan, ruang perpustakaan terlarang terbesar di sumonia!!!" lagi-lagi dia berlagak sombong.

  Ruangan ini dipenuhi oleh buku, seperti namanya. Tapi desain perpustakaan ini sangat klasik. ribuan buku tersusun rapi di rak kayu, dengan Warna-warni warna di sampulnya.
 
  Setelah melihat sekilas, ruang perpustakaan ini sangat kecil, hanya berukuran 3x5 meter saja. (APANYA YANG PERPUSTAKAAN TERBESAR???)

  "ehem, ekhem. Tuan mari kita menelusuri lantai lainnya." dia mengalihkan pembicaraan.

  Tiga puluh menit kemudian....
"jadi rangkumannya tuan, lantai ke-8 untuk ruangan outroof, lantai ke-7 ruangan memanggil, lantai ke-6 merupakan ruangan perpustakaan terlarang terbesar!!"

(dia masih membanggakan perpustakaan 3x5nya.)
  "kemudian lantai ke-5 adalah dapur, lantai selanjutnya adalah ruangan meracik, setelahnya ruangan penyimpanan, lantai ke-2 lantai favoritku, alias kamar tidur. Dan yang terakhir lobby lantai 1. Ada yang perlu ditanya? Lord manusia?"

  (telepati aktif)
  "ohh.. Benar juga, aku sudah memperkenalkan semuanya, kecuali satu hal yah..." ziwa memasang muka serius.

  "jadi tujuan kenapa aku memanggilmu tuan, karena aku ingin mengulang kejadian 1000 tahun yang lalu. Peristiwa yang akan menghancurkan dunia ini. HaHAa! Whahahaaha-haha... Haha. Ha! Semua akan kembali seperti semula, kembali ke zaman ke hancuran, jadi KAU!!! HARUS MEMBANTUKU TUAN!"

Pemanggil memanggilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang