[BL] Dryad dan Sloth [Novel pendek]

☆、11

11

Jadi keesokan harinya, ketika Su Lan sedang makan perlahan di meja, Lin Sen tiba-tiba datang, menggendongnya, meletakkannya di pangkuannya, dan melepas celana sloth kecil itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Su Lan perlahan menutupi wajahnya yang panas dengan roti besar: "Apa... kamu... apa... ah..."

Lin Sen menggigit telinga putih kecilnya dan berkata dengan penuh nafsu: "Aku ingin melakukannya dengan mu!"

Su Lan berbisik dengan berani: "Oke..."

Lin Sen menyesuaikan sudutnya sehingga Su Lan tetap duduk di pangkuannya, lalu meregangkan pinggangnya dengan tidak sabar.

Su Lan menjerit riang, menjabat tangannya, dan roti besar itu jatuh.

Su Lan perlahan membungkuk untuk mengambilnya, dan pemandangan di belakangnya menjadi semakin tidak terhalang.

Lin Sen menjadi semakin bersemangat, terengah-engah dan bertanya: "Apakah kamu bahagia, sayang?"

Su Lan dengan hati-hati memegang roti bundar besar itu dengan tangannya yang tipis dan putih dan menggigitnya.Setelah mengunyah beberapa saat, dia berkata dengan santai: "Ini sangat... menyegarkan... ah..."

Meski adegan itu agak memalukan, Lin Sen tidak lagi meminta lebih. Dia menepuk Su Lan dan berkata, "Panggil aku Laogong."

Su Lan mengatupkan bibirnya, menyesap susu perlahan, dan berteriak manis dengan seteguk buih susu: "Lao... Gong..."

Lin Sen meneteskan air mata dan berharap dia bisa memberikan uang kepada netizen yang antusias yang memberinya saran!

Su Lan terus minum susu dan makan roti, sementara Lin Sen berderak seperti tukang tumbuk.

Sebelum dibebaskan, Lin Sen berkata dengan linglung: "Baiklah - aku keluar, ayo keluar bersama."

Su Lan tersenyum perlahan dan malu: "Aku... kali... ini... sudah... bertahan... hingga... enam ... kali..."

Lin Sen:......

Su Lan perlahan mengacungkan jarinya: "Aku... di... di dalam... dunia... Sloth... adalah... adalah... Sudah... sangat... baik... untuk... Waktu... Yang... lama..."

Lin Sen tertawa terbahak-bahak, mengusap rambut Su Lan dengan tangannya yang besar, dan berkata: "Ya, ya, kamu paling bertahan lama."