"Ayah!" suara anak kecil terdengar menggema dari aula kastil.
Anak itu berlari sekencang mungkin menuju ke tempat ayahnya berada.
"Ayah! Lihat! Aku menangkap kadal yang masuk ke ruang penyimpanan!" Ucap anak itu dengan senyum yang lebar dan mengangkat kadal yang berhasil ditangkapnya.
"Hahahaha! Hebat! Apa yang akan kau lakukan dengan kadal itu sekarang?" Tanya sang ayah
"Aku akan merawatnya! Sampai dia besar!"
Sang ayah tersenyum mendengar perkataan anaknya itu dan memberinya semangat.
"Ya! Kau pasti bisa, anakku!"
"Tentu saja!" kata anak itu dengan bangga.
-
*KRING KRING*
"HAH! ..."
Dengan nafas yang tersendat-sendat pemuda itu mengedipkan matanya dengan cepat, berharap dia sudah kembali ke realita.
"hah... mimpi itu lagi..." Katanya sambil menggaruk kepalanya dan membuat wajah kesal.
"Huft- meresahkan saja... memangnya gak ada mimpi lain selain itu?" Menghela nafasnya lalu membuka jendela di sampingnya.
Pemuda itu segera bangun dari kasurnya dan bersiap untuk pergi ke akademi. Tapi tiba-tiba aktivitasnya terhenti sementara.
...
"Seperti ada yang salah... tapi... apa?"
Apa?
"SEKARANG HARI APA?!"
Ya, dia salah hari. Saat itu sedang hari Minggu dan dia sudah siap untuk berangkat. Dia kelelahan sampai dia lupa bahwa dia tidak ada kegiatan di akademi pada hari Minggu.
-
"Hey! Kenapa gak ngasih tau sejak awal!" Tanya pemuda itu dengan berteriak dari balik pintunya.
"Kau kelihatan kesal, aku gak mau ganggu"
"Hah? Oh... aku kesal karena mimpiku. Bukan kesal ke kamu kan?"
"Hm? Terakhir kali diingetin... kakak malah lempar tangkai bunga ke muka ku kan?" Jawabnya dengan wajah datar sambil tetap membaca bukunya.
Kakak? Iya benar, pemuda ini adalah seorang kakak bernama Kaleo Frederick dan memiliki seorang adik perempuan bernama Alvine Frederick.
-Kaleo dibaca Kel'o dan bukan Ka-le-o
-Nama panggilannya Vin, dia tidak terlalu suka dengan namanya karena terdengar seperti nama anak laki-laki.
...
Kaleo terdiam setelah mendengar itu lalu kembali masuk ke kamarnya untuk membereskan kasurnya dan lemari bajunya yang berantakan.
(Beberapa menit berlalu)
"Dek"
Tidak ada jawaban dari adiknya.
"Vin?" Kaleo memanggilnya sekali lagi sambil keluar dari kamarnya.
"Hm? Kenapa?" Tanya adiknya dan menutup buku yang dibacanya.
"Aku mau ke tempat Ibu, ikut ga?"
"Ikut" Vin menjawab dengan cepat dan segera berdiri dari sofa.
"Yaudah siap-siap sana, ku tunggu di depan gerbang" Katanya sambil melipat kerah bajunya yang berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Terbit Sampai Terbenam (HIATUS)
FantasyKaleo dan Alvine, dua orang anak yang dilahirkan di kerajaan bernama Altaera. Yaitu sebuah kerajaan yang menduduki wilayah terluas di dunianya. Di dunia ini, sihir adalah hal yang biasa untuk beberapa orang. Tapi ada juga yang berpendapat bahwa sihi...