Ujian Sihir

4 0 0
                                    

Harinya pun tiba. Ujian sihir yang terkenal sulit di akademi resmi dimulai. Walaupun namanya ujian sihir tidak semua yang diujikan adalah keterampilan mengendalikan sihir, tapi juga pengetahuan peserta tentang sihir dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Lonceng berbunyi menandakan bahwa ujian akan dimulai.

"Lesu gitu Kel, kenapa?" Tanya Verolyn pada Kaleo yang sedang menguap

"Hah? oh, tadi cuman bisa tidur 3 jam" Jawabnya dengan nada mengantuk

"3 Jam? Ngapain aja tuh?"

"Eee... belajar"

Percakapan mereka terhenti karena pengawas ujian telah memasuki ruangan.

"Baiklah, sekarang saya akan membagi kelas ini menjadi 2 kelompok. Satu per satu dari kalian silahkan maju ke depan dan mengambil undian pembagian kelompok." 

"Yah diundi" Kata Verolyn dengan kecewa

"Ya mau gimana lagi? Takutnya kalo ga gini malah berat sebelah kelompoknya" Balas Kaleo

Beberapa menit berlalu...

"Silahkan berkumpul dengan teman satu kelompok kalian. Saya beri waktu 2 menit" Kata pengawas sambil menuliskan sesuatu di papan tulis.

"Pisah nih kayaknya, ga apa-apa? Kata Kaleo sambil memperlihatkan angka genap yang dia dapat.

"Yah lawannya Kaleo, males deh..." Jawab Verolyn sambil menyilangkan tangannya.

Kaleo hanya tertawa kecil melihat reaksi temannya itu.

Dari jauh terlihat seorang pemuda yang gagah sedang melihat Kaleo dan Verolyn berbincang. Ia terlihat sangat membenci kedua orang itu karena matanya memancarkan aura kebencian.

"Liat aja lu, Pangeran sialan. Gue bikin lu gagal di ujian ini" Kata pemuda itu sambil tertawa jahat.

Teman-temannya yang mendengar itu langsung berkomentar.

"Ya palingan gagal lagi..." kata salah seorang temannya dengan nada mengejek sambil tertawa pada yang lainnya.

"Diem kalian!"


Setelah semua murid telah bersama dengan kelompoknya masing-masing, ujian pun dilaksanakan.

"Baiklah, karena semua sudah berada dalam kelompoknya masing-masing maka saya akan memulai ujian ini. Tiap kelompok berisikan 10 orang dan masing-masing anggota akan diberikan sebuah bendera kecil. Bendera-bendera ini adalah poin kalian, setiap kalian berhasil menyelesaikan ujian yang diberikan maka kalian akan mendapatkan bendera sesuai dengan skor yang kalian dapat." Pengawas tersebut membacakan peraturan ujian pada papan tulis.

"Gunanya kelompok apa pak?" Tanya salah seorang murid dari kelompok Kaleo.

"Gunanya adalah untuk menghitung berapa banyak bendera yang didapatkan dalam satu kelompok. Ini nantinya akan berpengaruh pada ronde berikutnya" Pengawas menjelaskannya sambil memberikan masing-masing murid 1 bendera.

-Pengaruhnya sih cuman perbedaan penilaian dari hasil 'Sihir Kreasi'. Makin kompleks bentuknya maka makin besar nilai yang didapat.


Kedua kelompok pun diteleportasikan ke sebuah lapangan rumput luas yang berbeda, jauh dari keramaian.

-Kelompok genap dan ganjil dipisah tempatnya biar gaada keributan dan ga saling menjatuhkan.

Ujian pertama adalah pengetahuan umum tentang sihir dan lingkungan. Setiap anggota kelompok akan diberikan pertanyaan yang sama dan yang jawabannya detail, benar dan masuk akal akan mendapatkan 5 bendera.


Setelah waktu berlalu akhirnya mereka akan berlanjut ke ronde kedua yaitu "Sihir Kreasi".

Sihir Kreasi adalah sihir yang dibuat oleh pengguna sihir dengan imajinasi dan kontrol diri. Sebelumnya, pada ronde ini sangat banyak peserta yang gagal karena mereka tidak bisa mempertahankan objek yang mereka buat. Maksudnya seperti objek yang seharusnya solid seperti batuan mineral malah menjadi cair dan lain sebagainya. Penggunaan mana juga harus diperhatikan karena semakin besar ukuran objek dan semakin rumit objek tersebut maka penggunaan mana akan berkurang drastis.

Sihir Kreasi merupakan salah satu dari banyak sihir yang memiliki peraturan dalam memakainya, yaitu sihir ini tidak akan bisa lagi digunakan apabila penggunanya membuat objek  berupa mata uang, mineral yang dapat dijual dan makhluk hidup.

Pada ronde ini aspek yang akan dinilai adalah bagaimana peserta berimajinasi, kontrol diri untuk mempertahankan bentuk dan penggunaan mana.


Verolyn terlihat biasa saja dalam menanggapi ronde kedua. Baginya ini sangat mudah karena hampir setiap hari ia menggunakan sihir ini untuk client-clientnya. Atau lebih tepatnya karena dia adalah hybrid.

Makhluk hybrid biasanya memiliki lebih banyak mana, hal ini tentunya membuat Verolyn lebih mudah merapalkan sihir kreasi daripada manusia biasa. Sama halnya dengan ras Demon, Elf dan Naga yang juga memiliki mana lebih banyak dibandingkan manusia, tapi tidak berarti manusia tidak dapat melebihi ras-ras tersebut. Ada beberapa yang memiliki mana di atas rata-rata manusia, salah satunya Al—[sebagian teks hilang]

Kembali pada ujian. Di sisi lain—Kaleo juga tidak ada kesulitan dalam melakukan tes ronde kedua. Hanya saja ia sudah lama tidak menggunakan sihir ini.


Semua tes berjalan dengan normal dan ujian pun selesai.

"Hasil ujian kalian akan diumumkan seminggu dari sekarang. Jika ditemukan kecurangan dalam ujian ini maka kami tidak akan segan-segan mendiskualifikasi kalian. Sekarang kalian oleh bubar" Kata pengawas sambil membersihkan sisa-sisa ujian.


Kaleo pergi ke toko Verolyn untuk bertanya tentang kabarnya.

Lonceng toko berbunyi,  membuat telinga Shion berkedut ke arah bunyi itu.

"Selamat datang- Kak Kaleo? kenapa datang ke sini?" Kata Shion sambil membersihkan rak-rak barang.

"Olin udah pulang?" Tanya Kaleo

"Belom, kenapa?"

"Cuma mau tanya soal ujian tadi, mau tau keadaannya"

"Hmm... emang ujiannya susah?"

"Buat ku sih lumayan, Kakakmu kan lebih ngerti soal sihir dibanding aku"

Sesaat setelah Kaleo bicara seperti itu, Verolyn berlari kearahnya dan memeluknya sambil menggelitikinya.

"Ngomongin aku ya? Hehehe"

Kaleo terkejut dengan kedatangan Verolyn yang tak terduga. Wajahnya sedikit memerah karena Verolyn memeluknya secara tiba-tiba. Shion yang melihat kelakuan kakaknya dan kakak dari temannya itu hanya tertawa. 

"Kakak emang ga peka ya? Udah dikodein lama tapi ga sadar."  Katanya dalam hati


Bersambung


A/N: belakangan ini sibuk tapi giliran ada waktu malah ngerjain yang lain bukannya lanjutin ini. Maaf kalo misalnya sulit dimengerti pada chapter ini, bingung juga sebenernya mau lanjutin kayak gimana.

Untuk chapter selanjutnya bakal fokus ke Alvine sama Kaleo sih kayaknya. Makasih udah baca.

Dari Terbit Sampai Terbenam (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang