skip aja kalo gak suka

169 15 1
                                    

Assalamualaikum

Di chapter ini author akan mengganti nama balind menjadi Mala

________

Sesampai di rumah

“ mas,  kamu bersih bersih gih, Mala mau  ngerjain pr dulu ”

“ iya, yang rajin ya ” ledek Rakha

Rakha berjalan menuju kamar mandi, di sisi lain Mala mengerjakan tugas tentang kitab qowaidul i'lal

( Info : di sekolah Rakha Mala bukan hanya belajar formal tetapi ada belajar kitab nya juga ya )

Belajar i'lal
Tujuan I’lal adalah merubah Huruf Illat seperti Wau, Alif dan Ya’, supaya ringan dan mudah dalam mengucapkannya. Untuk mempelajarinya, tentunya terlebih dahulu kita harus mengenal Wazan-wazan Fi’il, seperti:

Wazan Fi’il
Fi’il Tsulatsi Mujarrod
Fi’il Ruba’i Mujarrod
Fi’il Tsulatsi Mazid
Fi’il Ruba’il Mazid
Fi’il Mulhaq Ruba’i Mujarrad dan Mulhaq Ruba’i Mazid.

Juga mengenal Bina’ pada tiap-tiap kalimah, seperti:
Bina’ Shohih
Bina’ Mudho’af
Bina’ Mahmuz
Bina’ Mitsal
Bina’ Ajwaf
Bina’ Naqis
Bina’ Lafif.

Cara merubah huruf-huruf illat tersebut, terkadang dengan cara menukar, memindahkan tanda baca/harakat/syakal, disukunkan, bahkan sampai membuang huruf. Semua cara itu tentu ada kaidahnya masing-masing, yang dikenal dengan Kaidah I’lal. Contohnya seperti: صَانَ asal bentuknya صَوَنَ huruf Wau diganti Alif alasannya karena huruf illat Wau tersebut mendapat harkat sedangkan sebelumnya ada Huruf yang berharkat Fathah. Contoh lain seperti: يَصُوْنُ asal bentuknya adalah يَصْوُنُ mengikuti wazan يَفْعُلُ harkat Wau dipindah ke huruf sebelumnya alasannya karenah sebelum Wau ada Huruf Shohih yang tidak mendapatkan Harkat alias Sukun. Dan sebagainya.

Kesimpulannya, untuk lebih memudahkan melaksanakan praktek I’lal ini, kita harus mengetahui dulu bentuk kalimah menurut tashrif nya, mengetahui Bina’ nya, dan yang terpenting mengetahui kaidah-kaidahnya.
Tashrif Fi’il Tsulatsi Mujarrad Wazan Bab 1
CONTOH PERUBAHAN BENTUK KATA

الَّصْرِيْفُ اْلاِصْطِلاَحِيُّ

TASHRIF ISHTHILAHIY

FI’IL TSULATSI MUJARRAD
WAZAN BAB 1

ISIM ALAT ZAMAN/ TEMPAT FI’IL NAHI FI’IL AMAR ISIM MAF’UL ISIM FA’IL ISIM MASDAR FI’IL MUDHARI’ FI’IL MADHI
مِفْعَلٌ مَفْعَلٌ لاَتَفْعُلْ اُفْعُلْ مَفْعُوْلٌ فَاعِلٌ فَعْلاً يَفْعُلُ فَعَلَ
perkakas kerja waktu/ tempat kerja jangan kerjakan! kerjakan! bahan pekerjaan si perkerja kerja akan/ sedang bekerja sudah bekerja
مِنْصَرٌ مَنْصَرٌ لاَتَنْصُرْ اُنْصُرْ مَنْصُوْرٌ نَاصِرٌ نَصْرًا يَنْصُرُ نَصَرَ
alat penolong waktu/ tempat pertolongan janganlah ditolong! tolonglah! olehmu yg mendapat pertolongan sang penolong pertolongan ia akan/ sedang menolong ia sudah menolong
مِمَدٌّ مَمَدٌّ لاَتَمُدَّ مُدَّ مَمْدُوْدٌ مَادٌّ مَدًّا يَمُدُّ مَدَّ
peralatan peman-jangan waktu/ tempat peman-jangan jangan meman-jangkan panjangkan! yang panjang si pemanjang peman-jangan ia akan/ sedang meman-jangkan ia sudah meman-jangkan
مِصْوَنٌ مَصَانٌ لاَتَصُنْ صُنْ مَصُوْنٌ صَائِنٌ صَوْنًا يَصُوْنُ صَانَ
alat penjagaan waktu/ tempat penjagaan jangan menjaga! jagalah! yg terjaga/ terpelihara si penjaga penjagaan akan/ sedang menjaga sudah menjaga
مِغْزًى مَغْزًى لاَتَغْزً اُغْزُ مَغْزُوُّ غَازٍ غَزْوًا يَغْزُوْ غَزَا
alat untuk mencari waktu/ tempat pencarian jangan dicari! carilah! suatu yg dicari si pencari pencarian akan/ sedang mencari sudah mencari
مِئْمَلٌ مَأْمَلٌ لاَتَأْمُلْ أُوْمُلْ مَأْمُوْلٌ آمِلٌ أَمَلاً يَأْمُلُ أَمَلَ
alat peng-harapan waktu/ tempat mengharap jangan meng-harap! ber-haraplah! yang di-harap sang pengharap harapan akan/ sedang meng-harap telah meng-harap

Gadis Pengacara Itu Istri Ku  { End  }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang