1. || MALAM - Anak Yang Tak Diinginkan

667 51 32
                                    


Tolong beri vote bintang ya biar aku lebih semangat, komen juga kalau suka ceritanya ♥

Pyar

Suara barang pecah menggema di seluruh ruangan, gadis dengan baju tidur itu langsung berlari mendekati kedua orang tuanya dan melerai pertikaian di antara keduanya.

"Papa jangan pukul mama terus!" teriak gadis itu menghempas tangan sang ayah dengan kasar. Ia benar-benar tidak tahan saat melihat sang ayah yang berulang kali mendaratkan pukulannya pada sang ibu.

“Udah ya pah, cukup!”

"Kamu jangan ikut campur, sialan!" bentak laki-laki itu.

PLAKK

PLAKK

PLAKK

"Akh!!! Papa, sakit!" teriak Malam dengan histeris saat ikat pinggang sang ayah mendarat tiga kali di lengan dan wajahnya.

Sang ibu menarik Malam dengan kuat dan mendorong Malam hingga jatuh. "Kembali ke kamarmu, anak sialan!" bentak wanita paruh baya itu menatap putrinya dengan tajam.

Malam terengah menatap ibunya setengah tidak percaya, ini bukan pertama kalinya malam mendengar panggilan itu dari sang ibu, “Malam hanya bela mama! Malam nggak tega lihat mama dipukul sama papa!” balas gadis tomboy itu seraya berdiri dari duduknya.

“Saya nggak butuh pembelaan dari anak sialan kayak kamu!” Perempuan paruh baya itu menarik tangan putrinya dengan kasar dan membawanya ke kamar.

BRAKKK

Suara pintu dibanting kencang hingga menciptakan getaran pada benda-benda yang ada di ruangan itu.

“Kamu perempuan sialan!”

“Kamu manusia anjing, Pras! Anak sialan itu ada karena kesalahan kamu!”

“Jangan munafik! Anak sialan itu ada karena kamu memang wanita malam, Sari! Malam itu kamu juga menikmatinya! Berhenti untuk terus menyalahkan aku!"

Malam menutup kedua telinganya dan menangis dengan kencang saat suara teriakan kedua orang tuanya menusuk gendang telinganya. Hati siapa yang tidak hancur saat kedua orang tuanya menganggap anaknya sebagai sampah dan kutukan.

Umpatan dan makian dari keduanya beradu, seolah keduanya ingin menunjukkan bahwa diri mereka lebih hebat dari yang lain.

••••••••••

“Kenapa Malam tidak sekolah lagi?” tanya nenek. “Nenek kaget, subuh-subuh cucu nenek udah datang ke rumah nenek, nggak dicari?”

Gadis itu menoleh lalu menundukkan kepalanya.

“Apa dua manusia iblis itu kembali menyakitimu?” tanya perempuan tua itu segera berdiri dari duduknya dan mengusap luka di wajah cucunya. “Kenapa luka ini? Baru kemarin nenek membersihkan luka di wajah kamu, dan belum ada luka ini!”

“Bertengkar di sekolah nek,” jawab Malam menjauhkan tangan sang nenek.

“Kenapa bertengkar lagi?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Langit MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang