"Pergilah,"
Jena menatap pria di depannya dengan tatapan kecewa dan sedih. Di malam hari dengan tempat di tengah-tengah hutan, mereka tengah menyelesaikan misi. Bahkan pakaian mereka sudah berantakan dan kucel.
Tidak hanya Jena tapi dua orang temannya juga merasakan barusan yang pria itu ucapkan.
Bagaimana tidak kecewa, di kondisi ini mereka dituduh mata-mata dari musuh mereka, bahkan mereka tidak di beri kesempatan untuk menjelaskan.
"Ku bilang pergi!"
Pria itu adalah kapten dari tim ini. Ia menatap ketiga rekannya dengan tatapan dingin.
Pria berambut gondrong di samping Jena menghela nafas, ia merasakan hal seperti Jena. Dituduh mata-mata. Tanpa mengurangi waktu, ia menarik Jena dan satu lagi rekannya untuk pergi dari sana tanpa sepatah kata pun.
"Ayo Jen,"
Jena melangkah mengikuti rekannya dengan tatapan yang tak lepas dari sang kapten. Tatapannya jelas berubah menjadi tatapan mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of NARESH
General Fiction"Meski masa lalu pemenangnya, tapi tetap hanya masa lalu." _Jena