Hubungan Sunghoon dan Heeseung semakin dekat. Walaupun Heeseung tidak memiliki waktu banyak untuk Sunghoon, Sunghoon tidak mempermasalahkan hal itu. Dirinya selalu mengelilingi pulau untuk mengatasi rasa bosannya dan ia tidak pernah lelah.
Tidak ada nama hubungan yang bisa dikatakan oleh keduanya. Mereka merasa sudah saling terikat tali tembus pandang.
Sunghoon sudah terbiasa dengan tubuh barunya yang lemah, tapi ia mencoba melaih tubuhnya agar terbiasa dengan hal-hal yang berat.
Walaupun begitu, tetap saja Sunghoon merasa lelah dan kini ia sedang berbaring di ubin. Ubin yang dingin membuat Sunghoon mengantuk. Ia sudah beres-beres rumah dan berkeliling pulau sambil berlari.
Kebiasaan baru Sunghoon adalah tidur siang, terkadang ia melupakan makan siangnya dan berakhir diceramahi Heeseung.
Karena kepalang ngantuk, Sunghoon pun tertidur.
Sekitar pukul setengah enam sore, Sunghoon terbangun karena tubuhnya merasa pegal. Ia duduk sambil mengumpulkan nyawanya. Kepalanya terasa sedikit pusing.
Tidak mau duduk di ubin terlalu lama, Sunghoon beranjak untuk ke kamar mandi. Sore ini ia belum membersihkan dirinya.
Selesai mandi, Sunghoon mendengar suara kenop pintu terbuka. Sunghoon ingin menyambut, Heeseung pulang dengan seragam putihnya.
"Heeseung!"
"Baru selesai mandi?"
Heeseung melihat rambut Sunghoon yang basah, jadi ia pikir Sunghoon baru selesai dengan acara mandinya.
Sunghoon mengangguk antusias.
"Kamu mau mandi dulu atau bagaimana?"
"Sepertinya aku mau mandi, tubuhku banyak berkeringat."
"Aku akan menunggumu."
Heeseung tersenyum lalu berjalan menuju kamarnya terlebih dahulu untuk menaruh tasnya.
Sunghoon menunggu Heeseung sambil melamun di kamarnya. Entah apa yang ia pikirkan, Sunghoon hanya sedang tidak ingin melakukan apa-apa.
"Sunghoon," Heeseung menepuk pundak Sunghoon.
Sunghoon menoleh seperti kembali lagi pada dunianya. Heeseung sesudah mandi terlihat sangat menyegarkan.
"Apa hobimu sekarang melamun?"
"Sepertinya tidak mudah menghilangkan kata itu dari hidupku."
Heeseung terkekeh.
"Bagaimana hari ini di sekolahmu, Heeseung?"
"Tidak ada yang menarik, hanya belajar seperti biasa."
Terkadang Sunghoon penasaran bagaimana keadaan di kota sekarang, tapi Heeseung tidak pernah mengajak Sunghoon untuk keluar dari pulau ini.
Apakah ini yang disebut rasa bosan? menyebalkan. Sunghoon tidak suka sensasinya. Heeseung pun egois, ia hanya ingin menyimpan Sunghoon untuk dirinya sendiri. Sunghoon adalah milik Heeseung, dan itu mutlak. Lagipula yang dibutuhkan Sunghoon hanya tempat tinggal, kan? Sunghoon juga bilang tidak masalah tinggal di pulau sepi seperti ini.
"Sunghoon, aku ingin memberitahumu sesuatu."
Perhatian Sunghoon sepenuhnya menatap netra Heeseung.
"Tapi sebelum itu aku akan membuat makan malam terlebih dahulu untuk kita."
Sunghoon mengangguk, Heeseung pun berjalan menuju dapur.
Setelah memasak, makanan pun disajikan, Sunghoon dan Heeseung makan dengan khidmat. Selesai makan dan mencuci piring, Heeseung kembali lalu menyuruh Sunghoon untuk masuk ke kamar.
![](https://img.wattpad.com/cover/362227434-288-k614057.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Memory [heehoon] ✅
Fanfiction"Aku tidak tahu kalau jatuh akan sesakit ini." Ia merasa aneh dengan benda yang baru ia pijak. Dirinya terjatuh di sebuah pulau asing berpenduduk kaki dua. Mau tidak mau ia harus menyesuaikan diri. Namun, bukan jatuh itu yang membuatnya sakit. "Apa...