1

164K 638 5
                                    

Anessa atau biasa dikenal Nessa adalah seorang dokter cantik yang tinggal di kota bersama suaminya, sudah 3 tahun Nessa menikah dengan seorang pengusaha bernama Gifar namun mereka belum diberi keturunan.

Anessa merasa hidupnya terlalu membosankan, suatu hari ia mendaftar menjadi sukarelawan untuk ditempatkan ke daerah yang jauh dari kota.

Kesalahan Nessa yaitu ia baru memberi tahu suaminya saat ia akan pergi ke desa penempatannya kerja, dan saat itu pun Nessa dan Gifar bertengkar hebat karena keputusan sepihak Nessa, tapi akhirnya Nessa tetap pergi walau dilarang oleh suaminya.

•••

Nessa sampai di kampung tempatnya kerja pada sore siang hari, ia dibawa pak RT ke sebuah rumah kecil yang mungkin akan menjadi tempat tinggalnya selama disini.

"Ini bu dokter rumahnya, ya memang rumah ini kecil tapi saya dan warga sini berharap bu dokter tinggal nyaman dirumah ini," ujar Pak Joko.

"Ini cukup bagus ko pak saya liat-liat," ujar Nessa.

Pak Joko tersenyum. "Kalo gitu ayo masuk ke dalam bu dokter Nes, saya kasih liat dalemnya juga," ujar pak Joko.

Nessa masuk ke dalam rumah, yang pertama kali ia lihat adalah ruang tamu yang kecil disertai kursi yang terbuat dari kayu.

"Ini ruang tamu dan semuanya sudah saya suruh orang buat cet ulang biar keliatan fresh ini rumah tua."

Nessa mengikuti langkah pak RT ke ruang tidur. "Ini kamar tidur saya?" tanya Nessa.

Pak Joko membuka sebuah pintu kamar. "Iya bu, semoga betah ya bu dokter."

Nessa melihat-lihat, ternyata setelah hanya ada ruang tamu, kamar, dan dapur terbuka yang menyambung dengan ruang tamu tanpa sekat.

"Pak."

"Kenapa bu?"

"Ini ga ada kamar kecil buat saya mandi?" tanya Nessa.

Pak Joko tertawa renyah. "Ya ada dong bu dokter, masa ga ada, mari ikutin saya."

Pak Joko melangkah keluar rumah, lalu Nessa mengikutinya.

Nessa panik, kenapa pak Joko keluar dari rumah? apa ia harus berjalan beberapa kilo meter hanya untuk mandi atau buang air besar??

Nessa mengikuti pak Joko yang berjalan ke samping rumah, lalu berhenti tepat di belakang rumahnya.

"Nah disini kamar mandinya bu, menyatu dengan tempat cuci baju, tapi sekali lagi saya minta maaf bu dokter harus pompa manual kalo mau air," ucap pak joko tak enak.

"Kenapa ga ada pintu buat ke belakang rumah pak?" tanya Nessa.

"Mahal bu biaya tukangnya, saya minta maaf ya bu."

"Jadi saya harus muter rumah cuma buat ke toilet?"

"Iya bu," jawab pak Joko.

Nessa menghela napas, ia melihat kamar mandi yang hanya terbuat dari kayu dan alasnya hanya terbuat dari semen tanpa kramik. "Pak bapak yakin ini aman? ga bakal ada orang yang ngintip saya kan?"

"Ya nda ada dong bu, lagi pula ini rumah yang disamping itu mas Adimas, dia orangnya baik, tata kramanya bagus dan sopan, samping sana cuma ada mbok dewi yang tinggal sendiri."

Nessa menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Oke pak gapapa, saya berterima kasih," ucap Nessa tersenyum paksa.

"Oh iya istri saya ngasih bahan masakan buat bu dokter, tadi udah saya taruh di atas meja. Saya permisi dulu ya bu dokter semoga betah."

"Iya pak sampaikan terima kasih saya sama bu RT ya pak."

Pak RT mengangguk lalu pergi dengan motornya.

Sementara Nessa masih berdiri di depan kamar mandi, ia ingin memompa air untuknya mandi nanti.

Sebelum masuk ke dalam kamar kecil Nessa melihat seorang laki-laki memakai celana training tanpa atasan sedang memotong kayu dengan kapaknya, entah kenapa Nessa tidak bisa mengalihkan pandangannya dari lelaki itu.

Kulit kecoklatan yang berkeringat dan perutnya yang berotot, Nessa menyukai bentuk indah laki-laki itu.

Tatapan mereka bertemu, laki-laki mengusap keringat di dahi dan tanpa sengaja melihat Nessa yang sedang menatapinya.

Jantung Nessa berdegup kencang, ternyata bukan hanya badannya yang bagus, tapi wajahnya juga sangat tipenya.

Nessa salah tingkah, ia langsung masuk ke dalam bilik untuk memompa air.

Nessa mengisi bak sampai penuh, lalu setelah selesai ia keluar tapi betapa mengejutkannya saat ia membuka pintu Nessa melihat punggung laki-laki tadi.

"Kamu ngapain?" tanya Nessa.

"Kamu mau ngintipin saya?" tanya Nessa dengan nada tinggi.

Meskipun memiliki wajah tampan laki-laki itu tak boleh menguntip tubuhnya.

"Bu-bukan mbak, saya tadi liat kamu dan saya nungguin mbak keluar buat ngajak kenalan."

"Kenalan?"

Pria itu mengangguk. "Saya Adimas, umur saya 30 tahun, semua kerjaan saya kerjain, saya menjual kayu, ngurus peternakan, ngurus sawah juga sering."

"Disini kalo kenalan gitu ya?" tanya Nessa sambil tertawa.

Adimas tersenyum saja.

"Panggil aja saya Nessa, umur 28, kerjaan saya mengobati orang sakit," ucap Nessa.

"Oh mbak Nessa Dokter yang dari kota itu ya?" tanya Adimas.

Nessa mengangguk. "Betul."

"Ko mba mau sih pindah ke kampung ini, disini apa-apa susah mbak ga kaya dikota yang apa-apa gampang."

"Saya mau cari suasana baru aja," balas Nessa.

"Mbak udah makan belum? kalo belum makan di rumah saya aja, tapi tadi saya cuma masak sayur sama gorengan tempe tahu."

"Belum sih, tapi emang ga ngerepotin kamu mas?" tanya Nessa.

"Ngga ko, kalo mbak mau makan makanan sederhana dari saya ayo, apa saya bikinin sate sapi dulu ya mbak?" tawarnya.

"Ga perlu repot-repot mas Adimas, saya bisa makan sayur sama tempe kok."

"Syukurlah, ayo mbak," ajak Adimas ke rumahnya.

Nessa masuk ke dalam rumah Adimas yang dindingnya dari kayu, terlihat sederhana tapi sangat bersih dan rapi.

"Kamu tinggal sendiri mas?" tanya Nessa tidak melihat siapapun di dalam rumah.

"Iya mbak, ibu sama bapak rumahnya di ujung desa," kata Adimas lalu mengambil makanan untuk Nessa.

Nessa mengangguk paham. "Mas ga punya istri?" tanya Nessa.

"Belum mbak. Ini makanannya silakan dimakan, lain kali nanti saya masak rendang yang enak buat mbak dokter."

"Mas Adimas baik ya," ucap Nessa lalu melahap makanannya.

"Mba suka sama saya?" tanya Adimas.

"Ukhukk..." Anesa terbatuk mendengar pertanyaan spontan dari Adimas.

"Ini minum mba Ness, maaf kalo saya lancang."

Setelah minum air Nessa mengalihkan pandangannya pada Adimas, ia merasa malu saat ditanya begitu.

•••
Baca duluan dikryakarsa(link dibio)

Dokter Nessa dan Mas Adimas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang