I

569 66 17
                                    



"CARI ANAK ITU APAPUN YANG TERJADI!! JANGAN BIARKAN DIA PERGI TERLALU JAUH!!!" Wasuke berteriak dari kursinya memberi perintah pada seluruh penjaga yang ada di tempat itu untuk mencari cucunya tercinta. Ia memijit kepalanya pelan. Ah, ini membuat sakit kepalanya kambuh. "Bagaimana aku akan menjelaskan ini pada Ryomen-san saat dia tahu calon istrinya lari..?"


.
.
.



Yuuji berlari dengan senyuman saat ia berhasil keluar dari rumah besar milik kakeknya yang di jaga ketat oleh banyak penjaga. Bagusnya, Yuuji sangat pandai melompat dan berlari hingga mereka tak bisa mengejarnya.

Kenapa?

Kenapa dia lari dari kakeknya sendiri?

Tentu lah jawabannya sudah jelas!

Yuuji tidak mau di jodohkan!! BIG NO!

Begitu bangun di pagi hari dia sudah di kejutkan dengan berita yang di beritahu kan kakeknya bahwa Yuuji akan dinikahkan dengan seorang lelaki kaya dari sebuah grup perusahaan terkenal. Yuuji sadar bahwa itu adalah pertanda bahwa hidupnya akan berubah seperti novel-novel dalam cerita jika ia menerima pernikahan itu, makanya dia menolak dan melarikan diri begitu ada kesempatan.

Ia tak tahu namanya.

Tak tahu juga wajahnya.

Bagaimana mungkin Yuuji mau menikah dengannya?!

Dengan dalih untuk memperbesar relasi perusahaan, kakeknya tega menjual dirinya untuk seorang pemilik grup terkenal.

Jika dia bos nya mungkin dia sudah tua kan?

Yuuji baru saja menginjak umur 17 tahun, ia tak mau menikah dengan om-om.

Bruk!

"Aduh!" Yuuji mengusap hidungnya saat menabrak sesuatu yang keras. Ia bangun dan mendongak. Menemukan seorang lelaki tinggi dengan badan tegap tengah menatap padanya. Ia menilik nya sejenak. Siapa orang yang pagi-pagi akan jalan-jalan dengan setelan jas?

Oh! Sales kah?!

"Hati-hati dong kak!" Yuuji merengut.

"Kalau boleh ku koreksi. Yang lari-lari itu kamu. Jadi siapa yang harus hati-hati?" Jawabnya. Suaranya rendah dengan baritone yang berat.

"Ck." Itu ada benarnya. Tapi Yuuji tak mau mengakui kesalahannya. Jadi ia cuma berkacak pinggang dan bersiap berargumen lagi. Sebelum tiba-tiba beberapa orang yang mengejarnya muncul. "Aku maafin kali ini! Tapi nggak lain kali!!" Yuuji berlari lagi dan memanjat ke atas pohon. Lelaki yang melihat itu cuma terdiam. Ada-ada saja kelakuan anak zaman sekarang.

Penjaga-penjaga tadi berhenti di depan lelaki itu. Wajah mereka memucat. "R-Ryomen-sama! Anda sudah disini?! Kenapa anda berjalan kaki?!" Mereka terkejut dan menunduk.

Laki-laki itu. Ryomen Sukuna. Cuma berdeham sembari memasukan tangannya ke saku. "Hm. Aku ingin membicarakan sesuatu dengan Itadori-san."

Mereka mengangguk. "Itadori-sama ada di ruangannya. Perlukah kami mengantar anda?"

"Tak usah." Sukuna melirik ke arah pohon di mana Yuuji bersembunyi. "Omong-omong, apa yang kalian kejar?"

Penjaga-penjaga itu nampak bingung. Mereka tak tahu apakah mereka harus jujur pada Sukuna atau tidak. Mengingat bahwa kehilangan Yuuji bukanlah hal yang bagus.
"Ah.. Itu kami.."

"YUUJJII!!" Dari kejauhan wasuke berteriak sembari di ikuti pelayan-pelayan nya. Ia sudah tua jadi hanya berjalan dengan tongkat. Meski begitu, suaranya begitu keras dan tegas.

Shukumei | SukuIta |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang