Light VS Dark

7 1 0
                                    


Sebuah ledakan yang begitu besar terdengar. Bahkan kuil ikut bergetar karena hal tersebut, lalu orang-orang yang berada diluar kuil bisa melihat asap tebal berasal dari kuil.

Mereka melihat dengan mulut terbuka, meneguk ludah dan kegelisahan menyelimuti mereka. Seorang wanita menarik tangan anaknya, merangkulnya dengan gelisah karena ada perasaan tidak nyaman yang mulai dirasakan oleh mereka.

Suara berisik telah terdengar, mata mereka melirik dengab penuh kewaspadaannya.

Di dalam kuil, Edmund telah berada diluar dan Hans menyusul dengan tergesa-gesa. Dia berhenti di belakangnya, memandang pria yang ada di depannya dengan saksama.

Pemimpin ksatria suci telah tiba. Eligos bersama pasukannya itu berdiri menatap kepada hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Edmund.

Pria yang selama ini mereka kenal sedang memandang mereka dengan sorot mata yang lemah. “Ah, kalian semuanya memang domba yang tersesat.” Called memandang dengan merendahkan mereka.

Di belakangnya terlihat ada para pendeta dan ksatria suci, jelas itu terlalu jelas jika ada perselisihan. Bahkan mereka yang baru datang saja mengetahui hal itu, mereka memandang Edmund yang bertindak sebagai pemimpin mereka. Nilas baru tiba, di berada di dekat Edmund.

Situasi ini memunculkan kekhawatiran yang besar dan dia dengan segera mengkonfirmasinya. “Saint Edmund apa yang sebenarnya terjadi?”

Edmund terus menatap Called. “Dia adalah penyembah  iblis, dia menginginkan aku sama sekali tidak bangun agar bisa memanggil iblis ke dunia.”

Keheningan terjadi. Semua orang membuka mulutnya mendengar kebenaran yang didengar oleh Saint yang mereka hormati.

Nilas tidak lantas percaya begitu saja. Called melakukan tugasnya dengan baik dan dia adalah archbishop. Tapi menyepelekan ucapan seorang Saint yang dipilih bukanlah orang yang bijak. Dia tidak menginginkan ada kesalahpahaman di sini. “Saint katakan padaku, bagaimana Anda bisa mengetahui hal itu?”

Edmund bereaksi, dia memandang pria tua yang ada di dekatnya hanya dalam beberapa detik. “Aku menemukan bekas suntikan dan dia yang melakukannya. Kau lihat sendiri dia sekarang tidak ingin menyembunyikan identitas dirinya.”
Saat itu Nilas melihat Called, dia bisa merasakan energi kegelapan yang semakin lama semakin terasa tebal.suara tawa terdengar, kengerian itu merayap pada tubuh mereka hingga tidak ada satu pun dari mereka bergerak. Mereka sedang mengamati dan waspada, sesuatu bisa terjadi pada mereka. Para ksatria memegang senjata mereka, sedangkan pendeta bersiap untuk mengeluarkan kekuatan ilahi mereka.

“Kalian semua sangat bodoh.” Dia berteriak, muncul angin yang menerpa dengan kuat. Semua orang yang terkena angin tersebut melakukan pertahanan. “Aku telah melakukannya berulang kali tapi tidak ada satu pun dari kalian yang bodoh itu menyadarinya.” Matanya berubah menjadi lebih hitam, dia memiringkan kepalanya dengan gerakan yang aneh.

“Sayang sekali dia tidak bisa mati! Aku mengharapkan kematiannya tapi dia malah tertidur!”

“Kenapa kau melakukan itu, Archbishop Called!?” Sebagai orang yang berada di samping Called dia sungguh tidak memahami pemikiran dari pria yang ada di depannya ini.

Mereka sudah melalui banyak hal bersama, mereka sudah melakukan banyak hal. Mengingat banyak hal yang pernah dilakukan oleh Called, pria itu seharusnya bisa menolak ajakan iblis untuk bisa membersihkan dunia dari kejahatan.

“Kau tidak mengetahui apa pun. Kau pikir aku akan terus berada di dunia ini selamanya?” hampir semua ekspresi di sana menunjukkan keterkejutan mereka. “Kau ingin memiliki umur yang panjang, selalu memiliki kekuatan dan juga selalu dihormati.”

In The Deepest World, I am The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang