Part 1

165 23 3
                                    

" Kegelapan...!! "

" Ini satu-satunya hal yang bisa kulihat di seluruh dunia ini. Aku tidak tahu apa yang telah kulakukan hingga pantas menerima ini. aku tidak pernah bermaksud buruk pada siapapun. Lalu kenapa ini terjadi padaku.. "

" apakah aku seburuk itu hidup dalam kegelapan ini? bagaimana jika pengobatan ini tidak bisa menyembuhkanku..? Apakah aku akan seperti ini seumur hidupku?? "

~ aku menghela nafas sambil duduk di bangku di seberang jalan dikota Seoul. Di sini setiap orang berada di dunianya masing-masing. Mengurus urusan mereka sendiri. ~

" tak seorang pun di sini yang bisa mendengar hatiku. tak seorang pun di sini membuatku yang tersenyum sekali pun. Aku berdiri sebelum mengulurkan tongkatku dan memakai topengku. Tongkat adalah satu-satunya hal yang mendukungku dalam kegelapanku. Kudengar ada banyak orang di sekitarku, tapi yang pasti sibuk seperti biasanya. Aku tidak berpikir ada seseorang akan membantuku dan berkata. "

" permisi hyung..! Aku akan membantumu hyung.!" suara ini! Bisa dibilang itu adalah suara namja. Tapi itu sangat manis untuk dunia yang kejam ini. ~

" Um. Tidak apa-apa kok"

" ah tidak. ini bahaya untukmu. Ada begitu banyak lalu lintas di sini. Aku akan membantumu melewatinya, kajja hyung "

" Baiklah" Tersenyum rendah.

" Tak lama kemudian, aku merasakan sebuah tangan kecil menggenggam tangan besarku. Aku bisa merasakan detak jantungku meningkat karena kejadian yang tiba-tiba itu. Ini pertama kalinya aku merasakan kehangatan seseorang dalam 3 tahun. Aku ingin dia memeluknya selamanya. Namun sayangnya aku tahu, hanya rasa kasihan dan simpati yang selalu aku dapatkan dari banyak orang."

" Ayo."

" Kami berdua berpegangan tangan dan berjalan bersama selama beberapa detik. Tapi kali ini aku merasa bahagia.

" terima kasih.! "

"Tidak masalah. "

~ dia meninggalkan tanganku membuatku sedikit kecewa tapi tidak apa-apa. Mungkin hanya saja kami berpapasan saat melintasi jalan ini. Senyum kecil muncul di bibirku di balik topengku. ~

" uhmm hyung, aku harus pergi. Pastikan kau pulang dengan selamat, oke? "

~ Aku menganggukkan kepalaku sambil memiringkan kepalaku ke arah suaranya. Aku mendengar beberapa langkah kaki yang memudar. Aku hanya menghela nafas dan berjalan menuju mobilku.

" Pak supir.. Ayo berangkat.."

" tentu saja. Tuan Min. Kemari.!"

~ dia membuka pintu dan aku duduk di dalam mobil. Tapi ini mobilku! tidak bisa mengendarainya sekarang. Itu sebabnya aku menyewa sopir untukku. Dia menemaniku kemanapun aku pergi. Tapi terkadang aku butuh ruang untuk menyendiri. Itu sebabnya aku duduk di bangku itu jauh dari segalanya. ~

DI KEDIAMAN PARK MANSION

" Eomma aku pulang.! "

" Jimin..? Dari mana kau sampai rumah sekarang..? Waktu kuliah jam 11 pagi - 4 sore.... lihat sekarang sudah jam 8 malam.. Kau ada dimana huh..?

" Eomma!biasa bermasalah anak muda..! Aku bermain dengan teman-temanku dan aku juga harus bersenang-senang dengan mereka,

" Tidakkah menurutmu jalan kakimu meningkat akhir-akhir ini...?"

" Eomma. Aku sangat lelah.. Aku harus tidur sekarang. jangan khawatir, aku sudah makan di luar. " ~Nyonya Park hanya menghela nafas melihat putranya yang keras kepala.

" Eomma chagiya tidak tahu tapi jika appamu mengetahui hal ini gimana.. Itu tidak akan baik bagimu nak "

" terserah... " ~ Jimin baru saja menuju ke kamar tidurnya untuk menyegarkan diri ~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terpaksa Menikahi Tuan yang ButaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang