Carol memakai kembali jubah bulu nya sehingga hanya sedikit wajah nya yang terlihat. Meskipun dia disarankan untuk tinggal lebih lama di kamar tamu, dia tidak ingin berlama-lama di lingkungan istana dengan semua piranha yang menatap nya tajam.
Wajah nya agak pucat, tampak jelas dia agak tidak enak badan karena alergi nya terhadap dingin benar-benar membuat tubuh nya sensitif. Gaun yang Carol gunakan sekarang juga tidak bisa dibilang hangat karena gaun itu memiliki potong dada yang lebar hingga ke bahu meskipun tampak cantik.
Tetapi apa gunanya gaun cantik jika tidak bisa membuat nyaman pengguna nya? Pada dasar nya, Carol bahkan tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan hanya untuk memilih pakaian nya sendiri karena semuanya telah diatur.
Ketika berjalan menuju kereta nya, Carol cukup kesulitan untuk melihat bendera dengan lambang keluarga nya dan membedakan dengan kereta lain karena semuanya tampak umum. Jadi Carol hanya berdiri diam untuk melihat kereta itu satu persatu.
Tiba-tiba seseorang menggandeng tangan nya menuruni tangga lalu membimbing Carol untuk masuk ke salah satu kereta. Tanpa menaruh curiga Carol menurut, awalnya dia pikir itu adalah salah seorang ksatria nya, Ben.
"Ben kenapa kau baru muncul?" Tanya Carol ketika kereta sudah berjalan, dia mengurut mata nya yang pusing. Bagian dalam kereta yang tamaram membuat nya hanya bisa melihat bayangan orang duduk diseberang nya saja.
"Kau memiliki masalah dengan pengelihatanmu ya?" Suara asing namun familiar itu membuat punggung Carol tegak oleh antisipasi. Dia menatap kedepan meskipun tidak bisa melihat apapun secara jelas, Carol sadar bahwa siluet pria dihadapannya berbeda jauh dengan Ben.
Pria ini memiliki suara yang lebih berat, dan siluet pundak nya lebih lebar dari Ben. Seharusnya Carol sadar jika aroma mereka berbeda, karena pria memiliki aroma khas seperti mint yang menyegarkan.
"Terkadang aku merasa aneh kenapa kau hanya menghampiri Stephanie dan menganggu nya di akhir pesta. Tapi jika dipikir-pikir hal itu mungkin terjadi karena dia sangat mencolok, jadi kau bisa mengenali dengan mudah. Saat kau membuat keributan maka pelayanmu akan langsung datang dan membawamu kembali. Itu adalah cara termudah dibandingkan harus mengitari aula dan mencari pelayan dengan pengelihatanmu yang terbatas."
Suara ini milik pangeran Karl salah satu ikan Stephanie. Jadi kenapa orang ini ada disini dan mengatakan semua omong kosong ini?
Melihat Carol yang hanya diam pangeran Karl berbicara lagi. "Hari ini kau tidak membawa pelayanmu jadi kau terpaksa harus keluar sendiri dari aula karena ksatria tidak bisa masuk kedalam. Itu juga sebabnya mengapa kau tidak mengganggu Stephanie."
"Dibandingkan meminta bantuan orang lain dan membuat mereka menyadari kekurangan yang kau miliki. Kau memilih untuk menjadi penjahat agar tidak ditindas."
Carol berkedip lalu tertawa, dia tidak menyangka akan ada orang yang menyadari tingkah laku nya. Pengelihatan nya memang sangat buruk dan harus mengandalkan kacamata untuk aktivitas tetapi ibunya melarang nya menggunakan benda itu karena akan menurunkan nilai estetika.
Itu sebabnya Carol sering kali berpergian bersama pelayan nya hanya saja ada beberapa keadaan dimana pelayan tidak diperbolehkan masuk. Hal-hal seperti itu akan menjadi mimpi buruk apabila dia menghadiri undangan yang dimulai saat malam, Carol akan menjadi orang buta.. bukan buta yang sebenarnya dia hanya akan melihat seseorang seperti bayangan gelap.
"Anda benar. Jadi setelah mengetahui semua ini apa anda akan menyebarkannya untuk balas dendam?" Tanya Carol dia paham betapa gila nya obesesi ikan-ikan ini pada Stephanie dan bukan hal yang tidak mungkin bahwa malam ini dia akan mati.
"Mungkin."
"Kalau begitu silakan."
Carol adalah putri Duke Rosettin, dia memiliki seorang kakak bajingan yang keterlaluan dimanjakan. Pengelihatan Carol yang buruk ini juga karena kelakuan Anthony yang melempar vas yang membentur kepala Carol. Dia pikir hanya dengan 3 jahitan dikepalanya semua akan baik-baik saja, tapi ketika dia membuka mata semuanya tampak buram seperti kaca yang berembun. Dokter berkata bahwa ada pecahan kaca yang melukai kornea kedua mata nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through Violet Eyes: Story About Caroline
RomanceDia melarikan pergi bahkan tanpa menoleh kebelakang, berdandan seperti wanita bangsawan miskin sehingga tidak akan ada seorangpun yang mencurigainya. Namun, pelarian Carol hanya dapat dilakukan di siang hari karena begitu malam tiba dia akan kehilan...