Bab 3 Menjalani

2 0 0
                                    

Bab 3

Sudah tidak terasa kebersamaan tiga tahun di SMP yang sama ternyata setelah lulus Andini dan Derrys memilih untuk berbeda sekolah. Ibu Derrys menginginkan sekolah yang terbaik untuk buah hatinya yaitu di SMA 1 Bakti Bima. Berbeda dengan Andini yang masuk di sekolah formal SMA Kartika, bukan sekolah favorit. 

Andini sebenarnya sering merindukan Derrys, diam-diam ia bernyanyi dan mampir di sekolah Derrys. Melihat dari gerbang sekolah. Satu persatu mencari Derrys dari kerumunan anak-anak. Namun ketika menemukan Derrys, lelaki itu menggandeng seorang perempuan cantik. Andini menduga kalau perempuan itu dekat dengan Derrys. Cara tatapan Derrys terlihat sangat asyik. Andini memilih mundur dua langkah dan membiarkan mereka asyik dengan dunianya sendiri. 

Baru berjalan sebentar Andini dicegat oleh seorang laki-laki yang mempunyai mata setajam elang ketika memandang. Ia berjalan seolah sudah mengenal sebelumnya. 

“Andini kamu ingat tidak soal MR.X?”

Andini yang merasa tidak kenal dengan lelaki itu, celingukan. “Kamu memanggil nama saya? Soalnya nama Andini itu pasaran. 

“Tentu saja, Andini Intania.”

Degup jantung terasa hampir mau copot, Andini berusaha bersikap wajar. “Ya, memang ada apa dengan pemilik nama asli MR. X? Apakah ada pertemuan yang tidak saya datangi?”

“Ya, laki-laki itu pernah memberimu ayam geprek ketika kamu sedang membutuhkan.”

Ada semu merah yang bersembunyi pada senyum ranum Andini, ia berdiri di hadapan laki-laki berpostur tegap dengan rambut klimis. Jam tangan digital tersemat pada lengan tangannya.  Laki-laki itu memancarkan senyum yang ramah. 

“Kupikir kamu tidak bisa tersenyum.”

“Kamu suka melawak, bahkan aku bisa bersiul,” sahut Fery.

“Eh, jangan … aku pamit aja ya?” ucap Andini yang mulai menutup telinganya dengan kapas. 

“Ya, udah maafin aku Andini. Aku tidak akan mengulangi lagi.” 

Derrys melihat penampakan Fery mendekati Andini rasanya ingin marah tetapi ia menahan dengan kembali ke ruang musik. Memainkan gitar lalu mengeluarkan uneg-uneg lewat petikan senar gitar.Sebenarnya Derrys tidak peduli Andini akan dekat dengan siapa, namun tidak ada yang berubah dengan  Andini yang suka menutup telinga ketika mendengarkan suara yang sumbang. 

Andini seketika melihat ke arah Derrys yang tetiba menghilang dari gerombolan siswa yang berebutan keluar dari gerbang sekolah. Andini masih ingat bagaimana Derrys berubah air mukanya semenjak mendengar dan melihat dirinya berbicara dengan Mr. X. 

Andini melihat Derrys yang kembali ke ruangan musik. Sepertinya sedang kesal dengan Mr. X yang mendekati Andini. 

***

Dalam diam Andini masih menyempatkan mengintip Derrys yang bermain gitar sangat terampil. Ada senyum tipis dari Andini. Ia masih mengingat terakhir kali Derrys ke rumahnya untuk belajar matematika bersama. 

Andini membaca banner terpampang di atas aula, akan ada kompetisi besar tingkat pelajar SMA. Andini ingin ikut kompetisi itu agar bisa menunjukkan kalau suaranya layak untuk didengarkan orang banyak. 

“Kamu enggak perlu berdiri di sana lagi. Aku tahu kamu melihatku.”

Mendengar pernyataan itu Andini segera lari. Namun sayang Andini segera balik arah. Ia memilih pulang saat ini belum tepat untuk menemui Derrys. 

Andini dengan sekuat tenaga langsung berlari ke sepeda miliknya. Andini pun menyiapkan diri untuk bisa mengikuti lomba yang tinggal hitungan hari akan dimulai. 

Andini menulis surat kaleng kepada Derrys yang masih belum pulang. Surat itu seakan mendesak Derrys untuk berhenti bernyanyi. Andini ingin Derrys memainkan organ tunggal. Kapan bisa kolaborasi bareng. Dengan emoticon devil. 

Sore itu Derrys datang sambil membawa setumpuk surat dari Andini yang tidak dibacanya. Ternyata selama ini suratnya masuk ke gentong surat tanpa dibaca isinya. Derrys tidak membutuhkan komentar dari Andini. Perempuan itu sudah selesai mendaftar lomba menyanyi solo atau kolaborasi dengan alat musik lainnya. Meski kikuk, Andini menyesal sudah sering mengirim pesan kaleng yang ditujukan kepada Derrys. Hanya kerana pendengarannya sering terganggu dengan suara yang terlalu tinggi maupun berulang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Neighbor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang