"Game."
"Yaitu sebuah permainan untuk meningkatkan kepuasan batin dan meningkatkan kecerdasan intelektual sang pemain dengan berbagai rintangan serta ada "target" yang harus dicapai. Ada game yang santai, simulasi, bahkan..."
"Kompetitif."
"Kata orang-orang bermain game akan membuang-buang waktu hidup berharga. Dan yah, aku setuju!"
"Tetapi, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa Game dapat membuat orang menemukan apa yang menjadi kebahagian dalam hidup mereka. Salah satunya ialah Kejuaraan."
"Tantangan, halang rintang, dan tekanan yang dihadapi saat bermain game kompetitif mungkin akan sangat besar ke depan nya jika sendiri. Tetapi, kalau bersama..."
Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun sedang menonton pertandingan kejuaraan e-Sport antar SMA bergengsi di TV yang bernama Nexus Championship.
Anak itu dengan antusias menyaksikan pertandingan dari kedua tim yang sedang memperebutkan Juara 1.
Dengan semangat yang dibawa oleh kedua tim SMA dari segi komunikasi, cara bermain, dan juga strategi yang dipertunjukkan, membuat para penonton sekaligus anak 8 tahun ini yang melihatnya bersorak dengan antusias.
Pertandingan kedua tim begitu ketat dan memanas, tetapi salah satu pemain yang memiliki nama julukan "H E R O." melakukan sebuah momentum yang sangat luar biasa terhadap tim lawan sebagai seorang player Assasin, dan akhirnya kemenangan diraih oleh SMA yang disebut SMA Panca Muda oleh sang Caster.
Caster: *INILAH DIA SANG LEGENDA MELAKUKAN SEBUAH MOMENTUM YANG SANGAT LUAR BIASA!! DAN MEREKA MEMENANGKAN TURNAMEN NEXUS CHAMPIONSHIP SEASON 1 !!!,
?? : KERENNNN!!!!
Sang anak kagum dengan player " H E R O." dengan cara bermain nya yang tidak biasa dan respon itu yang membuat anak tersebut memiliki tekat agar bisa menjadi pemain "MaxPrime" yang terhebat dan masuk kejuaraan besar.
"BERISIKKK!!! BERHENTI NONTON!! INI SUDAH MALAM!!! AYO SANA TIDUR!!!, "
Dan yah Ibunya meneriaki sang anak. karena terlalu berisik disaat menonton TV. Dan ibu memanggil anak itu dengan sebutan.
Vier
7 tahun kemudian, Vier sudah menginjakkan kaki sebagai siswa SMP. Cerita dimulai pada sebuah ajang turnamen besar yang diselenggarakan di kota Abdijaya. Vier beserta beberapa teman nya, Aldi dan Yezki serta adik-adik kelas yang telah dipaksa Vier untuk ikut turnamen datang untuk ikut bertanding dalam pertandingan ini. Vier sangat bersemangat saat memasuki gedung perlombaan dan di sana banyak sekali siswa-siswa dari sekolah lain juga mengikuti perlombaan e-Sport kali ini.
Vier: WAHHHH!! Akhirnya kita sampai! TURNAMEN PERTAMAKU!!!
Aldi: Gila. Kalem aja oii, Vier.
Vier: Makasih adik-adik yang ku sayangi udah mau ikut turnamen bareng abang ganteng ini! *perkataan Aldi diabaikan lalu beralih ke adik-adik kelasnya.
Adik-adik kelas: *ngangguk
Yezki: Mau ingetin lagi ya. Kita sebenarnya tidak ada pengalaman soal per-gameman ini. Kita masih pemula kalau bahas kek gini.
Vier: Jangan khawatir. Kan ada aku disini buat cover kalian.
Yezki: Iya juga sih. Kamu lumayan jago kalo soal backup gara-gara kamu yang tank-in.
Aldi: Si paling pro player agak lain emang ya.
Vier: Hehehe. Kita bakal bantai semuanya-
Ditengah obrolan mereka, tim dari sekolah lain melewati Vier dengan aura yang penuh tekanan seolah-olah mereka sangat kuat dalam pertandingan. Dan salah satu siswa di sekolah lain mengatakan.
Siswa lain 1: Waduhh bahaya nih. Tim mereka datang lagi tahun ini.
Siswa lain 2: Hah?? Siapa emang mereka??
Siswa lain 1: Kamu ga tau?! Mereka itu tim terkuat game MaxPrime se-kota loh! Tim ZoneXill! Skill mereka nggak main-main kalo soal gameplay! Apalagi momen nya itu! Dan lagi ada salah satu pemain mereka itu disebut "Deadly Virus"!
Setelah mendengar perkataan mereka tentang tim ZoneXill, seketika raut wajah Vier mulai ketakutan karena dia tau bahwa yang akan dilawan adalah tim mereka. Tiba-tiba Vier langsung cepat ke kamar mandi karena dia hampir mual sangking ketakutan nya itu. Setelah selesai dengan urusan "pembuangan limbah" dengan keadaan raut wajah bagai tulang tak ada daging, Vier pun langsung keluar kamar mandi dan ber pas-pasan dengan pemain yang dijuluki sebagai "Deadly Virus" itu didepan kamar mandi. Sontak Vier langsung ketakutan seketika karena ber pas-pasan dengan orang kuat dan pemain itu tidak menanggapi kejut nya Vier dan langsung melewatinya tanpa sepatah kata. Vier pun menengok sampai pemain itu keluar ke kamar mandi berharap bisa mengetahui nama nya. Singkat cerita ia keluar kamar mandi dan langsung mengarah ke aula. Lalu Vier mengatakan.
Vier: P-punten.. B-bisa aku tau siapa namamu? *dengan keadaan gemetar
??: Apa urusanmu? *dengan tatapan tajam mengacam
??: Aku gak punya urusan dengan orang lemah seperti mu. *sambil berjalan menghampiri Vier
Vier: Apa maksudmu bilang gitu! Aku cuma nanya nama mu aja woii!
??: Gak ada guna juga kalau bakal ku kasih tau namaku ke orang lemah seperti itu! Jika karena melihat pemain lain langsung membuat mu mual dan ke kamar mandi, bertanda bahwa mereka masih amatir dalam lomba ini!
Mendengar semua itu, Vier langsung meluap-luap emosi dalam hati dan berkata.
Vier: Aku.. Bakal menangkan turnamen ini dan mengalahkan kalian!!!, *berteriak dengan luapan emosi.
???: Kutunggu dipertandingan nanti. *lalu berjalan kembali dan menuju aula
Setelah percakapan itu, akhirnya Vier kembali dengan kelompoknya dan Aldi berkata...
Aldi: Er, kita bakal lawan siapa nih?
Vier: Sebenernya.. Kita bakal melawan t-tim... Mereka. *menunjuk arah tim ZoneXill sambil gemetar karena Vier belum memberitahu mereka.
Aldi: APAAA?!! LAWAN TIM TERKUAT ITU?! SUDAH GILA APA?!! MANA BISA KITA LAWAN TIM YANG SEMPURNA KEK GITU OII!!!, *sambil menarik-dorong Vier.
Vier: Nyatanya memang begitu.. *Vier pasrah dengan tatapan kosong.
Yezki: Di! Vier K.O duluan itu di!!!, *kaget
Aldi: Alamak! Maaf, Vier!
Vier: Ga papa. Kali ini kita harus semangat dan menangin di babak pertama!
Dengan semangat, mereka akhirnya membulatkan tekat untung menang di turnamen kali ini. Mereka menuju ke meja yang sudah di sediakan panitia dan pertandingan pun dimulai!
KAMU SEDANG MEMBACA
GEN-NEXUS
ActionKisah seorang anak SMA bernama Vier yang memiliki mimpi menjadi seorang Pemain Profesional di dalam game MaxPrime. Proses perjalanan menggapai mimpi itu tidak luput dengan adanya sebuah "kerjasama", dan bersama dengan teman-temannya Christ, Nabila...