komentar jahat

5.2K 425 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akun cl followers nya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akun cl followers nya sekarang.

____________

____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

______________

Pintu apartemen itu terbuka setelah Chenle memencet password, dirinya berjanji akan menunggu Jisung di apartemen milik sang kekasih. Chenle menaruh barangnya di sofa dan tubuhnya ia rebahkan langsung dikasur sesaat setelah sampai dikamar.

Sembari menunggu Jisung pulang ia mencoba melihat-lihat komentar lain yang ada di Twitternya, isinya ya cukup sama seperti yang sudah-sudah. Untungnya dirinya sudah tidak terbukti salah terhadap tunduhan yang dilakukan oleh salah satu fans fanatik itu.

Chenle menghela nafas kasar, ia sudah tahu bahwa endingnya akan begini. Isi komentar itu 50% mengarah baik dan 50% mengarah yang tidak baik, kalau dibilang tidak sakit hati sih tidak tepat ya. Chenle juga manusia, ia merasa sedikit terguncang dengan beberapa komentar jahat yang sudah keterlaluan.

Seperti banyak yang menyumpahinya hal-hal tidak baik karena sudah merebut idol mereka atau juga ancaman-ancaman yang dilempar padanya, Chenle sedikit takut akan itu namun sang ayah bilang tidak usah dipikirkan karena dia akan membereskannya. Jisung juga mengatakan bahwa agensinya mengambil tindakan pada komentar-komentar jahat yang ada di media sosial milik Chenle.

Chenle bahkan sampai menghapus aplikasi burung tersebut dan tidak pernah membalas chat dari teman-temannya lagi.

Karena terlalu lelah dengan berbagai macam pikiran akhirnya Chenle sedikit tertidur.

Dan beberapa saat kemudian ia merasa kasur yang sedikit tergoncang seperti ada orang yang naik.

"Maaf ya gw kemalaman." Bisik Jisung, ia mencium pipi Chenle lalu memeluknya dari belakang. "Jangan nangis, sayang."

"Gw gak nangis." Ucap Chenle dengan suara yang sedikit bergetar, Jisung tahu kekasihnya itu akan menangis sedikit lagi namun Chenle menahannya dengan baik.

"Maafin gw." Lengan Jisung mengeratkan pelukan itu, membawa tubuh yang lebih kecil itu agar berdekatan dengannya.

"Bukan salah lo, udah gak papa Ji."

"Salah gw karena gak hati-hati." Jisung menelusupkan wajahnya di perpotongan leher Chenle, menghirup wangi susu dari tubuh kekasihnya itu dan hal ini membawa ketenangan tersendiri baginya.

Sedetik kemudian Jisung dapat mendengar suara isakan dari kekasihnya, bahu yang bergetar karena menangis, serta air mata yang mulai jatuh. Katakan ia berpura-pura tidak peduli pada komentar itu namun aslinya ia sedikit sakit hati.

"Maaf maaf maaf, maafin aku." Jisung tidak bisa tidak terus mengucapkan kata maaf pada Chenle, semua yang terjadi sekarang karena kesalahannya. "Hei, liat sini sayang. Udah ya jangan nangis, aku harus gimana supaya kamu tenang?." Jisung melepaskan pelukannya, ia menaruh tangannya di sebelah Chenle dan dirinya berada diatas sang kekasih. Jisung mengusap lembut pipi Chenle yang dibahasi air mata.

Tangisan Chenle justru semakin kencang, ia mengulurkan lengannya untuk memeluk leher Jisung. Tidak tega mendengar tangisan membuat Jisung membalas pelukan itu, dan membiarkan Chenle menangis.

______________

_________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________

Vote komen ya guyss

Mood banget bacain komen kalian!!!

Fanboy ; jichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang