one

5 3 2
                                    

Plak
Plak
Bugh

"Dasar anak sialan! Menyusahkan! Mati kau sialan! " Teriakan penuh amarah itu menggema pada ruangan sempit lembab dan berdebu ini.

Bugh
Bugh

Uhuk uhuk

"Am-pun a-yah sakiithh uhuk "

Tamparan, pukulan ,tendangan ia terima saat itu juga . Sudah biasa memang dia mendapatkan hal seperti ini , tapi tetap saja rasanya menyakitkan terlebih lagi untuk batinnya

Cihh

Lelaki paruh baya itu berdecih  , tangganya bergerak meraih rambut yang lebih muda,merematnya dengan kuat sampai beberapa helai rontok membuat pemiliknya meringis.

"Bisakah kau mencontoh adik²mu! Lihatlah mereka,contohlah mereka! mereka itu berprestasi, mereka terkenal di sekolah, mereka juga tidak menyusahkan seperti mu!, memalukan ! " Setelah mengatakan hal itu Yudha pun menghempaskan kepala Reyhana dan pergi dengan amarah yang masih membuncah.

Bagaikan di tusuk tombak tak kasat mata, jujur, hatinya sakit melebihi fisiknya.

Ia terbaring lemah diatas lantai berdebu itu dan menatap lagit-langit ruangan.

"Bunda.. Rey lelah, kenapa bunda tidak mengajak Rey pergi bersama bunda... Rey rindu bunda.. " Gumamnya lirih, tak terasa air mata mulai membasahi pipinya, ia mulai terisak .

Hiks
Hiks

"Rey akan mencoba bertahan lebih lama lagi bunda.. , sampai bunda menjemput Rey atas izin Tuhan"  Reyhana menguatkan dirinya kembali untuk tetap kuat dan bertahan.

Perlahan ia mencoba bangkit dari posisi nya yang terbaring ,melangkah dengan tertatih memaksa kakinya untuk melangkah, menjadikan dinding sebagai tumpuan.

Ketika ia sudah keluar dari gudang terlihat lah dua sosok wanita yang tengah tersenyum mengejek dan raut wajah yang menunjukkan kemenangan.

"Oww kasihan nya..kakak kami , habis dihukum ya? Makanya,, jangan lemah" Kata wanita bernama Fitriwita atau lebih dikenal Fitri dengan nada mengejek dan menekan kata lemah.

"Dengar? Orang lemah seperti mu akan selalu kalah" Ucap wanita satunya lagi, lalu ia mendorong bahu Reyhana dengan kasar sampai tubuh itu kembali meluruh kelantai .

Reyhana menunduk lalu ia menghela nafasnya.

" Kalian benar, aku ini lemah" Lirih Reyhana.

HAHAHAHAHA
Kedua orang itu tertawa terbahak bahak

"Sadar diri juga dia"

Huh..
"Sudahlah kak kita tinggalkan saja orang 'lemah' ini,takutnya nanti kita ketularan lemah haha "

"Hahahah kau benar"

Bugh

Lagi ,ia mendapatkan tendangan. Tepat pada tulang keringnya, membuat dirinya semakin susah berjalan.

Citra dan Fitri pun dengan santai berjalan meninggalkan
Reyhana yang tengah kesakitan sambil bersenda gurau.

Setelah punggung kedua adik tirinya tak terlihat lagi Reyhana mencoba berdiri kembali dengan susah payah.

Akh 
ringis Reyhana

Dengan langkah pelan dan tertatih  Reyhana pun berjalan dengan menyeret salah satu kakinya yang tadi di tendang, butuh waktu yang cukup lama untuk menuju ke kamarnya tapi akhirnya dia sampai pada kamarnya juga.

Kriet~
Blam~

Setelah berada di dalam kamarnya Reyhana langsung merebahkan dirinya diatas kasur kapuknya yang semakin mengeras itu.

Memang apa yang kalian harapkan dari kamarnya? Kamar mewah dan luas? Atau kamar minimalis yang nyaman? Tidak, sama sekali bukan, nyatanya kamarnya hanyalah ruangan sempit dengan kasur yang hanya cukup untuk satu orang dengan lemari plastik ukuran sedang dan satu buah meja belajar kecil yang terdapat buku² sekolah nya dan juga buku gambar berukuran A4 serta beberapa alat lukis yang tak lengkap dan harga nya pun murah, terdapat jendela kecil yang menghadap langsung pada taman belakang rumahnya sebagai ventilasi. Lebih mirip dengan kamar ART? Memang yang ia tempati ini adalah bekas kamar ART yang kini menjadi kamarnya.

Tapi ia tetap bersyukur setidaknya  ia masih diberikan ruangan untuk beristirahat  oleh ayahnya

Ingin tau tidak apa yang membuat ayahnya marah?

Itu karena ia meminta uang spp sekolah nya yang sudah menunggak dua bulan, memang sejak memasuki SMP kelas 2 dia sudah membayar uang sekolahnya sendiri , tetapi kali ini dia memang sedang benar-benar tidak memegang uang.

Biasanya setiap hari setelah pulang sekolah ia akan bekerja paruh waktu sampai pukul 7.00 AM lalu dilanjutkan dengan bekerja serabutan sampai 10.00 - 11.00AM , setelah selesai bekerja biasanya ia lanjut mengerjakan tugas sekolah nya dan tugas sekolah adik-adiknya sampai dini hari , setelah selesai ia tidur sekitar 3jam bangun tidur dia langsung membersihkan rumah sang ayah dan menyiapkan sarapan, setelah itu dia langsung membersihkan diri dan berangkat ke sekolah.

Loh dia tidak sarapan dulu?
Ya,, memang dia tidak sarapan karena ayahnya bilang "Jika kamu ingin makan, carilah sendiri kamu masih mampu mencari uang bukan?! " .

Lalu apakah dia tidak lelah?
Tentu saja dia lelah tetapi ia melakukan hal itu untuk bertahan hidup tentunya.

Weekend? Tidak ada bedanya dengan hari-hari biasanya tetapi ya,, tentu saja tidak bersekolah, dan jam tidurnya pun bertambah jadi 5jam .

Lantas mengapa ia meminta uang spp pada ayahnya ?
Karena 2 hari ini dia sakit setelah ayahnya mengurungnya dikamar mandi selama seharian dan membiarkan air shower membasahi tubuhnya.

Mengapa ayahnya melakukan itu? Karena.. ayahnya percaya dusta yang diucapkan kedua adik tirinya tentang dirinya yang mengata-ngatai mereka anak pelakor tak tahu diri.

Hhhhh
Reyhana menghela nafas.

"Lebih baik aku tidur lalu besok kembali mecari pekerjaan baru, pasti aku dipecat dari kerja paruh waktuku sebagai pelayan kafe" Gumamnya, lalu menutup matanya. Tak lama ia pun terlelap menuju alam mimpi .



‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Hi! Kali ini aku bawain cerita sad(?)

Yup cerita ini tadinya aku bikin versi B×B a.k.a BL a.k.a Homo .
Tapi, karena aku tidak tega pada idol yang aku jadikan cast. Jadi, ya aku rombak sebelum publish, mulai dari ganti sampul, deskripsi, tag, baru deh nama² cast.

Kalo ada nama yg blum keganti tandain ya!, typo atau apapun itu.


Tandai typo

Enjoy for next chapter

Bye, n

See u😉

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang