Zen berjalan ke arah entitas yang membawa pedang,lalu dia mengubah bentuk tangannya menjadi pedang dengan dua bilah dan di bilah atas ada mata merah menyala,lalu dia berlari dan menyerang entitas tersebut.
Entitas 2 menyerang Zen tetapi serangan itu berhasil dihindari olehnya.lalu terdengar suara dari belakang entitas itu
"Hey,mengapa kau menyerang angin? Aku di belakang mu sedari tadi."
Entitas itu menyerang Zen berulang ulang kali tetapi semua serangan nya sia" dikarenakan tubuhnya yang besar dan membuat nya sulit untuk bergerak hingga Zen mudah untuk menggerakkan tubuhnya.
"Hey ayolah,hibur aku lebih lama lagi,kau terlalu lamban untukku yang cepat".
Entitas dua secara tiba-tiba menembakkan sinar dari perutnya yang mengarah ke Zen."oy,itu terlalu tabu untukku". Lalu entitas itu menyerang Zen terus-terusan, tetapi semua serangan nya sia-sia karena berhasil dihindari dengan cepat.
hingga pada akhirnya saat Zen terdiam sejenak.entitas itu ingin menghancurkan Zen dengan bilah pedangnya,dia bergerak secepat yang dia bisa hingga bisa membunuh Zen dengan sekali tusuk.
Akan tetapi Zen sudah bisa membaca gerakan entitas itu.lalu, saat pedangnya tertancap ditanah,Zen menaiki tangannya dan menusuk kepala entitas 2.
"kau akan tenang".
Dari antara bilah tersebut keluar pancaran cahaya merah yang dibaluti petir dan menembus kepala entitas tersebut.
Entitas 2 tewas dalam keadaan kepala yang berlubang dikarenakan efek tembakan dahsyat tersebut.zen mencabut tangan pedangnya dan berjalan lagi mengarah ke rouvein.
"Ti-tidak mungkin".
"Oh jelas ini nyata,kau sendiri melihatnya dengan mata kepalamu sendiri".
"TI-TIDAK!! ROUVOS, SRRANG DIAA!!!".
Zen dengan cepat menebas kepala entitas tersebut dan berjalan layaknya tidak terjadi apapun.
"apa yang terjadi? Mengapa entitasku tak berkutik?.tetapi itu tidak penting. AKU AKAN MEMBUNUHMU DENGAN KEKUATANKU!!!".
rouvein menembakkan pancaran cahaya dari tangannya dan menyerang Zen,lalu Zen tiba-tiba berada disampingnya.
"Hey kekuatan mu cukup hebat,akan tetapi kau salah memilih lawan".
Zen menusuk perut rouvein dan melemparnya ketanah.
"Ukh,kekuatan yang tidak biasa, kecepatan yang diluar nalar.siapa kau sebenarnya?".
"Aku adalah jiwa yang berasal dari masa lalu,dengan ini aku akan membunuhmu karena menggunakan kekuatanmu untuk bersenang-senang".
"AKU TIDAK PEDULI!!!,KAU AKAN KUBUNUH SETELAH IN-".
Zen menembak kepala rouvein dengan tangan pedangnya yang membuat kepala rouvein hancur tak tersisa.lalu rouvein mati dalam keadaan terduduk dan perlahan tubuhnya hilang seperti abu yang terbang.
"Nampaknya memang masih banyak entitas yang berkeliaran di dunia ini, kukira saat aku kembali mereka sudah lenyap".
Lalu Zen menatap wanita tersebut dan menghampirinya.
"A-apa yang kau inginkan?".
Zen hanya diam hingga dia sampai dihadapan wanita itu.
"Kumohon jangan bunuh aku"
Zen mengayunkan tangan pedangnya.wanita tersebut menutup matanya dan saat membuka mata,tali yang mengikat tubuhnya terputus sehingga dia terkejut.
"Lain kali jangan pulang terlalu malam,makhluk seperti itu akan menyerang manusia jika mereka sedang membutuhkan kekuatan".
"Tunggu,aku belum tahu siapa namamu".
"Itu tidak perlu".
Zen secara tiba-tiba menghilang dari tempat itu dan teleport kedepan rumah jamki.
"Sudah fajar saja.ini saatnya untuk berganti".
Zen membangunkan jamki yang sedang terduduk di bawah pohon kehidupan.
"Oy zan,ini saatnya kau keluar."
"Cepet amat,jangan-jangan lu kerja sama lagi sama orang itu".
Zen menghela nafasnya
"Aku tidak ingin bekerja sama dengan orang itu,lagi pula tidak ada untungnya.""Yaudah,gw keluar sekarang."
Lalu pandangan jamki berubah yang tadinya di tempat antah berantah, sekarang dia berada didepan pintu rumahnya.
"Jam berapa ini?,ALAMAK SHOLAT SUBUH!!."
Jamki bergegas masuk kerumahnya.untungnya Rina masih tertidur di kamarnya.
Fyuh
"Baguslah kalo begitu."
Lalu jamki pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan sholat subuh.
Setelah sholat subuh,jamki bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.
"Hmm.baca novel atau login ml yak?,gua tanya zen aja deh."
Lalu jamki pergi kecermin dengan harapan Zen muncul di cermin itu.
"Zen, katalu mending main mobile legen ato baca novel?."
Secara tiba-tiba, jamki yang terpantulkan di cermin berubah menjadi Zen.
"Sesuatu yang dapat membuatmu merasa rileks dan tidak stress."
"Berarti baca novel?."
"Pake nanya".
Ok
Zan pergi kekasur dan mengambil novel ringan yang dibelikan kakaknya,lalu dia menghirup cover novel tersebut dan membacanya sambil mendengarkan lagu somebody's pressure.
<====BERSAMBUNG====>
YOU ARE READING
SHIROHIRU
ActionZan hanya ingin menjadi orang yang diakui oleh dunia,baik lawan maupun kawan.sekarang dia hanyalah anak remaja biasa yang takut dalam segala hal yang mencelakai dirinya