0.3 - Encounter

177 28 34
                                    

Seluruh anggota panitia sudah berkumpul di lapangan utama universitas mereka. Sebagian besar mengeluh karena sang ketua menyuruh mereka untuk berkumpul saat matahari bahkan belum bangun dari tidurnya.

"Kalau kalian hanya akan mengeluh, jangan berharap kalian akan menjadi tangguh."

Kalimat yang keluar dari mulut Yeonjun itu sukses membuat semua orang disana terdiam. Ini adalah  hari pertama ospek, tapi Yeonjun terus mendengar keluhan karena ia menyuruh mereka berkumpul terlalu pagi.

Sebenarnya Yeonjun tidak masalah untuk mendengarnya, tapi ia ingin semua anggotanya memiliki sikap disiplin dan mental yang kuat. Maka dari itu Yeonjun melakukan hal ini.

Para mahasiswa dan mahasiswi akan berdatangan sebentar lagi. Seharusnya tidak ada yang terlambat mengingat bahwa mereka bukan anak SMA yang perlu diingatkan lagi.

Dengan cepat Yeonjun memberikan arahan pada anggotanya yang lain untuk mengarahkan para mahasiswa untuk hari pertama ospek. Matahari mulai menampakkan dirinya, fajar sudah tiba.

Tidak lama setelah itu mulai ada beberapa mahasiswa yang datang, mereka sudah diarahkan untuk memakai kemeja lengan pendek putih dengan bawahan hitam formal dan memakai name tag yang bertuliskan nomor mahasiswa mereka.

Semua mulai melakukan tugasnya masing-masing sembari menunggu persiapan panggung untuk sambutan dari rektor dan para dosen yang menjadi perwakilan.

Yeonjun melirik jam tangan hitam di pergelangan tangan kirinya, sudah hampir jam untuk memulai pembukaan. Seharusnya Yeonjun memeriksa absensi untuk melihat apakah semua mahasiswa sudah datang, tapi ia akan melakukannya nanti.

"Yeonjun, sudah jam 7 tapi ada satu mahasiswa yang belum datang."

"Hanya satu?"

"Iya, apa kita mulai saja acara pembukaannya?"

"Mulai saja, aku akan mengurus orang yang terlambat itu."

Mark mengangguk mendengar pernyataan dari Yeonjun, setelahnya ia pun berlalu pergi untuk memberitahu yang lain bahwa acaranya sudah akan dimulai.

Yeonjun berdecak pelan, siapa coba yang bisa-bisanya terlambat di hari pertama ospek? Apa orang itu tidak tau malu?

Mari singkirkan fakta dimana universitas mereka adalah salah satu universitas terbaik di negara ini tapi ayolah? Tidak mungkin seseorang mau membuat dirinya sendiri terlihat buruk di depan orang lain.

Untung saja cuma satu, Yeonjun akan menangani anak ini dengan mudah. Ia menyuruh anggota yang lain untuk masuk ke aula agar menjaga acara tetap kondusif. Ia akan menunggu di lapangan luar, melihat apakah mahasiswa yang terlambat itu akan datang.

Suara dari pria paruh baya terdengar dari speaker di aula utama, acaranya sudah di mulai. Yeonjun tetap memantau acara itu dari jarak jauh.  Tentu saja, kan dia yang bertanggung jawab.

"Hei Yeonjun, sambutan rektor dan dosen akan segera selesai. Ini giliranmu untuk memberi sambutan."

"Aku segera kesana."

Yeonjun pun melangkahkan kakinya menuju area aula dalam. Ia akan lewat jalan memutar agar tidak melewati mahasiswa yang sedang duduk, itu tidak sopan jika terlihat oleh mereka.

"Adapun sambutan dari ketua dan penanggung jawab dari acara Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus tahun ini, yang kami hormati Choi Yeonjun silahkan naik ke atas panggung."

Pemuda dengan mata rubah itu mendengar suara berisik dan obrolan dari mahasiswa baru, ribut sekali. Ia hanya menggelengkan kepalanya dan mulai berjalan untuk naik ke atas podium.

HIRAETH - YeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang