Sesampainya di hotel Ave memasuki kamarnya dan terdiam di kursi yang berada tepat di balkon ia menatap langit malam yang begitu kelam , pikirannya berkecamuk hingga tanpa dia sadari air mata membasahi pipinya. Ia mengumpat dalam benaknya menyumpah serapah Caspian
Tangisnya berhenti karena ada yang memeluk nya dari belakang dengan spontan ia berbalik badan dan membalas pelukan sosok tersebut, sosok tersebut menatap Ave dengan intens lantas ia pun melontarkan pertanyaan kepada pria manis yang ada dihadapannya
"Hunny are you okay? , ada apa denganmu pangeran kecil"
"Ternyata selama ini Caspian juga terjun di dunia penuh akan dosa itu Luc"
Sosok yang dipanggil Luc hanya tertawa tawanya begitu kelam dia hanya bisa mengusap lembut punggung pangeran kecil nya itu
"Aku sudah pernah memberikan gambaran dunia gelap penuh dosa yang dijalankan oleh orang terdekat mu bukan kenapa malah menangis?"
"Aku hanya shock ternyata yang kau maksud adalah Caspian Luc, kenapa harus dia apa belum cukup ia menjual jiwa ku kepada mu?"
Setelah mendengarkan ucapan Ave sosok itu mencengkram kuat pundak Ave sorot matanya begitu marah dan ia mengucapkan sesuatu
"Mereka bukan menjual jiwa mu kepada ku tapi diriku lah yang meminta mu untuk menjadi pasangan hidupku berhenti beranggapan bahwa mereka menjual mu atau kau akan mati di tanganku?"
Ave yang mendengar itu menggeleng meminta ampun dan mengecup bibir sosok yang ada dihadapannya itu sosok tersebut luluh dan membalas kecupan yang diberikan oleh Ave
Malam itu dihabiskan dengan saling berpelukan dan berbincang , hingga dirinya memanggil nama sosok itu dan membuat sosok tersebut tersenyum
"Lucifer terimakasih karena selalu melindungi ku" sosok itu yang dikatakan oleh Ave tadi tertawa dan membawa manusia fana yang dikasihinya menghilang di kegelapan malam...
Keesokan paginya Ave terbangun di dalam kamarnya dengan senyuman yang cerah seakan melupakan kesedihannya dalam satu malam ia pun menyalakan televisi untuk melihat berita terbaru ia pun menyeringai saat berita menampilkan peristiwa pengeboman disertai pembunuhan yang ia lakukan. Ia pun memilih sarapan di restoran yang ada di hotel tersebut saat hendak dirinya turun ke lobby tiba-tiba dirinya di serang oleh orang tak dikenal dengan sigap ia menghindari serangan tersebut dan memberikan pukulan dan serangan balasan lain hingga orang tersebut tersungkur saat ia mendekati orang tersebut ia mencium aroma parfum yang tidak asing bagi dirinya lantas dirinya pun menyeringai dan meninggalkan orang tersebut...
Sebenarnya siapa orang yang baru saja menyerang nya dan mengapa Aveanandra menyeringai itu semua masih menjadi tanda tanya besar...
KAMU SEDANG MEMBACA
PATHETIC : TWO OF US
FanfictionMenelan fakta pahit yang menjadi trauma dalam setiap helaan nafas ku orang yang selama ini ku kasihi rupanya orang yang pada akhirnya harus ku habisi dengan tangan ku sendiri Cerita ini divisualisasikan Oleh Jake ENHYPEN dan Seonghwa ATEEZ. sebag...