Selamat membaca~
***
"Kentang ?" Panggil Sagara
"Kentang ! Di mana lu ?" Teriak Sagara
Tetap saja Bian tidak menjawab, Sagara sudah mencarinya ke seluruh rumah dan batang hidung Bian tidak ia temukan.
"Huh! Anak itu pergi kemana sih !" Kesal Sagara pergi ke belakang rumah dan di sana Sagara menemukan Bian.
Bian menoleh menatap Sagara yang tengah berjalan mendekat ke sisinya.
"Kenapa udah keluar ? Badan lu masih panas ?" Tanya Sagara sambil mengecek suhu Bian dengan tangannya yang ia tempelkan di kening Bian.
"Kenapa udah pulang ? Jangan bilang lu bolos " tanya Bian
"Gue menghawatirkan lu, di sekolah juga gak belajar membahas tentang kemah yang akan di selenggarakan " jelas Sagara
" Oh ya, acaranya 3 hari lagi. Jangan bilang lu ikut " Bian menatap Sagara yang juga menatap Bian balik.
"Gue ikut karena lu ikut. Guru meminta gue buat ikut drama yang akan di selenggarakan nanti."
"Drama ?" Ulang Bian
"Hmm "
"Kenapa lu mau? Tumben biasanya sering nolak kalau kegiatan sekolah, kemah juga di sekolah kan "
"Udah gue bilang, karena lu ikut gue jadi ikut. "
"Kenapa ?" Tanya Bian sedikit penasaran.
"Gue gak mau lu selalu bersama farel. "
Bian diam mendengar itu, dia menghela nafas panjang. "Jangan mulai "
"Kentang, gue jatuh cinta " ujar Sagara
"Jatuh cinta sama lu " lanjutnya
"Katanya lu gak bakalan jatuh cinta sama gue kok sekarang lain ?" Tanya Bian
"Gue menahan diri "
"Menahan diri untuk apa ?" Tanya Bian
"Menahan diri untuk tidak membobol lu " bisik Sagara tepat di telinga Bian.
"Mesum !" Bian mendorong tubuh Sagara, sedangkan Sagara tersenyum kecil.
***
"Wiih jagoan kita akhirnya sekolah " senang Herry merangkul pundak Bian.
"Lebay lu "
"Hehehe.. jadi bisa lu jelasin ?" Herry bertanya
"Jelasin apa ?" Bingung Bian pasal pertanyaan Herry yang menurutnya setengah.
"Masalah bayi itu, "
Sekarang Bian paham, sebelum menjelaskan dia menghela nafas dulu, menatap sebentar Herry yang sedang menunggu jawaban dari Bian.
"Jadi gini .. "
Bian menjelaskan semua tentang si bayi ke Herry dari pertama hingga akhir, menjelaskannya dengan jelas. Tidak ada satupun yang terlewatkan.
"Ooh jadi gitu, terus bayi itu di mana ? Kan lu sama Sagara sekolah sekarang "
"Udah di ambil orang tuannya, " jawab Bian
"Kenapa ?" Herry bertanya lagi.
"Entah, itu terjadi saat gue sakit. "
Herry menganggukkan kepalanya paham, mereka kembali melanjutkan perjalanannya ke kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Kentang [Sagara]
Novela Juvenil"Woi kentang ... " Sagara "Gue bukan kentang ! Gue Bian !" Bian