Bab 11// Salah Sasaran 1

233 44 4
                                    

Reza tak mengiayakan, ia langsung bergerak untuk pergi mengajar. Ia akan lupa balasan pesan dari istrinya yang mungil ini.

Bagaimana tidak? Bisanya Reza di tinggal pergi. Reza juga takut jika hal terjadi kepada istrinya.

Sungguh, ia tak ingin istrinya terjadi apa-apa.

Ponsel milik Reza bergetar, satu ponsel berdering . Ternyata Altar teman terdekatnya sudah menelpon duluan.

Ia lalu mengangkat dengan segera..

{"Assalamu'alaikum"}.

{" Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh, ada apa Al"}.

{ " Gua mau nebeng , boleh ga? Kereta gua di bengkel kemarin, entah apa yang rusak }.

{" Oh, yaudah, ni masih panasin kereta, nanti otw}

Ponsel pun mati, ia langsung menjemput temanya. Namun ia lupa menuliskan isi surat dari istrinya.
Perjalanan macet, namun pandangan Agnes tertuju dengan teman yang menyukai dirinya. Radit dan kedua temanya sedang merencanakan sesuatu.

Agnes yang berada di belakang mereka, mulai ikut nimbrung. Walaupun jarak di antara mereka, sangat jauh. Tapi, membuat Agnes sedikit mengetahuinya.

" Kalian sudah siapkan untuk mengerjai guru olahraga itu, sial kali ini,rencana kita tidak boleh gagal. Loh semua nya, harus waspada. Gitu-gitu pak Reza orangnya cekatan loh" ucap Radit, ia sebagai komandan ikut gerak dalam rencana yang di buatnya.

" Itu udah urusan kita bos, loh tenang saja. Lagian kalau ketahuan bagaimana bos" jawab Tino yang sangat takut, tapi ketika ia berucap jawabannya selalu pasti,namun kita beraksi nyali nya ciut.

" Ah lu cemen banget sih no, udah serahin aja sama gua. Dika gini-gini mantan presiden" .

" Presiden dari Hongkong. Kenal huruf aja belum tau, udah mau jadi presiden."

" Udah lah, kenapa kalian malah bergosip sih, udah lampu hijau itu, orang belakangan pada demon" ucap Dika, ia seperti nya melihat Agnes . Apakah ia, jika Agnes mengetahui hal ini semua .

Namun Agnes segera menoleh, ia tidak ingin sampai ketahuan oleh kedua temanya Radit.

" Apa yang mereka rencanakan? Agnes harus melakukan sesuatu, jangan Sampek pak Reza kena hal ini" titah Agnes, meskipun di nyatakan suka merajuk tapi hatinya baik,ia akan menyelamatkan suaminya dari hal-hal yang membahayakan bagi diri suaminya.

****

Reza menghampiri altar,mereka segera berangkat ke sekolah. Altar yang mulai curiga. Kenapa dirinya,tak bareng dengan Agnes.

" Cie, tumben tak naik bareng Agnes. Biasanya Agnes ga boleh sendirian naik kereta" .

" Cerita nya panjang, udah cepatan naik"

" Iya deh, sedikit posesif. Jangan-jangan loh za, masih cemburu dengan perjodohan anak pak Sofian".

" Hahaha, buat apa cemburu?" Jelas-jelas gua Reza Mahardika sudah pemilik Agnesia Anella. Ingat itu" ucap lantang, di telinga altar yang sedang memancing Reza.

" Oh,, ".

Mereka sampai di sekolah, tidak dengan Radit .namun,Reza melihat jika Agnes dengan wajah cemberut.

Ia mulai menghampiri, namun segera menangkap tubuh Agnes. Agnes, yang tidak tahu jika pinggiran sekolah terlalu licin.

Hanya saja Altar berdehem,rasanya ia bernasib jomblo yang tak memiliki pasangan hidup.

" Ekhem,,gua duluan ya. Ga baik di lihat, apa lagi gua saat ini,jomblo kelas kakap" ucapnya ia mengaruk kepala nya yang tidak gatal.

" Oke bro, hati-hati kalau jatuh bangun sendiri. Jangan lupa cepat nyusul" ucap Reza yang mengerjai temanya saat hendak masuk kantor.

" Siaalan iyalah gua kan jomblo, tapi ga selamanya gua jomblo mang Udin".

Saat Altar melihat pak Sofian, ia hanya pasang muka datar, Tidak terbiasanya.

Apakah pak Sofian sedang marah pada anaknya? Atau marah jika pak Reza adalah suami dari Agnes sengaja ia jodohkan pada anaknya.

Radit datang bersama kedua temannya, siap - siap ia luncurkan sebuah tepung sudah terisi air, juga pewarna makanan yang mereka campur menjadi satu.

Satu

Dua

Tiga

Akhirnya lemparan itu mengenai sasaran pak Sofian, ia mulai marah .siapa pelaku dalam tindakan ini?

Mampukah Radit lari? Kedua temanya juga meninggal Radit seorang diri.

Guruku Adalah Suamiku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang