JUMPAAA LAGI MANTEMANNNNN
Typo tandaiin ya
Happy reading guyss...
***
Pertemuan adalah hal paling menyenangkan, terkadang ketika pertemuan itu terjadi kita seringkali lupa akan perpisahan. Tak tau menahu akan bagaimana sakitnya ketika perpisahan terjadi.
Bagi Amita, bertemu dengan Regan adalah hal yang begitu menyenangkan. Setelah semalam ia bermimpi Regan, insiden ia terlambat datang kesekolah dan menabrak Regan. Amita kerap kali curi curi pandang ke arah Regan.
"Gimana ceritanya sih mimpi lo?" Sejak tadi Amita belum menceritakan bagaimana mimpinya kepada Nala. Ia hanya tersenyum senyum saat Nala sedikit menyinggung hal hal yang berkaitan dengan Regan.
"Panjang Nal, keknya sampe pulang sekolah belum tentu cerita ini habis" Ucap Amita, ia menjadi sedikit stres, ya, bagaimana tidak kadang kadang ia melamun sambil senyum senyum sendiri.
"Atau jangan jangan lo suka ya sama Regan?" Nala memicing matanya curiga, ia sangat kesal melihat temannya ini, membuatnya begitu penasaran.
"Gila lo!" Bantah Amita begitu cepat. Ia tidak menyukai Regan, namun ada hal aneh yang membuatnya ingin menatap lama Regan.
Kerutan di dahi Nala terlihat."kalau lo ngga suka Regan ngapain liat liat dia dari tadi? Trus lo sekarang lagi nyari nyari dia kan?"
"Engga ya!, Gw cuma liat liat aja apa salahnya sih?"
"Jangan Ta, ingat dia udah punya pacar," Nala memberi nasihat, memang benar Regan sudah memiliki pasangannya sendiri. Indri-adik kelasnya.
Amita menghela napas pelan. "Siapa juga yang suka sama dia Nal, gue cuma mimpiin dia semalam. Gue nyuri nyuri pandang ke arah dia karna gue penasaran, ngga bermaksud lain kok, lo tenang aja."
Ya memang begitu, ada gejolak yang aneh saat ia menatap Regan, seperti ahh, Amita sendiri tak tahu mau menjelaskan bagaimana. Ia tidak menyukai Regan, ia tahu Regan sudah memiliki pacar.
"Yaudah, sekarang ceritaiin gimana semalam lo mimpiin dia," Nala sudah lelah berdebat dengan Amita, dari sejak ia masuk ke kelas dan mengatakan bahwa semalam ia bermimpi Regan hingga sekarang mereka berada di kantin.
Sebelum bercerita Amita mengedarkan arah pandangannya, ya, mungkin ia sedang mencari cari Regan,apa kah dia ada dikantin atau tidak.
Sejujurnya Amita juga heran, dari sekian banyak teman lelaki yang ia kenal kenapa harus Regan yang ia mimpikan semalam? Walaupun ia sedikit dekat dikelas dengan Regan tapi tetap saja ia tidak boleh suka sama Regan.
Regan kerap kali menyontek pada Amita. Amita tidak masalah, siapa pun yang meminta contekan akan ia berikan cuma cuma.
Mimpinya semalam ia ceritakan dengan detail kepada Nala, tidak ada yang dilebihkan ataupun dikurangkan. Nala yang mendengarkannya sedikit terkejut. Yaa, mungkin karna mimpi Amita itu tidak pernah disangka sangka.
Tentang Indri, pacar Regan. Amita sedikit heran sebenarnya, apakah Regan benar-benar pacaran dengan Indri atau tidak? Pasalnya setiap Regan berpapasan dengan Indri, jarang sekali Amita melihat Regan tersenyum ke arah Indri.
"Mimpi lo kayak nyata aja, moga aja jadi nyata ya hahaha," Nala sedikit tertawa mendengar cerita Amita. Nala tidak bermaksud serius mendoakan mimpi Amita menjadi nyata, namun jika itu berubah nyata tidak apa apa juga.
"Ck,masuk kelas aja yuk, kantin panas," Amita mengalihkan pembicaraan. Ia rasa sudah cukup hari ini ia membahas bahas tentang Regan. Untuk apa juga bukan? Regan bukanlah siapa siapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan September Kala Itu
Fanfiction"Aku tak berharap,dia saja yang datang ke mimpi mimpiku"