Bab 12// Salah Sasaran 2

195 46 3
                                    

Kedua temanya salah mengalihkan lemparan nya, sehingga lemparan tersebut mengenai kepala pak sofian.

Ia juga mencari siapa yang sudah melakukan ini semuanya? Mengapa ada anak murid yang berbuat usil di pagi hari.

Secepatnya Radit mematung, sudah rasanya guru memberitahukan jika murid itu tidak ada hentinya mengerjai teman sekelasnya, juga para guru nya.

" Radit, sini kamu. Ini masih pagi, sekarang kamu bersihkan seluruh penjuru kelas. Ingat satu hal, jika tak ada yang bersih kamu besok ulangin lagi" ucap pak Sofian,

" Tapi pak__tadi itu,,"

" Udah banyak alasan saja kamu, cepat atau saya hukum yang lebih berat dari ini, kamu mau, Hah?" tukas pak Sofian, ia tak bisa mengelak atas permintaan pak sofhia itu .

" Sial, kenapa bisa kena pak Sofian sih. Lagi-lagi gagal , apa diriku yang kurang beruntung,dan berhenti untuk melepaskan Agnes ya" gerutu Radit,ia membersihkan bagian luar taman, dan yang lain nya.

Agnes yang sangat kekeh, melihat kesialan Radit. Baginya, itu adalah salah nya sendiri.

Reza yang tidak tahu, mengapa istrinya tersenyum sendiri. Melihat, Radit seperti itu. Biasanya, Agnes merasakan kasihan dan ingin membantu Radit.

" Apa yang sedang kamu lihat, Agnes"

" Tuh pak, rasain. Makanya jadi orang jangan jahat, kena sendiri akibatnya ".

" Maksud kamu apa?" Bapak sungguh tak tahu, apakah kamu senang bisa ketawain Radit".

" Tentu dong, gini ya pak. Sebenarnya si Radit ada maksud hati untuk mengerjain bapak, namun Agnes dengan segera menangkap pembicaraan dari mereka. Karena Agnes, tidak mau jika pak Reza mengalami seperti itu" papar Agnes, ia menjelaskan kepada suaminya yang tidak tahu apa-apa, dan kini ia merasa di perdulikan oleh istrinya.

Mengapa pak Reza seperti memperhatikan? Gerangan, mungkinkah pak Reza sangat mencintai nya.

" Sosweet banget sih, kalian. Bentar lagi mau masuk kenapa pegangan tangan terus, hati-hati loh pak Reza" ujar pak Billy yang tiba-tiba nongol di permukaan mereka, dengan kata-kata manis yang ia buat .

" Makanya pak Billy bawa pasangan,biar kita bisa sosweet bareng-bareng iya kan".

Tiba-tiba saja datang juga Altar, ia juga tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.

" Seru aja kalian, hai Agnes. Tumben naik motor sendiri, biasanya bareng ayang"

" Oh,,itu. Tadi ga sempat, soalnya lagi banyak tugas".

Mereka berdua hanya senyam-senyum memikirkan kalimat yang di keluarkan oleh Agnes.

" Tugas?" Tugas malam pertama atau pelajaran" .

Segera Reza menarik rambut Altar,juga Billy dengan kuat. Tidak seharusnya mereka berbicara yang kurang masuk akal.

" Kalian ya, bisa ga? " Kalau mau ngomong itu di filter dulu. Gua sogok pake uang mau ga" .

" Issh,,ya maulah. Masa ga, ya kan Billy" ucap Altar kepada Billy, merasakan kegirangan dengan di sogok nya uang.

Rasanya Agnes juga malu mendengar kan pembicaraan kedua temanya, ia langsung permisi untuk ke kelas agar tidak terjadi di antara mereka.

" Pak Reza, Agnes kembali ke kelas ya. Soalnya sebentar lagi, mau masuk" ucap Agnes, ia memberikan lambaian tangan kepada suaminya.

" Buset, pak Reza. Ku kira kalian,udah baikan . Masih pak manggil nya".

Mereka akhirnya masuk, dan sangat lucu drama romantis di antara Reza juga Agnes.

Sementara Billy juga Altar sekedar menyimak saja. Sikap Altar yang terbiasa saja, kini ia juga memikirkan kapan tibanya Altar juga akan menikah seperti hubungan reza Mahardika.

Silahkan vote+ komen

Selamat membaca

Guruku Adalah Suamiku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang