Wrong Child │Asahi [Remake]

Wrong Child, Chapters 1

DISCLAIMER!

1. Cerita ini 97% fiksi, 1% masalalu, 1% disponsori gugel, 1% remake

2. Cast yang ada disini saya hanya meminjam nya dan tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan idol.

3. Work ini saya remake dari work saya sebelumnya "DEAR ALVAREZA" tapi, ada beberapa chapter yang saya ganti alur.

4. Asahi hamada, sebagai main character.

"Tetaplah hidup, walaupun kau dianggap sampah. "
-asahi

________________________

Hidup memang tidak mudah, selalu saja ada masalah yang datang menghampiri, bahkan membuat orang orang yang dihampiri masalah depresi dan berakhir mengakhiri hidup karena mental nya yang tidak sekuat itu.

Tapi, menurutnya anak laki-laki bernama asahi ini, masalah sebesar apapun itu  tidak ada alasan untuk dirinya mengakhiri hidupnya yang bahkan tidak dihadapkan itu. kecuali, tuhan sudah menginginkan dirinya kembali.

Sore ini, tepatnya pada kota seoul Korea Selatan. hujan turun dengan derasnya mengguyur kota dengan seribu kenangan pahit menurut asahi. asahi, anak laki-laki pemilik marga kim itu mulai memasangkan headset usang nya, untung nya masih berfungsi dengan baik. sedang jari jemarinya sibuk mengoleskan cat pada kanvas lukisnya, ia tengah melukis di kamar nya sore ini.

Anak dengan seribu cerita menyedihkan nya. mulai dari kedua orangtua yang berpisah karena asahi adalah anak hasil ibunya berselingkuh dengan laki-laki lainnya, ibunya yang tidak ada kabar setelah meninggalkan nya dirumah nya sendiri yang sudah bagai neraka. hingga tentang dirinya yang selalu dibully oleh teman temannya disekolah.

Ayahnya, seunghyun yang selalu membandingkan dirinya dengan sepupunya─yoshi. tidak menganggapnya ada, dan selalu saja menyebut asahi adalah anak haram dan sampah yang pantas mati.

Asahi beranjak dari duduknya, ia berjalan pelan kearah balkon, membuka pintu kaca itu dan berjalan hingga tangannya menyentuh guyuran air hujan. ia menggulung lengan baju panjangnya, hingga tampak lengan putih yang dipenuhi lebam dan bekas luka bakar ataupun ruam di tangan anak berusia empat belas tahun namun masih terlihat seperti anak usia enam tahun karena tubuh kecil dan kurus nya.

Kata kata seseorang yang merisak nya disekolah terngiang-ngiang di otak pintarnya. anak sampah, anak pelacur, anak haram, sampah. setelah dipikirkan lagi, memang sebutan itu pantas untuk dirinya.

"apa aku seburuk itu? Kenapa mereka cuman memperbudak aku dan memanfaatkanku saja? Seburuk itukah aku? sampai ayahku selalu memukul ketika aku salah? " lirih Asahi memandang sendu langit mendung kota seoul sore hari ini.

Mereka selalu memanfaatkan kepintaran asahi, selalu datang dan pergi setelah mendapat apa yang mereka mau.

Hanya ada satu orang yang berteman dengan tulus dengannya, selalu memanfaatkan keadaan dan pergi begitu saja.

Ada yang pernah berkata pada asahi, "jadi anak terakhir itu pasti mudah, mau apa apa selalu dituruti. apalagi ortu lo kaya kan, sa?"

Tidak, nyatanya tidak. kakaknya itu meninggalkan dirinya karena tidak dapat melihat pemandangan adiknya yang selalu disiksa dan dirisak ayahnya sendiri. sampai saat ini, asahi belum melihat kakaknya lagi.