Nice to See You

1 - Nomor Punggung 5

Suara bola masuk ke dalam keranjang kembali terdengar. Entah sudah berapa kali cowok dengan nomor punggung 5 itu mencoba, dan, ya, selalu berhasil menambah poin untuk timnya. Di tengah itu notifikasi ponsel pintar Hanara terdengar, membuyarkan lamunan.

Junia🛴🛴🛴
ra

Junia🛴🛴🛴
pak iran banyak omong ga penting, padahal mah bisa aja langsung pulang

Junia🛴🛴🛴
sabar ya ra, bentar lagi pls

Junia🛴🛴🛴
kasian kalo ga didenger, nanti ngambekin satu ekskul 🧘‍♀️

Anda
okee

Junia—sahabatnya, seharusnya tidak perlu memintanya untuk menunggu lagi karena Hanara sudah biasa menunggu Junia yang setiap hari senin-rabu-kamis mengikuti ekstrakurikuler Fisika dengan bosan. Tapi beberapa minggu ini rasa bosan Hanara hilang dikarenakan tempat ia duduk (untuk menunggu Junia) berdekatan dengan lapangan basket. Setidaknya beberapa sore kemarin, ia tak sendirian karena seleksi pemilihan tim dari ekstrakurrikuler basket untuk lomba nasional yang akan diadakan 4 bulan lagi.

Selesai membalas pesan Junia, Hanara kembali memandangi lapangan. Rupanya mereka sudah mau pulang. Beberapa dari mereka di lapangan basket menggendong tas dengan satu bahu serta saling pamit, entah bersalaman atau sekedar ucapan, satu sama lain.

Di tempat Hanara memandang, jarak 10 meter lapangan basket, masih terlihat seorang diri duduk. Seseorang yang menarik perhatiannya, lagi-lagi nomor punggung 5.

Di saat yang lain membuang botol air plastiknya sembarang di lapangan, hanya dia—nomor punggung 5 menaruh sampah botol plastiknya sendiri pada tempat sampah. Walau, mungkin saja yang lain membuang sembarang sampahnya karena capek setelah latihan tadi, tapi menurut Hanara laki-laki dengan nomor punggung 5 itu keren. Hanara tersenyum tipis, mengingat bahwa angka 5 merupakan tanggal lahirnya.

Tunggu, ada yang aneh dengannya, mengapa ia merasa terkena sentruman?

******
haloooo! aku aubi salam kenal ^^
ini cerita pertamaku di wattpad, hope u guys like it~~~~~

tbc loovee <33