Osaka.

23 3 0
                                    

Taeil saat ini sedang memasukan beberapa bajunya ke dalan koper, ia sedang kewalahan sedangkan kedua anaknya kini masih asik bermain dengan games kesukaan mereka, sang suami? jelas belum pulang, Jaehyun masih berkutik dengan layar komputer di meja kantornya.

"Abang, kakak, gak ada yang mau bantu Ayah kah?"

Sion pun langsung bangkit dari sofa tempat dimana ia asik berbaring tadi, permainan itu sudah tamat, saatnya ia membantu sang ayah untuk packing dalam satu minggu ke depan.

"Riku! ayo bantuin!"

Anak kedua dari Taeil itu langsung berdiri dan duduk di sebelah sang Ayah.

"Ayah, sini biar Riku aja"

Taeil pun mengangguk sepakat dan mencoba berdiri di bantu oleh kedua anaknya. Perutnya sudah membesar, padahal usia kandungannya baru berjalan 5 bulan, tak heran, sang suami bersosok tinggi besar, jadi sudah pasti akan menurun pada sang calon bayi.

"Ayah, baba pulang jam berapa?"

"Tadi Baba gak bilang bang, coba abang telpon deh"

"Oke Ayah"

Taeil kini duduk di sofa ruang tamu yang sudah di penuhi beberapa koper untuk di bawa terbang menuju Osaka, tempat kelahiran Yuta. Sebenarnya lebih banyak koper berisi oleh-oleh untuk orang tua Yuta ketimbang koper baju atau peralatan mereka, sudah biasa seperti ini, setiap setahun sekali mereka akan begini.

Hari minggu nanti adalah hari kepergian Yuta, ayah kandung dari Riku. Sudah 6 tahun kepergian dari suami pertama Taeil ini, terkadang Taeil masih merasakan kesedihan yang mendalam, ia selalu teringat memori dimana ia di bantu banyak oleh Yuta, bahkan lelaki itu pun mau menganggap Sion sebagai anak kandungnya sendiri.

Taeil, Yuta dan Jaehyun adalah sahabat dekat, sejak kecil hingga dewasa persahabatan mereka berjalan dengan baik, namun siapa sangka kalau Jaehyun dan Taeil menaruh hati satu sama lain, karna hal itu lah hubungan mereka merenggang. Yuta menarik diri tak mau menganggu kemesraan keduanya walau hatinya sakit untuk menerima, iya, Yuta juga menaruh hati pada Taeil, tapi sayang cintanya tak berbalas.

Pergaulan remaja pun terjadi, Taeil mengetahui dirinya hamil kala hubungannya dengan Jaehyun telah kandas, Jaehyun yang kala itu memilih pendidikannya terpaksa berpisah dengan Taeil yang tengah berbadan dua. Keduanya benar-benar tak bertukar kabar sama sekali, Jaehyun terlalu sibuk dengan kuliahnya.

Yuta yang setia tak pernah luput memperhatikan Taeil, dimana dan sedang apa Taeil pasti Yuta tau akan hal itu. Dan di saat itulah ia sadar bahwa sang sahabat kini sedang berada di rumah sakit dan menunggu pada bagian Obgyn. Berkali-kali Yuta mencoba meyakinkan dengan bertanya dengan beberap suster yang ada disana.

"Itu mas Taeil, bener kok pak beliau mau cek kandungan"

Seperti tersambar petir besar, Yuta terdiam saat mendengar hal tersebut, pasalnya ia juga sudah tau bahwa Taeil dan Jaehyun sudah lama berpisah, ah apa yang Yuta tidak tau tentang lelaki itu, pasti semuanya ia tau.

Secara perlahan Yuta menghampiri Taeil, mencoba menyapa karna memang mereka juga sudah lama tak bertemu, dan benar saja, perut Taeil sudah membesar, jelas mata Yuta langsung terbelalak melihatnya, oh Taeil pun sama, ia juga terkejut melihat sosok lelaki yang ia pikir tak akan pernah bisa ia temukan lagi.

"Yut... Yuta apa kabar?"

Taeil menyapa hangat, sebisa mungkin ia berlaku seperti tak da masalah apapun, tapi tidak dengan Yuta, lelaki itu langsung melemparkan banyak pertanyaan pada Taeil.

"Ini anak Jaehyun? lo disini sendiri? Jaehyun gak tau lo hamil anak dia? atau lo putus sama dia karna ini? kenapa gak bilang gue sih?!"

"Yuta hahaha santai aja ih, iya gue sendiri disini, dan ia ini anak Jaehyun, dia gatau gue hamil, gue juga gamau dia tau sih, bukan karna ini kok, kan emang dia ngebet mau kuliah di luar"

OsakaWhere stories live. Discover now