Halo, Terima kasih untuk kalian yang telah baca cerita ini sebelumnya, semoga kalian senang baca cerita ini
Jangan lupa vote dan comment ya!
Selamat membaca!
***************
Aku tepat ada di sampingmu
Bertahan menunggu satunya cintaku
Mengapa dulu kauragukan aku?
Sesali diriku melangkah dengannyaMalam itu ruang keluarga Terazono terlihat lebih ramai dari biasanya. Terlihat dari jumlah anggota keluarga tersebut yang biasanya hanya terdiri dari 4 orang, kini beranggotakan 7 orang.
Malam itu Putra sulung keluarga Terazono -Terazono Keita- memutuskan untuk pulang ke Jepang dan berkumpul bersama keluarganya.
Momen tersebut tentu dimanfaatkan oleh keluarga Terazono untum berkumpul dan berbincang bersama di ruang keluarga mereka.
Senyuman hangat selalu terpatri di bibir milik orang tua Keita, candaan seringkali terlontar diantara perbincangan yang mereka lakukan, membuat tawa memenuhi ruang keluarga tersebut.
Disisi lain, seorang pria berambut pink terlihat terus menatap pria berambut blonde dihadapannya.
Membuat Seungeon -Pria berambut blonde- merasa tidak nyaman akan tatapan pria dihadapannya.
Sungguhkah aku untukmu?
Kenyataan masih untuknya
Ku cemburu, namun, hanya sebatas itu
Ke mana hati kaubawa?
Tanpa pernah jelas akhirnya
Ku menunggu, kenyataannya kau di sana
Adakah hatimu masih hatiku?Keita yang merasakan usapan ditangannya menoleh kearah Seungeon yang duduk disebelahnya melemparkan tatapan penuh tanya atas maksud usapan yang pria itu berikan di punggung tangannya.
Menyadari sumber permasalahan keresahan Seungeon berasal dari pria berambut pink yang duduk disebrang mereka berdua, Keita lantas melemparkan senyum kearah Taegyun -Pria berambut pink- yang sejak tadi menatap tajam kearah dirinya dan Seungeon.
"Hai, apa kabarmu Taegyun ?"
Memutuskan untuk melontarkan pertanyaan yang tidak terlalu penting sebagai bentuk penghargaan terhadap eksistensi Taegyun yang berada disana, berkumpul bersama dirinya dan keluarganya, serta Seungeon Kekasihnya.
"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja hyung."
"Syukurlah, sudah lama sejak terakhir kali aku melihatmu."
Anggukan menjadi jawaban Taegyun atas ucapan yang Keita lontarkan. Percakapan keduanya cukup membuat suasana di ruang keluarga Terazono diliputi kecanggungan.
Seolah mengerti bahwa ada yang perlu dibicarakan diantara mereka bertiga, satu persatu anggota keluarga Terazono kecuali Keita mulai berpamitan dengan alasan ingin beristirahat.
Meninggalkan ketiganya dalam suasana canggung dan cukup mencekam karena kemarahan yang timbul dari kedua pria yang dikenal baik oleh putra sulung keluarga Terazono.
Tanpa disangka Seungeon yang sejak tadi diam memutuskan untuk berdiri dan berpamitan untuk beristirahat lebih awal, meninggalkan Keita berdua dengan Taegyun.
"Aku akan beristirahat terlebih dahulu, tidak apa-apa kan hyung ?"
Taegyun bisa melihat raut tidak nyaman dan penuh kekhawatiran yang tercetak jelas di wajah Keita, namun Ia membiarkan keduanya berbincang sebelum akhirnya Ia bisa melihat Yoo Seungeon beranjak dari posisinya setelah mencium bibir Keita.