01

72 10 0
                                    

Happy reading!



Cerita dimulai ketika seorang remaja perempuan berjalan sembari menenteng satu plastik besar yang berisikan makanan yang ia beli di supermarket disekitar apartemennya, GREEN HOME namanya. Ketika ia mulai merasa lelah, dia berjongkok dan mengambil sebuah minuman dia dalam plastik tersebut.

"Huh.. Aku lelah." Keluh remaja perempuan tersebut. Remaja itu bernama Yun Hyeseon. Remaja cantik, baik dan ceria. Hyeseon dikenal dengan sebutan Matahari karena sifat cerianya kepada orang-orang.

Ketika Hyeseon sudah mulai merasa tidak lelah lagi, Hyeseon kemudian melanjutkan perjalanannya menuju apartemen.

Melewati sebuah jalan setapak, Hyeseon melihat seorang remaja pria seumuran dengannya sedang berjalan dengan dengan langkah yang gontai sembari menentang barang bawaannya. Hyeseon kemudian mempercepat langkahnya dan menepuk bahu remaja tersebut.

"Annyeong! Apakah kau penghuni baru disini? perkenalkan aku Yun Hyeseon yang cantik! peace!" Ucap Hyeseon sembari tangan kanannya membentuk pose peace.

"Nee." Jawab remaja tersebut dengan pelan. "Ahh... Kau tidak pandai berbicara. Siapa namamu?" Hyeseon penasaran dengan remaja itu. Ketika pria itu ingin menjawab, sebuah bilah pisau pemotong rumput menuju dengan cepat kearah mereka.

Sontak Hyeseon menarik tangan pria itu agar mundur dan meraka berdua jatuh terduduk.

Shock. Itu yang dirasakan kedua remaja yang sedang terduduk itu.

"Anak muda! Astaga hampir saja." Ucap satpam memecahkan lamunan mereka. "Kenapa itu bisa terbang sampai kesana?" Tanya satpam itu. Hyeseon kemudian berdiri dan melihat satpam apartemen Green Home itu.


"Ya ajusshi! Untung saja aku cepat menghindar, kalau tidak bilah ini akan menancap dikepalaku. Aigoo~" Omel Hyeseon kepada satpam itu dengan berkacak pinggang.

"Maaf. Ini bukan pekerjaanku, tetapi tak ada yang mau bekerja di akhir pekan. Warga disini menganggap satpam sebagai budak." Satpam itu mengeluarkan keluh kesahnya.

"Oke oke, Stop. Aku ingin pulang, lain kali hati-hati ajusshi." Setelah mengucapkan perkataannya itu, Hyeseon mengemaskan belanjaan yang bertaburan di tanah kemudian berlalu pergi meninggalkan remaja pria itu yang menatap kepergiannya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Saat ini Hyeseon sedang berjalan bersama sahabat sebayanya. Lee Eunyoo.

"Ya! Kenapa kau tidak mengajakku pergi ke supermarket." Omel Eunyoo dengan wajah masam.

Hyeseon menyahut. "Memangnya harus mengajakmu kalau aku ingin pergi ke supermarket?"

Eunyoo mengangguk, tidak berniat membalas ucapan Hyeseon.

"Palli, aku ingin melihat kau melakukan ballet." Seru Hyeseon tidak sabar. Eunyoo merupakan seorang ballerina. Tetapi dia tidak menekuninya lagi, karena kaki Eunyoo cedera. Hyeseon sempat melarangnya untuk tidak melakukan ballet lagi, tetapi ia sangat keras kepala.

Hyeseon kemudian merogoh kantung rok yang ia pakai, mencari sesuatu yang bisa dimakan. Permen.

Ketika Hyeseon menemukan permen yang ia kocek tadi, Hyeseon mulai memakannya. Mengedarkan pandangan, Hyeseon melihat jalanan dibawahnya yang terdapat kabut samar-samar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SWEET HOME ft OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang