Lima Puluh Dua

3K 203 5
                                    

"Sayang ayok cepat dong" Teriak Salsa yang sudah menggendong Rayyan

"Sabar sayang, lagian supermarketnya gak akan pindah kok" Roni yang berjalan menuju Mobil karena Salsa dan Rayyan sudah masuk kedalam Mobilnya

"Ya aku kan banyak yang mau dibelanjain Lian, kita kan harus nitipin Rayyan dulu ke Mami" Omel Salsa

"Iya ya jangan ngomel mulu ah"

lalu Lian pun menjalankan Mobilnya menjauh dari Rumah mereka.

Kini mereka sudah Sampe ke supermarket, Rayyan yang  sudah dititipkan ke rumah Maminya untuk mepermudahkan mereka belanja keperluannya. Karena besok sudah mulai Puasa. jadi mereka harus nyetok bahan makanan apa lagi nanti akan melakukan Sahur.

"Ya udah kamu yang pilih aku yang dorong troli" Ucap Lian

"Okeyy, letsgooo suami"

Tidak terasa kini Troli besar itu sudah terlihat penuh.

"Yang banyak banget ya hehehe" Salsa menyadari ternyata belanjanya sudah berlebihan

"Gak apa apa sayang, ada yang mau dibeli lagi?" tanya Lian lembut

"Kayaknya cukup deh yang, nanti habis uang kamu buat belanja ini doang" Ucap Salsa

"Sayang, aku bekerja  memang cari uang buat kamu belanja sayang, lagian segini mah gak ngabisin uang aku sa, kamu lupa suami kamu ini kaya raya, Supermarket ini aja bisa aku beli kok" Ucap Lian agak terdengar sedikit angkuh ya.

"Hahahah sombong banget suami"

mereka pun menuju Kasir untuk membayar belanjaan mereka.

Setelah Selesai Lian Dan salsa sudah menjemput Rayyan Di rumah maminya.

dan kini mereka tiba dirumah mereka.

Lian yang kini sibuk membawa belanjaa n masuk kedalam. Salsa menggendong Rayyan dan duduk di ruang keluarga.

"Anak mami makin ganteng aja, besok mau puasa, Rayyan mau pusa juga gak" ucap Salsa yang mengajak ngobrol anaknya.

"ami ami" Rayyan kini masih belajar berbicara, itu kenapa Salsa harus mengajak ngobrol anaknya terus, biar Rayan cepat berbicaranya.

"Kamu ini, aneh. Kok anaknya diajak puasa juga. kan dia masih kecil" Lian duduk disamping Salsa.

"Hehheeh kan nanya doang Li, rayyan anak mami anak mami ganteng banget"

cup cup cup

Salsa yang merasa gemas dengan anaknya menciumi Rayyan hampir seluruh muka dan tubuh Rayyan.

"Sayang ih, jadi becek semua itu anaknya dicium begitu" Lian Protes ketika melihat Wajah Rayyan yang sudah basah.

"Protes mulu jadi bapak, nih pegang anaknya, aku mau tata belanjaan tadi" Ucap Salsa.

"Anak Papi memang ganteng  kyak papi ya nak" Lian

"Api api"

"Papi nak bukan Api, emang papi pengendali Api"

Singkat cerita kini waktu sahur sudah Tiba.
Salsa yang sudah bangun terlebih dahulu sedang berkutik didapur. Lian yang baru saja mencuci mukanya menghampiri salsa ke dapur.

"Li, susah dong aku masaknya"
lian kini sudah memeluk erat Salsa daru belakang.

"Gak yang, aku cuma meluk aja kok gak lebih" Ucap Lian yang kini mencium leher Salsa

"Ssshhh gak lebih apaan jangan dicium Li, ini sebentar lagi selesai kok"

"Dikit doang, lagian nanti kan gak bisa kayak gini kan udah puasa"

Akhirnya Makanan yang dimasak Salsa selesai.
Mereka pun menyantap Sahur dengan semangat.

"Enak banget masakan istri akuh" Ucap Lian ketika ia mengakhiri sendok terakhir dari piringnya.

"Hehe iya dong Salsa gitu loh" Salsa selalu jumawa kalau terkait Masakannya, Dia juga tidak menyangka padahal sebelum menikah dia gadis yang urakan, gak menyangka bahwa bisa masak seenak masakannya sekarang.

"Ya udah kita ngecek Rayyan dulu yuk dikamar, habis itu kita sholat subuh"

Merekapun pergi kekamarnya Rayyan.

Selamat Pagi,
selamat menjalankan Ibadah Puasa teman teman.

GentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang