Prolog:
**
"Kemewahan bukan apa apa bagiku mah," Rafa menjawab dengan menatap Erna dingin bahwasan kini perasaan nya sedikit merasa kecewa.
Bukan melawan tapi ia merasa dikekang.
"Tapi mamah juga mau kamu dapat perempuan yang setara dalam harta selain bisa menjaga kamu kita juga bisa dapat untung Fa," Erna mengelus rambut putra nya itu berusaha meyakinkan.
Namun Rafa melepas perlahan elusan tangan Erna dari kepala nya.
"Maaf mah,tapi dia setara dalam
cinta yang Rafa miliki bukan harta.""Maafin Rafa mah,kali ini Rafa gak bisa belain mamah," Batin nya.
Rafa bersikeras menjawab kebenaran dengan menatap Erna dingin dan meninggalkan nya pergi.
**
Rafa menghampiri Ayra yang tengah duduk tersipu lama menunggu dirinya."Maaf nunggu lama."
Ayra mengangkat kepalanya dan ia mulai bangkit dari tempat duduk nya,"Gakppa."
"Tapi...kayak nya kamu ada masalah?," Imbuh Ayra.
"Gak kok,ayo pergi," Rafa menggeleng dan menggandeng tangan Ayra masuk ke mobil.
"Hari ini kamu periksa ke dokter ya,aku takut kamu kenapa napa," Pinta Ayra.
"Selama sama kamu aku gakppa."
"Oh iya ini bunga mawar buat kamu.Kemarin aku beli," Imbuh nya.
**
"Kamu bilang selama sama aku kamu gakppa?lalu kenapa sekarang gini," Ayra berucap suaranya berubah ketus,seakan khawatir bahwasan keadaan Rafa.Ia memegang erat tangan Rafa yang tergeletak dengan infus yang melekat ditangan nya.
"G-gak Ra a-aku gakppa,oh ya k-katanya k-kalo ingin m-mendapat cinta h-harus siap terluka t-terlebih dahulu kan?," Ucap Rafa lirih,dengan matanya yang seakan sudah tak mampu terbuka.Juga uap oksigen yang sudah penuh dengan bulir bulir bening embun yang mentutupi bening nya uap.
"Gak juga!," Jelas Ayra.
"A-aku u-udah siap t-terluka i-i-ini d-demi mendapat c-cinta kamu," Ucap nya kembali terbata bata dengan pegangan tangan nya ke Ayra yang perlahan mulai terlepas.
"GA FA,GA HARUS!, Sontak Ayra.
"Semua cinta itu tergantung,tergantung usaha kamu.Kamu ga perlu terluka untuk mendapat kan ku kamu udah dapat aku jadi mari rayakan tanpa ada luka itu," Jelas Ayra.
"A-aku S-sembuh kan?."
"YA PASTI SEMBUH!," Balas Ayra.Dengan menyondorkan setangkai bunga mawar ke hadapan Rafa.Yang terlihat hampir tak mampu membuka mata.
Ayra berucap lirih dengan raut wajah nya yang tampak gelisah,"Fa,mari berjanji selalu bersama agar warna bunga mawar ini tak pudar."
Berulang kali bulir bening Ayra tahan agar tak berebut jatuh,namun pada akhirnya bulir itu tak sanggup ia tahan hingga berebut meluncur dari pelupuk nya.
"J-jangan n-nangis m-mawar indah n-nya Afa.A-aku janji w-warna m-merah m-mawar ini ga a-akan pudar."
**
VISUAL...
Rafa Dewanta.
Ayra Ayanza.
-
-
-// Cerita telah di revisi.Dari judul,visual dan alur semoga suka dengan cerita Rafa versi terbaru.
⚠️Untuk semua cerita asli dari author,tidak ada kata plagiat!jangan menyangkut pautkan cerita orang lain.
-Pantau sampai end yuk!biar tau kisah mereka.
-tinggalkan jejak minim vote,Hargai pls!!
//jangan jadi pembaca gelap!!⚠️dilarang keras plagiat!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MAWAR ABADI(Hiatus)
Teen FictionFollow dulu sebelum baca!! "Walau tubuh mu tak sesegar dan semekar sang mawar,tapi warna merah dari bunga mawar itu akan ku pastikan tak akan pernah pudar." -Ayra Ayanza. ** Tentang Rafa Dewanta laki laki pemilik penyakit lambung kronis yang telah l...