C91

0 0 0
                                    

Setelah beberapa saat, mereka menerima telepon dari Elijah, dan Lukas serta Joanna menuju ke perlengkapan Warp dengan perlengkapan mereka.

Secara kebetulan, peralatan Warp terletak di mansion tempat Gullard pernah tinggal di masa lalu.

“Ugh…”

Joanna membuat ekspresi jijik.

Gullard sudah tidak ada lagi, tapi fakta bahwa tempat ini pernah menjadi sarangnya membuatnya sangat tidak nyaman. Rasanya hampir seperti memasuki rumah berhantu.

Tapi saat dia memasuki mansion, ekspresinya langsung berubah.

“Penyihir Agung Joanna.”

“Kami berhutang banyak padamu kali ini.”

"Terima kasih banyak."

Ini karena dia menemukan anggota Grey Sun menundukkan kepala ke arahnya.

Dia tahu dari ekspresi mereka bahwa kata-kata mereka tidak sekadar sopan. Sebaliknya, wajah mereka ditutupi oleh ekspresi rasa terima kasih dan rasa hormat yang tulus.

'Ah…'

Itu berbeda.

Joanna mau tidak mau memikirkan tentang pujian yang dia terima setiap hari ketika dia berada di Amerika.

Penyihir termuda.

Penyihir wanita paling cemerlang.

Wanita muda yang akan memimpin Amerika ke tingkat yang lebih tinggi.

Namun, kata-kata pujian itu hanyalah komentar sopan.

Ini tidak berarti bahwa kata-kata tersebut salah. Namun… kata-kata itu bahkan tidak menyentuh hatinya seperti ucapan terima kasih yang sederhana ini.

'...Aku bodoh sekali.'

Bagaimana dia tidak menyadarinya?

Mengapa dia begitu senang dengan pernyataan asal-asalan itu di masa lalu?

Mengingat kembali dirinya saat itu, Joanna merasa malu.

“Aku… aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan.”

Joanna menghindari tatapan emosional mereka saat dia menggumamkan kata-kata itu. Dia mencoba menjawab dengan tenang tetapi gagal total. 

Dia tidak tahu kenapa dia tiba-tiba merasa begitu malu. Dia tidak merasa malu bahkan ketika berpartisipasi dalam acara yang memiliki ratusan ribu penonton.

"Ha ha."

“Dia benar-benar berbeda dari apa yang kupikirkan pada awalnya.”

“Senang melihatnya.”

Para member pun tak bisa menahan senyum saat melihat sisi kemanusiaan Joanna.

Sikap mereka membuat wajah Joanna memerah.

“Y-, kamu meremehkanku.”

"Mereka tidak. Mereka tidak akan pernah melupakan apa yang Anda lakukan untuk mereka.”

Wajah Joanna seketika menjadi blank mendengar perkataan Lukas.

“…tidak pernah…lupa…”

Kata-kata itu menimbulkan perasaan aneh memenuhi hatinya. Itu berbeda dari emosi lain yang pernah dia rasakan dalam hidupnya.

Itu adalah perasaan hangat dan sangat luar biasa yang mengingatkannya pada kebanggaan atau perasaan pencapaian yang dia dapatkan setiap kali dia maju dalam sihir atau dipuji oleh atasannya.

[1] The Great Mage (Season 2)Where stories live. Discover now