Suasana kelas 12 MIPA 3 hari ini lumayan sepi. Kebanyakan dari mereka masih berkumpul di gedung olahraga untuk mengikuti ujian praktek. Hanya beberapa saja yang sudah kembali ke kelas. Termasuk sepasang teman yang sedang duduk berdua di pojok kelas, katanya ngadem.
"By, lo ga pake tank top ya?"
Seseorang yang dipanggil "By" itu menoleh dan memberikan tatapan tajam kepada teman di sebelahnya. Pertanyaan yang cukup frontal tapi termasuk hal biasa di antara mereka.
"Cocot lo dijaga ya, Arvin anaknya bapak Januar, ini masih di sekolah."
"Oh berarti kalau di rumah boleh ya? Sekalian nenen hehe."
"BACOT! Pergi lo setan!"
Hari-hari Gabriella Natasha mungkin tidak akan tenang selamanya jika ada seorang Arvin Ganendra yang selalu mengikutinya. Efek rumah yang bersebalahan membuat mereka selalu bersama sejak kecil. Ditambah lagi kedua orang tua mereka sudah berteman sejak di bangku SMA. Benar-benar klise.
Hubungan pertemenan keduanya mungkin sudah jauh melewati batas seorang "teman" pada umumnya. Kontak fisik secara intim bagi mereka mungkin adalah hal biasa. Bahkan beberapa pengalaman pertama yang berbau dewasa, mereka lakukan bersama. Dan yang pasti tanpa sepengetahuan kedua orang tua mereka.
―
tes ombak plus gua iseng karena gabut, lanjut? yes or yes
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Be so Shy
Teen Fiction"Cuma temen tapi sering ciuman, emang boleh ya?" ― Gabriella Natasha. "Bacot, giliran diseriusin malah kabur, dasar libra." ― Arvin Ganendra. Cerita klise antara teman masa kecil dengan bumbu kenakalan remaja.