𝘄𝗮𝗹𝗮𝘂 𝘀𝗲𝗱𝗲𝗿𝗵𝗮𝗻𝗮.....
𝘀𝗲𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗼𝗯𝗮𝘁𝗶 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗿𝗶𝗯𝘂𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗸𝗮 𝗸𝘂...𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑧𝑎 𝑧𝑎𝑛𝑘𝑎~
Cahaya bulan malam ini sangat indah membuat renza yang tengah duduk di kursi balkon itu sedari tadi tak henti henti memandangi bulan yang bertengger indah di langit gelap itu.
"bang afgan.... " lirih gadis itu.
"malam ini... adalah malam terakhir renza ber umur 17 tahun.... besok renza udah semakin tua... "
"lo di mana bang..... biasanya... di saat saat kayak gini.. lo nemenin gw ngeliat bulan... ketawa bareng... bercanda bareng.... "
suara gadis itu kian melirih.
" tapi sekarang gw cuma sendirian... gw kangen sama lo bang.. yang selalu berhasil buat gw ngerasa bahagia... "
sebulir air mata berhasil lolos tanpa izin.
semenjak kejadian afgan membentak diri nya seminggu yang lalu, kedua remaja itu tak pernah lagi berkomunikasi.
"gw kangen banget ama lo bang.... "
dari sekian banyak memori yang berputar di benak nya, hanya kalimat itu yang bisa renza ucap kan.
tak lama , ponsel nya yang terletak di atas meja berdering.
menampilkan panggilan vidio dari nomor yang tidak di kenal.
"siapa?.. " batin gadis itu.
namun tak mau fikir panjang, karenza mengangkat telfon itu dan terlihat di layar itu menampilkan wajah sintya.
"assalamu'alaikum, sayang.... "
"eh..... Walaikumsalam bunda..... , bunda ngapain nelfon malam malam gini... "
"gak ada... bunda cuma kangen sama anak gadis bunda yang cantik ini... "
"haha... bunda bisa aja... "
"oh iya nak.... ada seseorang yang pengen liat kamu loh... "
"siapa bun...? "
"nih bunda tunjukin... "
tak lama wajah seorang pria paruh baya tertampil di layar ponsel renza.
"kamu yang nama nya karenza ya... "
"eh iya om.. "
"gak usah panggil om..... panggil ayah aja... "
"oh iya om... eh... yah... "
lama terjadi percakapan antara keluarga itu dengan renza, di tambah lagi air yang sedari tadi selalu saja membuat mereka tertawa dengan tingkah konyol nya.
merasa ada yang kurang dari keluarga itu, karenza memberani kan diri untuk bertanya pada sintya.
"cakra... di mana bun...? "
"cakra lagi ada urusan di luar, sayang... "
dan hanya di balas anggukan faham oleh renza.
sejenak hening melanda mereka.
tak ada percakapan yang terjadi. hingga akhir nya.....
"saudara saudara kamu mana nak...? "
"mereka lagi di rumah sakit... bang afgan lagi terapi saraf... "
dan hanya di balas anggukan dari wanita di sebrang sana.
Karenza kembali terdiam, gadis itu meyandar kan tubuh nya ke sandaran kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑵𝒐𝒏𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒆𝒏[END]
Novela Juvenil𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒖𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒋𝒂𝒏𝒋𝒊 𝑲𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒌𝒂𝒖 𝒖𝒄𝒂𝒑 𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒏...