Tak perlu hal yang luar biasa..
Cukup sederhana saja.. Setidaknya
Kamu bisa mengobati satu dari
ribuan luka ku..
~Karenza zanka nindara
╚══════✮❁•°❀°•❁✮══════╝
Cahaya bulan malam ini sangat indah membuat renza yang tengah duduk di kursi balkon itu sedari tadi tak henti henti memandangi bulan yang bertengger indah di langit gelap itu.
"bang afgan.... " lirih gadis itu.
"malam ini... adalah malam terakhir renza ber umur 16 tahun.... besok renza udah semakin tua... "
"lo di mana bang..... biasanya... di saat saat kayak gini.. lo nemenin gw ngeliat bulan... ketawa bareng... bercanda bareng.... "
suara gadis itu kian melirih.
" tapi sekarang gw cuma sendirian... gw kangen sama lo bang.. yang selalu berhasil buat gw ngerasa bahagia... "
sebulir air mata berhasil lolos tanpa izin.
semenjak kejadian afgan membentak diri nya seminggu yang lalu, kedua remaja itu tak pernah lagi berkomunikasi.
"gw kangen banget ama lo bang.... "
dari sekian banyak memori yang berputar di benak nya, hanya kalimat itu yang bisa renza ucap kan.
tak lama , ponsel nya yang terletak di atas meja berdering.
menampilkan panggilan vidio dari nomor yang tidak di kenal.
"siapa?.. " batin gadis itu.
namun tak mau fikir panjang, karenza mengangkat telfon itu dan terlihat di layar itu menampilkan wajah sintya.
"assalamu'alaikum, sayang.... "
"eh..... Walaikumsalam bunda..... , bunda ngapain nelfon malam malam gini... "
"gak ada... bunda cuma kangen sama anak gadis bunda yang cantik ini... "
"haha... bunda bisa aja... "
"oh iya nak.... ada seseorang yang pengen liat kamu loh... "
"siapa bun...? "
"nih bunda tunjukin... "
tak lama wajah seorang pria paruh baya tertampil di layar ponsel renza.
"kamu yang nama nya karenza ya... "
"eh iya om.. "
"gak usah panggil om..... panggil ayah aja... "
"oh iya om... eh... yah... "
lama terjadi percakapan antara keluarga itu dengan renza, di tambah lagi air yang sedari tadi selalu saja membuat mereka tertawa dengan tingkah konyol nya.
merasa ada yang kurang dari keluarga itu, karenza memberani kan diri untuk bertanya pada sintya.
"cakra... di mana bun...? "
"cakra lagi ada urusan di luar, sayang... "
dan hanya di balas anggukan faham oleh renza.
sejenak hening melanda mereka.
tak ada percakapan yang terjadi. hingga akhir nya.....
"saudara saudara kamu mana nak...? "
"mereka lagi di rumah sakit... bang afgan lagi terapi saraf... "
![](https://img.wattpad.com/cover/364876009-288-k245246.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona queen[END]
Novela Juvenil"Bahkan ketika kamu mencintai bulan Kamu tidak bisa menolak kehadiran matahari.. "