𝗼𝗻𝗲. 𝖿𝖾𝖺𝗋

281 49 11
                                    

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

KERINGAT MULAI BERCUCURAN dari pelipisnya, jantung berdegup dengan sangat kencang, JAY JO ; berdiri tepat didepan sang ibu yang sedari tadi berdiam diri sambil memperhatikan lembaran kertas ujian miliknya.

Dirinya sangat membenci situasi ini, mengingat terakhir bagaimana sang ibu yang tak segan menaikkan tangan kepadanya, sial- semoga tidak terulang lagi.

Jay melirik kearah ibunya yang sedang mengamati kertas-kertas itu. ketakutan mulai menyelimuti dirinya, ia tak sadar telah mengepal kedua tangannya dengan sangat erat.

Ibunya terhenti sejenak lalu kembali membolak-balik halaman kertas nya, sontak saja jay kembali menarik nafasnya. Bagi dirinya, situasi ini lebih mengerikan berbanding dengan situasi tadi : menjawab soalan ujian.

Aura ruangan itu terasa sangat dingin dan mencekam membuat sekujur tubuh badan nya merinding, dalam dirinya jay begitu panik dan takut. Ditambah lagi harus berhadapan langsung dengan ratu iblis yang satu ini.

Cacian atau pukulan? Firasat nya mengatakan kedua-duanya sekali.

- Flussh!

Jay terlonjak kaget ketika ibunya mencampakkan lembaran kertas miliknya. ah sudahlah, dirinya hanya bisa pasrah.

Sang ibu mulai bangkit dari sofa lalu mendekati si sulung, jay dapat melihat jelas netra tajam milik ibunya tersirat amarah yang membuncah.

Setiap langkah yang ibunya ambil, jay merasakan seolah-olah malaikat maut lah yang mendekati dirinya.

Siapkan mental, siapkan badan mu jay. Tiada yang akan selamat. dirinya berbatin.

dan benar saja...

- Plak!

Sakit. Rasa menyengat mulai menyapa dipipi sang anak, dirinya sangat rapuh, tak bisa berbuat apa-apa selain menerima dan melihat apa yang dilakukan oleh ibunya.

"RANKING KEDUA!? MEMALUKAN!!!" Tengking puan jo. setelah menampar si sulung, wanita kepala tiga itu memandang jijik kepada anaknya, benar-benar memalukan.

"IBU UDAH BILANG BELAJAR YANG BENAR!!, KENAPA MASIH GAGAL!?" Ujarnya gusar sambil terus menerus melontarkan serapah kepada anaknya sendiri.

Tiada yang lebih memuaskan selain mendapatkan posisi pertama. Selebihnya? Hanya disamakan dengan kegagalan. Begitulah pola pikir kedua orangtuanya.

Jay membisu ingin membantah namun tidak berani, lidah nya terasa kelu sedaya upaya menahan tangisannya agar tidak keluar.

Ucapan yang keluar dari mulut ibunya itu tidak benar, dirinya dengan penuh susah payah berjaga hingga larut malam untuk belajar, demi memenuhi ekspektasi ibu nya.

Namun keberuntungan tidak menyebelahi pihak nya ketika dirinya jatuh pingsan, ya pingsan semalaman dan tidak ada yang menyedari sama sekali.

Dan keesokan harinya saat ujian dimulai, dirinya juga tidak bisa fokus kerana rasa nyeri di kepalanya akibat tidak cukup tidur.

Memprihatinkan. Masih berumur 13 tahun tapi sudah harus memikul tanggungjawab yang berat dibahu nya.

Sungguh kedua orangtua yang sangat kejam.

"ANAK SIA-"

- Ding dong!

Ucapan puan jo terhenti kala suara doorbell mereka berdeging yang menandakan kehadiran seseorang.

Sang ibu menurunkan tangannya sambil melirik tajam kepada si sulung seolah-olah mengatakan "ini belum selesai, jangan harap bisa selamat." Kemudian beranjak pergi kearah sumber suara.

Sedangkan jay mengucap syukur walapun masih belum bebas dari jeratan sang ratu iblis, tapi sekurang-kurangnya badannya selamat, tiada kesan lebam dan memar.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

Belajar. Hanya itu yang terlintas dipikiran nya sekarang, lebih baik dirinya berada dikamar melanjutkan pelajaran daripada berdiam diri seperti patung.

Namun....baru sahaja menggambil beberapa langkah, jay kembali dibuat heboh ketika mendengar pekikan girang dari sang ibu.

Akibat jeritan dari sang ibu, jay mengerutkan alisnya bingung, kemudian ia membenarkan bingkai kacamata hitam miliknya untuk melihat lebih jelas siapa pelaku yang telah membuatkan ibunya menjadi bahagia sekali.

Ketika dirinya sudah membenarkan posisi kacamatanya, justru ia melihat sosok seorang gadis cantik. Gadis itu menatap kearah nya dengan malu-malu, terlihat netra ungu miliknya bersinar dengan sangat indah.

Jay kembali mengernyitkan dahinya bingung, penasaran akan gadis misterius tersebut.

Siapa dia? Batinnya bertanya-tanya.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

A/N : remake dikit gk ngaruh :p

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N : remake dikit gk ngaruh :p

𝐘𝐄𝐋𝐋𝐎𝐖 . 𝘫𝘢𝘺 𝘫𝘰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang