I

3.8K 171 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


CHOI SOOBIN

####

Soobin tidak ingat apa pun.

Saat dia bangun dan membuka matanya, Soobin bahkan mengira matanya sudah buta karena tidak bisa melihat apa-apa, lingkungan di sekitarnya gelap gulita dan tidak ada sedikit pun jejak cahaya.

Cahaya yang samar-samar ini lebih cenderung menimbulkan rasa ketakutannya pada orang.

Suhu dingin dari dunia ini seolah terjepit masuk ke dalam ruang asing ini, menekan dadanya dan membuatnya nyaris sesak napas, Soobin merasakan kepalanya mulai terasa pusing, otaknya mulai memprotes lingkungan yang mulai panik ini.

Tubuh Soobin berangsur-angsur sadar kembali, dan seluruh tubuhnya terasa sakit, seolah-olah semua tulangnya patah lalu disatukan kembali. Dadanya naik-turun dengan cepat, mencoba menarik napas dalam-dalam untuk menghilangkan rasa takut di hatinya.

Dia bergerak di tempat lalu menyadari bahwa tangan dan kakinya diikat dengan tali rami yang kasar. Tangannya berada di belakang punggung, dan hawa dingin lantai beton ada di bawahnya, menggosok pantatnya yang terbungkus celana tipis, tapi tetap dia tidak bisa bergerak.

Suara sepatu kulit yang menginjak tanah tiba-tiba terdengar semakin dekat, Soobin menghentikan semua gerakannya dan menegangkan otot-otot di tubuhnya, takut kalau orang yang datang itu adalah orang jahat dan akan melakukan hal yang lebih keterlaluan jika mengetahui dirinya sudah bangun.

Yang terpenting saat ini.

Dia ingin hidup.

Setidaknya keluar hidup-hidup.

Dia masih memiliki keluarga, teman, dan karir.

Dia tidak boleh mati disini.

Tapi Soobin tetap tidak bisa mengendalikan rasa gugup saat menelan air liur, lalu tetesan keringat panas tanpa sadar mengalir di dahi dan pelipisnya.

Butir-butir keringat mengucur di kulitnya yang halus, terasa gatal tak tertahankan dan terasa sesak dan tidak nyaman. Soobin ingin menyeka keringat yang mengganggu itu, namun sebagian tetesannya jatuh menyelinap ke dagu dan akhirnya masuk ke celah pakaian, keringat itu meleleh ke dalam kain, dan menghilang. Sebagian menetes jatuh dari dagu ke kerah yang terbuka, dan tanda air transparan itu meluncur di sepanjang kulit dada yang halus, akhirnya memasuki area terlarang.

Langkah kaki itu masih menempel di telinganya, namun ketenangan ini bagaikan sambaran petir baginya, meledak keras di telinganya.

Bau darah yang menyengat menyebar masuk ke rongga hidung.

Dia mencium bau kegelapan di udara.

"Kamu harus bangun."

Suara rendah pria itu terdengar seperti kutukan di telinganya, dengan sentuhan pelan dan lembut, bahkan ditambah sedikit senyuman sayang.

Lifetime Imprisonment (YEONBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang