Bab 7: Westcoast

3 1 0
                                    

"Setelah pohon beringin tua di depan, kita ke kiri!" seru Cyril memberi petunjuk ke mana mereka harus pergi.

Bastian Rosewood mengikuti arahan sang pangeran. Tidak ada yang mengetahui seluk beluk hutan ini, kecuali keluarga kerajaan yang melakukan hobi berburu di tempat ini. Jadi, meskipun yang mereka lalui adalah semak belukar—bahkan tidak terlihat seperti jalan setapak—Bastian tetap percaya kepada tuannya.

"Saya ingin percaya kepada Anda, Pangeran. Tapi, apakah jalan ini benar? Ini bahkan lebih banyak semak belukar." Bastian Rosewood terperanjat saat di depannya ada ranting besar menjuntai. Jika saja Cyril tidak menebasnya, mungkin akan menjerat leher pemuda itu.

"Tenang saja, aku pernah tersasar di sini dan keluar di ujung sana dengan selamat. Tidak ada orang yang tahu jalan ini selain aku. Sekarang, bertambah kau." Cyril menjawab ketakutan Bastian Rosewood sambil tetap mengayunkan pedangnya untuk membuka jalan.

Mereka masuk lebih dalam ke dalam kegelapan. Laju kuda tidak turun kecepatannya meskipun jalan masih rimbun karena Cyril tidak berhenti menebas ranting yang menghalangi jalan mereka. Bastian Rosewood berdoa di dalam hati semoga mereka tidak tersasar atau malam kembali ke titik awal mereka memasuki hutan ini. Jika tidak, mereka pasti hanya membuang waktu hanya untuk memutar dan kembali ke titik awal. Kemudian, tertangkap.

Beberapa menit berlalu, akhirnya terlihat cahaya di depan mata. Meskipun cahaya yang terlihat remang-remang, tetapi mampu meredam kegelisahan hati Bastian Rosewood. Pemuda itu bersyukur karena Cyril tidak lupa dengan jalan rahasia yang ia temukan.

Melihat secercah harapan, Bastian Rosewood memacu kudanya agar berlari lebih cepat. Cyril yang terkaget karena laju yang bertambah secara tiba-tiba, mencengkeram punggung anak buahnya tersebut. Namun, saat keluar dari hutan, Bastian Rosewood langsung menghentikan kuda dengan tiba-tiba hingga mereka berdua hampir terjungkal.

"Pangeran, di depan sungai!" seru Bastian Rosewood setelah kembali dari kekagetannya.

"Oh, aku lupa memberi tahumu kalau di ujung hutan ada sungai," sahut Cyril santai.

Bastian Rosewood ternganga mendengar jawaban dari tuannya. Namun, dia adalah Cyril. Jadi, ia tidak terkejut lagi. Cyril adalah orang yang suka menjahilinya dengan wajah tanpa dosa. Seperti saat ini.

Cyril turun dari kuda dan diikuti oleh Bastia Rosewood. Pria itu melihat ke kejauhan dengan pandangan kosong. Kemudian, ia berbalik ke arah bawahannya. Dengan menepuk lengan Bastian Rosewood, ia berujar, "Kembalilah, Bastian. Aku tidak ingin menarikmu ke dalam kekacauan ini."

"Apa maksud Anda, Pangeran?"

"Aku akan meneruskan perjalananku dari sini. Pergilah, Bastian. Aku tidak ingin menyeret orang lain ke dalam dendam pribadiku."

Bastian Rosewood menampik tangan Cyril. Dengan diliputi emosi, pemuda itu berteriak kepada Cyril. "Saya tidak akan meninggalkan Anda. Biarpun saya kembali, mereka sudah tahu kalau tadi membantu Anda. Anda ingin saya ditangkap karena melarikan pengkhianat kerajaan?"

Cyril bimbang. Ia tidak ingin menyeret orang lain ke dalam masalah pribadinya. Ia juga tidak ingin membuat kehidupan dan masa dengan orang lain hancur karena dirinya. Namun, yang dikatakan Bastian Rosewood benar. Jika laki-laki itu kembali, pasti akan ditangkap juga sebagai pengkhianat karena sudah membantunya.

"Lagi pula, saya seperti tidak mengenal lagi orang-orang di sana. Mereka seperti orang asing," bisik Bastian Rosewood dengan wajah memelas.

Cyril tahu maksud Bastian. Sama seperti perasaannya saat bertemu dengan ratu. Ia seperti tidak mengenal lagi perempuan yang telah melahirkannya. Seperti ada sesuatu yang berbeda dengan ibunya.

Setelah menghela napas panjang, akhirnya Cyril dengan berat membawa Bastian Rosewood bersamanya. "Baiklah, ayo pergi bersama. Aku melakukan ini karena tidak ingin kau ditangkap. Tapi begitu keadaan sudah stabil, kembalilah ke keluargamu."

Senyuman terbit di wajah Bastian Rosewood. Sedari kecil, ia sudah terbiasa mengikuti Cyril. Meskipun sang pangeran terlihat tak tersentuh dan tidak mudah berada di sampingnya, tetapi sebenarnya berhati lembut. Ia selalu melindungi orang-orangnya.

Kali ini, Cyril naik ke atas kuda sebelum Bastian Rosewood. Ia yang mengendalikan kuda sekarang dan Bastian Rosewood duduk di belakangnya. Cahaya keemasan bulan terpantul di atas air beriak yang menandakan bahwa sungai dangkal karena banyak batu-batu kecil bermunculan.

"Ke mana kita akan pergi?" tanya Bastian Rosewood saat kuda menyeberang sungai. Dalam hati ia mengumpat. Jika tahu aliran sungai dangkal, ia tidak akan menghentikan kuda secara mendadak tadi.

"Westcoast."

"Kenapa ke sana?"

"Madam Gloria, pengasuhku saat bayi tinggal di sana."

Bastian Rosewood menelengkan kepalanya. "Apakah aman ke sana? Apakah pihak kerajaan tidak bisa melacaknya?"

"Tidak. Karena Madam Gloria sudah meninggal."

Bastian Rosewood ingin bertanya lebih lanjut kenapa mereka harus ke Westcoast jika orang yang akan mereka tuju sudah tidak ada. Namun, belum sempat pemuda itu membuka mulut, Cyril menambah laju kuda dengan tiba-tiba. Sang pangeran seperti membalas dendam apa yang dilakukan Bastian Rosewood di hutan tadi.

Kira-kira apa yang dicari sang pangeran di Westcoast? Apakah tempat itu benar-benar di luar jangkauan orang kerajaan? Bastian tidak yakin, tetapi ia harus percaya sekali lagi kepada orang yang ia hormati tersebut.


The Winchester's OdisseyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang