4

388 21 0
                                    

"masakan kaka ipar sangat enak, kaka ipar harus membuka restoran" ucap Hoseok setelah acara sarapan kami selesai.
Dia adalah orang pertama yang memuji masakanku.

"Ini hanya masakan rumahan, semua orang bisa membuatnya" ucapku

"Jangan merendah begitu, tidak semua orang bisa memasak, contohnya aku, hahaha"

Aku hanya tersenyum melihatnya, dia benar-benar berbeda dengan Yoongi, kecuali tadi saat dia berbicara pada Yoongi, itu sangat mengerikan untukku.

"Hey Hyung, Hyung harus memberi modal pada kaka ipar agar membuka restoran" ucap Hoseok

"Apa kau mau membuka restoran ?" Tanya Yoongi padaku.

Ada apa dengannya ?, selama ini dia tidak pernah perduli.
"Tidak, aku berencana bekerja di restoran dekat apartemen, aku sudah mulai belajar membuat beberapa hidangan manis restoran itu" ucapku.

Dan Yoongi hanya ber O saja, aku kesal dengan reaksinya, setidaknya dia harus bertanya kenpa aku mengambil keputusan tampa berbicara dulu padanya.

"Kapan kakak ipar mulai bekerja ?" Tanya Hoseok, dia terlihat lebih bersemangat ketimbang Yoongi yang notabennya adalah suamiku

"Aku di minta bekerja mulai siang ini" jawabku

"Aku ikut ya" ucap Hoseok

"Boleh" jawabku

Setelah Yoongi pergi untuk bekerja, Hoseok membantuku membersihkan rumah, aku cukup terkejut, dia jauh lebih teliti dalam hal bersih-bersih di banding denganku, selama pernikahan Yoongi sama sekali tidak pernah membantuku membersihkan rumah, aku tidak masalah dengan itu, aku yakin dia juga sudah lelah dengan segala pekerjaannya.

"Kaka ipar, apa lagi yang bisa aku bantu ?" Tanya Hoseok

"Bisa kau berhenti memanggilku 'kakak ipar', sejujurnya aku kurang nyaman" aku mengutarakan sesuatu yang mengganjal hatiku.

"Baiklah, mau ku panggil apa ?" Tanyanya

"Aku lebih muda darimu, aku akan memanggilmu 'hyung', kau bisa memanggilku dengan nama saja"

"Baiklah jiminie" ucapnya sambil tersenyum manis padaku dan mengusak rambutku
Ok, itu bukan reaksi yang ku harapkan, tapi sejujurnya aku suka.

Aku tersenyum padanya.
"Itu lebih baik" ucapku

"Kau sangat manis saat tersenyum" ucapnya dan mengusak rambutku l.a.g.i lagi, lalu pergi meninggalkanku, apa dia tidak sadar dengan apa yang dia lakukan ?
Bagaimana jika . . . . ., Ah sudah, lupakan, aku harus bersiap-siap untuk bekerja, ini sudah jam sepuluh,  tiga puluh menit lagi aku harus sudah berada di restoran.

.

Aku dan Hoseok Hyung memasuki restoran, Enhi nuna menyambut kami.
"Selamat datang" ucapnya dan aku tersadar, dia hanya menyambut Hoseok saja, hahaha.

"Duduklah di sana" ucapku menujuk kursi yang biasa aku duduki.

Aku menarik Enhi nuna masuk ke dapur.
"Yak Park Jimin, siapa pemuda itu ?" Tanya Enhi nuna

"Adik iparku" jawabku sambil sibuk mempersiapkan segala hal untuk menyambut pelanggan yang sebentar lagi memasuki jam makan siang.

brother-in-law Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang