***KATA-KATA PENGANTAR***
MAAFKAN! GOMENASAI! AING LUPA INI UDAH BULAN AGUSTUS! 🤭
JADI, MONGGO DIBACA KELANJUTAN CERITA INI, MINNA~
•
•
•
•
•
•
•
•
Suara deraman mesin motor NMIX terdengar mendekati pintu gerbang SD Jujur Kasian. Seorang pria berjaket ijo daun bertuliskan Crab tampak menghentikan motornya di depan pintu gerbang. Di kursi penumpang, seorang bocah laki-laki yang pakai helm ijo serupa jaket si pria menatap sekeliling linglung.
"Yuuji, udah sampe sekolah, nih."
Bocah berseragam merah putih, yang memaksi dasi merah logo kucing mata satu merengek. Dia langsung mengeratkan pelukan di pinggang pria yang merupakan ayahnya.
"Uji gak mau sekolah di sini! Uji mau tidur aja di rumah, Papa!"
Ayah Itadori Yuuji, Itadori Jin, tersenyum lembut. Dia menepuk punggung sang putra pelan. "Yuuji kan sudah besar, masa tidak mau sekolah? Di dalam sana ada anak-anak seumuran Yuuji, loh. Bukankah Yuuji suka punya banyak teman?"
Bocah berumur enam tahun menggeleng kuat. "Gak mau! Temen Uji di kampung udah banyak! Ngapain Uji tambah temen lagi!"
"Aduh ... gimana ini ... mana ada orderan lagi." Jin tampak frustasi setelah mengecek aplikasi di ponsel. Dia ada orderan ngojek.
"Yuuji, Papa ada orderan, nih. Pelanggan pertama, loh. Yuuji turun, ya? Kalau Yuuji gak mau berteman dengan anak-anak di dalam sana gak masalah. Yang paling penting, Yuuji bisa belajar dengan baik di sekolah ini. Ingat pesan kakek?"
Yuuji merenung, lalu meringis ngeri memutar kembali ingatannya. Tentang sang kakek di kampung yang akan menyunat habis buwungnya kalau tidak mau sekolah. Mau tak mau, Yuuji mengangguk lemah.
Jin segera melepaskan helm ijo dari kepala putranya. "Papa jalan dulu--"
"Matte! Papa ... anterin ...." Yuuji menatap Jin memelas hampir menangis.
"Yuuji, Papa lagi buru-buru--" Jin berhenti berbicara. Dia punya ide setelah melihat ada seorang bocah seumuran Yuuji hendak masuk melewati pintu gerbang sekolah.
"Dek! Dek! Tunggu!" panggil Jin.
Bocah laki-laki berambut bulu babi bertampang ketus menoleh. "Mau apa!"
"Ehehe ... kok ketus amat, Dek. Belum sarapan, ya?"
"Iya! Bapakku gak punya duit buat beli sarapan!"
"Lah, dijawab ... padahal tadi cuma basa-basi," gumam Jin.
Bocah bulu babi membentak. "Cepetan! Om ini ada perlu apa, sih, sama aku! Bentar lagi bel, tahu!"
Jin tersenyum berusaha mengendalikan emosi. "Ini ... anak Om gak ada temennya. Dia murid baru di sekolah ini. Adek tolong jalan bareng sama anak Om ke dalem, ya?"
Raut ketus berubah datar. Bocah tersebut menatap Yuuji dari bawah ke atas. "Ayo, sini! Aku juga murid baru di sini!"
Yuuji awalnya ragu dan takut pada bocah ini. Akan tetapi, dia memberanikan diri tersenyum. Dia mendekat dan mengajak bersalaman. "Hai ... namaku Itadori Yuuji. Salam kenal."
KAMU SEDANG MEMBACA
SD Jujur Kasian [ HIATUS ]
FanfictionSD Jujur Kasian terletak di Kelurahan Ngenes, Kecamatan Sekarat, kota Infinity. Sekolah ini dirumorkan sebagai sekolah paling bobrok di kota Infinity. Bukan karena para pengajar, melainkan para siswanya. Terutama tiga siswa kelas 1-E. Ada juga alasa...