Hai semuanya.. :)
Sebelum baca cerita karya Mymin alangkah baiknya kalau follow Mymin dulu yuk..Selamat membaca semuanya.. :)
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:
BRUKK!!!
Tiba-tiba saja Junseo menabrak seseorang hingga terpental beberapa langkah di depannya. Ia merengang kesakitan karena pinggangnya langsung beradu dengan lantai begitupun dengan siku tangannya. Bagaimana tidak terpental? Yang menabraknya saja berbadan kekar bahkan nampak otot lengan tangannya yang terbentuk sempurna.
“In Hae!” Seru Ahreum.
Ahreum bergegas berlari menuju sahabatnya yang tergeletak di lantai kesakitan. Jihoon pun melakukan hal yang sama.
“Hei! Kenapa malah melamun, Junseo! Kau tidak menolongnya?” Ucap Jihoon yang membantu In Hae kembali berdiri.
“Ahh ... “
Junseo tersadar dari rasa terkejutnya, ia menyadari sudah menabrak Seol In Hae. Namun gerak tubuhnya mendadak menjadi tidak selaras dengan yang ia inginkan saat jantungnya kembali memberi reaksi yang tidak biasa ketika melihat wanita tersebut.
Namun sayang saat Junseo beranjak mendekat dan mengulurkan tangannya In Hae bergegas menepisnya kuat-kuat tanpa menatapnya sedikitpun. Ada rasa nyeri di hati Junseo yang tidak dapat ia ungkapkan saat menerima perlakuan In Hae tersebut.
“Kamsahamnida,” ucap In Hae sembari menundukkan kepalanya kepada Jihoon.
“Ayo kita pergi, Ahreum,” ucapnya pada Ahreum yang masih terpaku memandang Oppanya yang membatu.
“Kami pergi dulu,” ucap Ahreum singkat kemudian membawa In Hae menjauh dari Junseo dan Jihoon.
"Ahreum? apakah dia Ahreum sepupu Junseo," batin Jihoon.
Sedangkan, sampai Ahreum dan In Hae menghilang di ujung selasar, Junseo masih membatu dengan tatapannya yang yak berkedip. Pikirannya sedang berkecamuk dengan apa yang baru saja terjadi. Nyeri yang ada di dadanya semakin terasa nyeri ketika tersirat kebencian di wajah In Hae.
“Hei. Kau ini kenapa? Aneh sekali daritadi?” Seru Jihoon membuyarkan lamunan Junseo.
“A-ahh ... A-aku tidak apa-apa hanya terkejut saja sedikit. Sudahlah, ayo kita kembali sebentar lagi dosen akan datang,” jawab Junseo berusaha bersikap baik-baik saja sedangkan hatinya masih berkecamuk.
“Apa Hyunjin pernah bercerita tentang wanita itu padamu?” Tanya Junseo untuk menyamarkan kecurigaan Jihoon.
“Tidak. Aku saja juga baru tahu dia dekat dengan seorang wanita.”
“Selama ini memangnya wajah dia wajah yang ramah terhadap wanita? Tidak bukan?” Imbuh Jihoon.
“Kau benar juga,” jawab Junseo sembari mengetuk dagunya dengan jari telunjuknya.
“Kira-kira apa kelebihan wanita itu sampai bisa menarik perhatian lemari pendingin seperti Hyunjin?” ucap Junseo.
“Kau bisa menanyakannya langsung pada Hyunjin kalau dia kembali,” jawab acuh Jihoon.
“Kau ini memang selalu tidak asik,” gerutu Junseo.
.
.
Di sisi lain, Ahreum dan In Hae sudah sampai di ruang kesehatan untuk meminta plester guna menutup luka di siku tangan kanan In Hae. Walau tidak parah namun cukup perih jika dibiarkan terbuka.

KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT LOVE ( HIATUS )
Romance"Kau akan tetap menjadi wanita strawberry dalam hatiku walaupun bukan aku yang memilikimu." Kim Ahreum, wanita yang dikenal karena sosoknya yang misterius ini ternyata adalah wanita pertama yang mampu membuat hati seorang Kim Hyunjin berdebar kembal...