Hari demi hari ku jalani
Lelah tubuh tak terkira lagi
Tekanan demi tekanan ku telan sendiri
Yang ku tahu hanya aku masih hidup hari iniJalur hitam yang dilukis putih
Menjadi saksi renunganku hari ini
Ukiran senyuman harus terlihat dirumah
Kendati berat ku rasa pundak iniKu lihat langit murung sepertiku
Ku berkata, "Mari kita nikmati"
Lalu semilir angin melewati tiap inci tubuhku
Menyejukkan sejenak hawa panas yang mengikutiKu melangkah maju dari atap lengkung yang melindungiku
Ku bentangkan tanganku
Ku pejamkan mataku sebentar
Tak ku lihat lagi matahari bersinarAwan berseru, "Ku berikan ini padamu"
Titik demi titik membasahi tubuhku
Senyum mengembang tak hanya dihatiku
Ku bahagia saat hujan menenangkanku
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN PUISI - BUVIA
General Fiction• 18-03-2024 • Berbagai puisi yang tersalurkan dari hal-hal inspiratif