16: Barang

1K 82 7
                                    

AUTHOR POV

Waktu telah menunjukkan pukul 12 siang. Kamu hanya bisa terbaring lemah di atas kasur setelah melalui sesi bercinta yang panjang dan melelahkan bersama Jungwon. Lelaki itu telah membersihkan diri bersamamu, namun karena permainannya sungguh menguras tenaga, kamu hanya bisa terbaring lemah di kasur setelahnya.

Kamu benar-benar tak bisa berjalan karena tubuh bagian bawahmu terasa sakit yang teramat sangat. Kamu hanya belum terbiasa mengimbangi permainan kedua pemilikmu. Jungwon dan Jay sama-sama kasar jika berada di atas ranjang dan kamu harus bisa menahan seluruh gejolak mereka. Kamu juga harus terbiasa dengan rasa sakit di tubuhmu.

Jungwon berikan obat pereda nyeri dan obat pencegah kehamilan untukmu. Kalian tentu tidak menggunakan pengaman karena Jungwon tidak menyukai hal itu. Akan terasa lebih nikmat jika kulit tubuh kalian bertemu tanpa penghalang apapun.

"Istirahat saja dan jangan kemana-mana untuk hari ini. Okay?" ujar Jungwon setelah kamu meminum semua obat yang ia berikan. Kamu pun mengangguk pelan sebagai jawaban untuknya.

"Oppa mau kerja dulu. Kalau kamu lapar, panggil saja bibi untuk membawakanmu makanan ya." ucap lelaki itu lagi. Beruntung di rumah ini menggunakan jasa asisten rumah tangga sehingga kamu tak harus turun ke lantai bawah untuk mengisi perutmu.

"Iyaa oppa, semangat kerjanya. Terima kasih atas segalanya." ucapanmu itu sukses menambah kegembiraan dalam diri Jungwon. Lelaki itu tak pernah mendapatkan pujian seperti ini dari siapapun sebelumnya dan ia sangat menyukai hal itu.

"Oppa pergi dulu ya." setelah mengucapkan itu, Jungwon kecup keningmu lalu pergi meninggalkan kamar ini dengan senyuman di wajahnya. Sangat bertolak belakang dengan sisi Jungwon yang menyetubuhimu tadi. Seolah sisi lembut lelaki itu aktif kembali setelah setan dalam dirinya pergi.

Kamu habiskan waktu dengan menonton youtube, bermain sosmed hingga kantuk kembali melandamu. Kamu ingin mengistirahatkan diri, sebelum seorang laki-laki masuk ke dalam kamarmu. Dia adalah Jay Park, pemilikmu.

Ekspresi wajahnya datar, membuatmu tak bisa menebak apapun yang lelaki itu rasakan. Kamu ubah posisi tidurmu menjadi menghadapnya yang telah mendudukkan diri di pinggiran kasur, kalian hanya saling menatap sesaat sebelum akhirnya lelaki itu mendekat guna menangkup wajahmu.

Ia daratkan bibir seksinya pada bibirmu. Mengajakmu saling melumat sebentar sebelum akhirnya ia lepaskan ciuman kalian dan berniat pergi meninggalkanmu yang dipenuhi tanda tanya. Jay tak mengatakan apapun, bahkan ia hanya menciummu tanpa mengatakan sepatah katapun untuk menggambarkan apa yang ia rasakan saat ini.

"Daddy." panggilmu refleks karena tak ingin lelaki bersurai hitam itu pergi begitu saja. Kamu berusaha mendudukkan diri di atas kasur ini setelah Jay menjawab dengan gumaman pelan. Ia menoleh ke arahmu lalu memutuskan untuk kembali duduk di pinggiran kasurmu.

"Kenapa?" tanya Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?" tanya Jay. Harusnya pertanyaan itu yang kamu lontarkan untuknya, tetapi kamu juga bingung dengan dirimu sendiri, seolah tak ingin lelaki itu pergi meninggalkanmu begitu saja.

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang