༶•┈┈⛧┈♛Reinkarnasi?♛┈⛧┈┈•༶

33 9 2
                                    


Suara elektrokardiograf memenuhi ruangan tempat ku dirawat, aku hanya seorang gadis biasa yang menginginkan tubuh sehat dan bisa hidup bahagia. Tapi keinginan ku sudah sirna.

Aku mengidap penyakit kronis yang membuatku tidak dapat melakukan apapun yang dapat dilakukan oleh orang normal, aku menghabiskan sebagian besar hariku dengan berada di tempat tidur medis.

Aku sendirian dan tidak ada siapapun yang menemani ku, hingga hari itu pun tiba. Aku meninggal tepat diusia ku yang genap 20tahun.

Setelah aku meninggal, aku berada di tempat yang sunyi dan gelap, tidak ada siapapun disini selain diriku sendiri. Aku hanya bisa terdiam, meratapi nasib yang kulalui selama ini.

Hingga tiba-tiba, datang sebuah cahaya entah dari mana. Cahaya itu tepat berada di depanku, dengan perlahan cahaya itu semakin besar dan membuatku tenggelam kedalamnya

༶•┈┈⛧┈♛

"Nadia... Kumohon sadarlah!!"

Setelah tenggelam kedalam lautan cahaya, ku tidak sengaja mendengar suara seorang pria, suara tangisan dan keputusan yang membuat ku penasaran, ketika aku ingin membuka mata ku rasanya sangat aneh, mataku terasa sangat berat, aku tidak bisa membukanya.

"Jangan tinggalkan aku..." suara itu terdengar sekali lagi, tapi setelahnya suara itu mulai memudar dan tergantikan oleh suara lain.

"Yang mulia putri Mahkota belum siuman, apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Kita harus tetap menjaga yang mulia sampai beliau siuman"

Suara kali ini berasal dari beberapa orang wanita, aku merasakan wajahku menghangat karena terkena cahaya, dan karena penasaran aku memaksa mataku untuk terbuka.

"Ehhh... Yang mulia bangun!" aku terkejut saat mendengar sebutan yang tak terduga dari orang yang tak kukenal.

"Yang mulia, apa anda baik-baik saja?"

"Cepat panggilkan dokter... Dan katakan pada semuanya jika yang mulia sudah siuman"

'Yang mulia? Apa maksudnya?' aku melihat kearah beberapa orang yang berada di dekat ku dengan kebingungan.

'Dimana ini? Tempat apa ini...' aku melihat ke sekeliling, tempat ini rasanya sangat aneh. Ini bukan kamar rumah sakit, melainkan tempat mewah yang belum pernah kulihat sebelumnya.

Orang-orang yang berada disekeliling ku menatapku dengan tatapan yang terharu tapi bercampur dengan khawatir, sedangkan aku masih kebingungan dengan tempat ini hingga tak sengaja aku melihat sebuah cermin yang terpasang didinding.

Cermin datar berbentuk oval dikelilingi bingkai indah dan tanpa kusadari, aku terkejut saat melihat sosok yang terpantul dari cermin itu, sosok yang dicermin itu bukan diriku.

Melainkan seorang gadis cantik dengan rambut putih yang sedikit bergelombang, rambut lembut itu tergerai sampai ke pinggang, dan mata birunya yang bulat bersinar terang bagaikan permata.

Bibir lembut yang merona dipadukan dengan kulitnya yang putih dan halus, memberikan kesan lembut yang enak untuk dipandang.

'Apa-apaan ini! Bukannya aku sudah mati!!"
________________________________________

Meluluhkan hati sang putra mahkotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang