Fajar membawa Senja ke restoran yang terletak didepan rumah sakit, Fajar membeli 2 jus jeruk untuk mereka.
"Em, makasih ya om, eh Fajar." Ucap Senja serak.
"Haha, gak usah ngomong deh, suara kamu kayak kodok tau gak." Balas Fajar.
"Yah, ini kan gara-gara di cekik tadi." Ucap Senja merengek.
"Iya deh iya. Minum tuh juicenya." Ucap Fajar.
Senja mengangguk dan mulai meminum juicenya. Sebenarnya ada pikiran negatif di otak Senja. Mengapa Fajar tiba-tiba menolongnya? Bahkan sikap Fajar sudah jelas-jelas menunjukkan bahwa Fajar sangat membencinya. Tapi Senja menepiskan semua pikiran itu karena dia memang membutuhkan minuman ini karena tenggorokannya benar-benar sakit.
Fajar juga tak tau mengapa dia menolong Senja, bahkan dia tak habis pikir bagaimana mungkin dia memeluk Senja ditempat umum.
"Ehem, engh Jar, kenapa kamu nolongin aku?" Tanya Senja.
Fajar tercengang, tak ada satu pun kata-kata di otaknya yang tepat untuk menjawab pertanyaan itu.
"Jadi sekarang kita baikan?" Tanya Senja lagi.
"Eh, iya." Balas Fajar.
"Teman?" Ucap Senja menyodorkan jari kelingkingnya dihadapan Fajar.
"Teman." Ucap Fajar melingkarkan jari kelingkingnya di jari kelingking Senja sambil menahan tawanya. Oh ayolah, jika Fajar adalah Bintang dia pasti sudah tertawa terbahak-bahak ditempat ini, ternyata bukan hanya tubuh Senja yang kecil, bahkan sikapnya pun terlihat seperti anak kecil dimata Fajar. Apakah benar gadis dihadapannya ini berusia 25 tahun?
***
"Yak! Kalau lo mau nyariin Fajar istri gak dia juga, lo tau itu punya gue." Ucap Surya saat melihat Fajar berjalan dengan Senja.
"Wow, bukannya mereka kemaren masih kayak tom & Jerry? Samperin yuk." Ucap Bintang mengabaikan kata-kata Surya.
***
"Bintang? kak Surya?" Kaget Senja saat tiba-tiba melihat mereka telah berdiri didepannya.
"Wah, lo berdua benar-benar harus jelasin ke gue." Ucap Bintang melihat kearah tangan mereka.
Fajar dan Senja kaget dan langsung melepaskan tangan mereka yang entah sejak kapan saling bertaut.
"Lo gak kangen sama gue enjah?" Tanya Surya.
"Haha, kakak kemana aja? Kakak tuh yang gak ada kabar." Ucap Senja memeluk Surya.
"Kakak ke Thailand, kakak di tawarin main drama." Balas Surya.
"Wah, serius? Main sama artis disana dong?" Tanya Senja.
Surya mengangguk menanggapinya.
"Wow." Senja.
"Ke ruangan gue yuk." Ajak Bintang.
***
Saat tiba di ruangan Bintang, Fajar kewalahan menjawab pertanyaan Bintang, sedangkan Senja? Dia malah sibuk bercerita dengan Surya.
"Apa? Tapi Senja gak apa-apa kan?" Tanya Bintang panik.
"Enggak kok, sekarang lo yang cerita kenapa lo sama Surya kenal sama Senja, dekat banget lagi. Nah gue? Ngeliat aja gak pernah." Tanya Fajar.
"Haha, kenapa? Cemburu lo?" Ledek Bintang.
"Eh, eng, enggak lah. Ngapain juga gue cemburu." Ucap Fajar gugup.
Bintang tersenyum penuh arti, dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan sahabatnya ini. Sahabatnya ini tak pernah terlihat gugup menanggapi guyonan darinya dan Ia mulai curiga dengan kegugupan sahabatnya ini.
Tbc?
Votr+comment yaw!!
Big hug from us 。^‿^。