"Ujiii~ mau kita kenalin sama junior kita, gak?"
Alis kanan Satoru turun-naik, Yuuji mengikuti. Anak baru kelas 1E SD Jujur Kasian itu semakin bingung.
"Tapi kan, di Kelas ini cuma ada kita berlima. Gak ada, tuh, junior lain selain Uji sama Megumi, Satoru-san," ujar Yuuji.
Shoko menyahut dari belakang kursi yang diduduki Satoru di kelas. Mata masih terfokus pada ponsel. "Ada. Sebenarnya, mereka udah jadi kakak kelasku, Satoru, sama Suguru. Mereka naik kelas tahun lalu."
"Oohhh begitu." Yuuji manggut-manggut. Pandangan beralih ke pintu ruang kelas yang terbuka lebar. Tidak ada tanda-tanda Megumi muncul. "Megumi tumben belum dateng? Apa dia lupa kalau dia sudah SD sama seperti Uji?"
Satoru tiba-tiba bangkit dari kursi sampai-sampai kursi terjengkang ke belakang menyenggol bagian belakang ponsel Shoko.
"Sh*t! Apaan sih, Sat! Hampir aja game over!" omel Shoko.
Satoru langsung naik ke atas meja Shoko. Berlutut dan memeluk erat kepala sahabatnya sambil menangis deras. "Shoko! Suguru! Dia pasti ikut tawuran lagi sama Bang Mikey! Dia bisa koid, Shoko!"
Shoko mendengkus kala permainan benar-benar game over akibat ulah Satoru. Dia mengantongi ponsel, lalu menyentil jidat bocah albino. "Jangan suudzon, Sat! Emangnya kau gak baca sms darinya semalam?"
Satoru menarik diri, kini turun dari kursi. Raut wajah loading tertampil. Seketika, lampu neon imaginer di atas kepala menyala terang hingga meledak. Senyum lebar melengkung, Satoru bertelak pinggang.
"Tidak~ Kashimo menjadikan ponselku samsak karena dia menyangka foto Yuuji itu foto Sukuna~ Nee~ Suguru kirim sms apa?"
"Pantes aja diteleponin gak dijawab! Suguru izin gak masuk hari ini. Dia ada acara keluarga."
"Acara apa?"
"Kenjahit--et, maksudnya Kenjaku kawin sama ibunya Kamo Noritoshi."
Satoru meringis. "Njirr Suguru punya ibu tiri."
Shoko mengangguk. "Aku yakin, Kenjaku kawin sama dia pun karena dijanjiin modal usaha buat konveksi baru. Kasian Suguru ...."
"Jujur ... Kasian ....," lirih Satoru.
"Emang punya ibu tiri itu menyeramkan, ya, Satoru-san?" tanya Yuuji polos.
Satoru mencebik. Dia menjawab berapa-api. "Ya iyalah, Ujiii! Apa kau pernah dengar cerita Cinderella? Nah, itulah Suguru sekarang ini."
Yuuji tampak berpikir, lalu berkomentar, "Tapi kan Suguru-san cuma anak tukang jahit, bukan kayak Cinderella yang punya rumah mewah sama tanah berhektar-hektar. Justru saudara tiri yang namanya Kamo yang pantes dipanggil Cinderella."
"Halah! Sabodotei! Ne~ mau ya kita--"
"Kita apa? Berhenti mengajari Yuuji hal yang buruk, Gojo-san." Megumi tiba-tiba sudah berdiri di belakang Satoru. Wajahnya ketus, penampilan acak-acakan bak habis diterjang tornado.
Satoru menyebut sambil mengusap dada. "Asta! Jangan suka cosplay Jelangkung, dong, Megumi!"
Yuuji mengerutkan dahi memandangi Megumi lekat. "Nama tengahmu Asta, Megumi?"
Megumi sudah kehabisan kata-kata untuk memaki. Apalagi dia tidak tega harus memaki teman pertamanya di Sekolah Dasar. Jadi, dia tersenyum manis saja. "Yuuji, jangan dengarkan ucapan kakak kelas kita yang gak naik kelas dua tahun, please."
"Oi, Megumi! Yang sopan dong sama senior!" sungut Satoru.
"Ini juga udah sopan! Gak tahu aja kalian hari ini adalah hari paling menyebalkan dalam hidupku!" teriak Megumi emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SD Jujur Kasian [ HIATUS ]
FanfictionSD Jujur Kasian terletak di Kelurahan Ngenes, Kecamatan Sekarat, kota Infinity. Sekolah ini dirumorkan sebagai sekolah paling bobrok di kota Infinity. Bukan karena para pengajar, melainkan para siswanya. Terutama tiga siswa kelas 1-E. Ada juga alasa...