Langit di hari Minggu pagi ini sangat cerah, cuaca panas mampu membuat semua orang malas keluar rumah begitu pun Nanda yang masih tiduran di kasur miliknya
Bunyi ketukan pintu membuat Nanda mau tak mau bangun dari kasurnya
"Ada apa jun" ucap Nanda "mas Nanda di panggil simbok" setelah itu Juna pergi meninggalkan kamar milik NandaNanda segera pergi menemui simbok yang katanya mencari keberadaan dirinya "simbok cari Nanda?" Ucap Nanda sambil menunjuk dirinya sendiri
"Cah ganteng, ya mas itu bantu mas mika jemur baju masih banyak yang belum di jemur,mumpung panas cuacanya" ucap simbok sambil mengupas bawang
"Iya mbok" ucap Nando berjalan mengambil keranjang baju yang belum di jemur. "Mas mika, tak bantu" ucap Nando pada mika yang sedang fokus menjemur baju
"Yo gini to masnya di bantu" ucap mika sambil mgusak rambut milik adik ke 5 nya itu "duh jangan gini lah mas" mika tersenyum melihat raut muka Nanda yang cemberut
Sementara itu Danu sedang duduk bersila di teras sambil memakan keripik pisang yang di buat simbok kemarin. Netranya melihat kearah samping rumah dan melihat mas serta adik ke 5 nya menjemur pakaian
Di dalam ada Nando yang sedang membantu mengerjakan tugas prakarya membuat rumah rumah dari stik es krim milik nala. Sedang Juna ia diminta simbok untuk membantu mencuci piring
Sekarang sisa dirinya yang tak memilik pekerjaan, Danu berpikir sejenak "mas mika Joko sama juju udah di kasih makan belom" teriak danu "belum, kasih makan sana" balas mika dengan teriaknya yang lebih keras
Danu segera pergi kekandang belakang rumah tempat Joko dan jujur tinggal. Danu segera mengambil rumput persediaan pakan milik Joko dan juju, ia mulai mengambil secukupnya dan memberikannya pada Joko dan juju.
Kini 7 bersaudara itu telah menyelesaikan tugasnya masing-masing, mereka telah berkumpul di ruang tamu sambil menonton TV dan di temani es jeruk yang cocok di minum di hari yang panas ini
Saat semua sedang fokus pada kartun yang berputar di tv, lain dengan si kembar yang salah satunya menyenderkan kepalanya pada pundak yang lebih tua. Dari tatapan yang lebih muda, tersimpan kerinduan dan kesedihan yang tergambar di mata Nanda
Tanpa di sadari keduanya salah satu dari mereka melihat Nanda yang tengah bersedih, Juna segera berjalan perlahan menuju tempat mas kembarnya berada. Juna bocah berusia 10 tahun itu tiba-tiba duduk di pangkuan Nanda
Tangannya di rentangkan memeluk tubuh Nanda, Juna memeluk Nanda dan memposisikan wajahnya berada di dada milik Nanda "mas Nanda kenapa" ucap Janu lirih Nanda hanya diam tanpa berniat membalas ucapan Juna. "Mas Nanda ngantuk, mau tidur bareng mas Nanda gak" ucap Nando yang berinisiatif menjawab pertanyaan Juna karena Nanda tak menjawab pertanyaannya
"Mau, Juna mau tidur sama mas Nanda, mas nando mau tidur juga?" Ucap Juna sampul menatap Nando "iya mas juga mau tidur nih" Nando segera berdiri dan menjulurkan tangannya pada Nanda yang masih saja diam
"Juna jalan sendiri apa gendong mas nando" ucap Nando pada Juna yang masih memeluk erat Nanda "mau gendong mas Nanda" ucap Juna mempererat pelukannya pada tubuh Nanda. Nanda segera berdiri dan memposisikan gendongan juna
"Heh cil manja banget pake gendong segala" ucap ekal sambil menatap Juna heran "apa iri ya mas wlee" wajah Juna keluar dari dekapan Nanda sambil mengejek Haekal. "Mau tidur nan" tak mempedulikan Juna yang mengejek dirinya ekal lebih tertarik bertanya pada Nanda
"Iya mas mau tidur ngantuk" Nanda berjalan pergi meninggalkan ruang tamu dan berjalan menuju kamar miliknya. Setibanya di kamarnya Nanda segera menurunkan Juna yang masih berasa di dekapannya
"Mas itu tukang bohong" ucapan Juna yang tiba tiba membuat alis Nanda mengkerut "mas,aku ini walaupun anak kecil gak bisa di bohong in sama mas, mas itu lagi ada masalah ayo cerita sama Juna mas." Ucapan Juna membuat Nando memaling wajahnya
Anak sekecil ini bisa mengerti apa yang dia rasakan, Nando yang juga mendengar ucapan Juna pun hatinya seperti di remas "Juna ayo tidur" ucap Nanda "bener tuh, tidur aja jun"ucap Nando
"Gak sebelum mas cerita" ucap Juna "tidur Jun" ucap Nando "tidu-" "gak sebelum mas Nanda cerita" Juna tetap lah Juna yang gak bakal bisa tidur kalau masnya gak cerita masalah yang buat masnya sedih
Sebelum cerita Nanda sempatkan melihat ke arah Nando, Nando yang melihat tatapan Nanda ia mengangguk dan tersenyum mengiyakan. Nanda menghela nafas panjang sebelum cerita pada Juna
"Mas kangen ibu sama bapak, setelah mereka bertengkar 1 Minggu yang lama mereka sampai sekarang gak pulang ke rumah." Ucap Nanda dengan suara seraknya ia menhan sekuat tenaga agar air matanya tidak lolos dari pelupuk matanya
"Mas Nanda nangis aja, sini peluk Juna sama peluk mas nando juga" Nanda segera memeluk Juna dan Nando yang berada di sampingnya ia mulai menumpahkan air matanya ia mulai terisak di pelukan Juna, punggungnya di elus perlahan dengan tangan Nando
"Mas Nanda nangis aja sampai mas tenang, Juna sama mas nando ada di sini" ucap Juna sambil mengelus rambut Nanda.hati Nando seperti di tusuk ribuan pisau. "Jun, mas Nanda cengeng ya" ucap Nando sambil terkekeh
"Enggak, mas Nanda gak cengeng mas nando. mas Nandakan lagi sedih ya gapapa dong nangis" tutur Juna pada Nando,lagi dan lagi Juna berhasil membuat Nando terdiam
Di luar kamar terdapat mika, ekal, danu dan Nala yang menguping percakapan mereka. Ekal ,Danu dan Nala menahan Isak tangis sekuat tenaga agar tak mengeluarkan suara sedangkan mika ia menahan sekuat tenaga agar air matanya tak jatuh tanpa seizinnya. tangannya meremas kuat gagang pintu hingga kukunya memutih
Menunggu beberapa saat hingga tak terdengar lagi suara suara yang terdengar, mika mulai membuka pintu kamar Nanda perlahan. Ia mulai berjalan masuk dan di ikuti ekal,Danu dan Nala di belakangnya. Pemandangan di depan mereka tiga bersaudara itu tertidur pulas, mata yang terpejam damai dan berpelukan seperti tak terjadi sesuatu
Ekal mulai mendekat kearah Nanda yang tidur pulas mata sembab yang masih mengeluarkan air mata itu di usap perlahan, ekal mendongak agar air mata tak jatuh mengenai pipi gembul milik Nanda. "Mas merasa bukan mas yang baik nan maaf" ekal mengusap air matanya mengusap pelan rambut Nanda terakhir ia mencium pipi Nanda, Nando dan Juna
Mika mendekat berucap perlahan "Nando kangen ibu sama bapak ya, maaf ya mas belum bima jadi mas yang baik buat Nando dan adik adik semua maaf in mas yang masih banyak kurangnya maaf" Nala mendekap mika yang mulai menangis mencoba memberikan kekuatan "mas jangan gini" ucap Nala
Mika beralih pada Juna "Juna makasih ya udah mau dengerin cerita mas Nanda, maafin mas yang masih kurang mengerti kalian semua" mika mencium semua adiknya dan berjalan pergi meninggalkan kamar milik Nanda. Ekal, Danu dan Nala juga pergi meninggalkan kamar milik Nanda yang suasananya mulai sesak di hati
Senja mulai terlihat,menyapa semua makhluk sebelum dirinya tergantikan oleh gelapnya malam. Di ruang tamu tepat 7 raga tinggal kini mereka sendang menikmati makan malamnya "makan apa kita hari ini mbok" ucap Juna pada simbok yang membawa semua makanan keruang tamu di bantu oleh ekal mika dan Nando
Makanan telah tersaji di ruang tamu mereka mulai duduk lesehan di lantai yang beralaskan tikar "maaf ya makanannya cuma ini" ucap simbok perlahan "gapapa mbok tumis kangkung sama tempe goreng juga enak" ucap Juna semangat "gapapa mbok enak Kok ini" ucap Nala mengambil satu iris tempe goreng
"Monggo mas dimakan, berdoa dulu ya" ucap simbok mempersilahkan mereka untuk makan. Mereka makan dengan lahab, simbok melihat dengan tatapan sedihnya senyuman milik Simbah tak mampu menyembunyikan tatapan sedih yang terpancar dari netranya
Ekonomi mereka stabil jika ada ibu dan bapak, sekarang mereka pergi entah kapan mereka kembali
-----------
Salam kenal ya semua aku donat panggil Nat aja deh, terimakasih udah mau baca ceritanya Nat
Jangan lupa untuk vote, Komen dan saran maupun kritik untuk cerita Nat, Nat seneng kalo ada kritik karena itu tandanya Nat ada salahnya dalam penyampaian tapiiii kritiknya yang baik ya thanks semua
![](https://img.wattpad.com/cover/365402435-288-k987451.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Abu 2021
Historical Fictionperistiwa yang menimbun desa desa di sekitarnya dalam waktu singkat Dari peristiwa itu 7 raga tidak lagi utuh seperti dahulu. Nyatanya hari itu adalah hari terakhir mereka berkumpul bersama ---------------------------- "BAPAK IBU MAS TOLONG" Kalima...