#3 •Lee Jeno

739 41 6
                                    

Jeno kembali saat akan membuka pintu tangan nya terhenti saat melihat taeyong sedang mengelus perut nya lembut sembari berceloteh ria terlihat wajah cantiknya tersenyum ceria, rasanya asing sudah lama Jeno tak melihat senyum nya yg seceria itu.

"Anak mommy yang pintar jika sudah lahir nanti lindungi mommy ya sayang seperti Jeno Hyung.. Dia sering sekali melindungi mommy.. Kita berjuang bersama ya nak kuatkan mommy untuk terus hidup"

Tetesan saliva itu meluncur indah dri mata cantik itu. Tidak seharusnya seperti ini bukan ini yg Jeno inginkan sejujurnya ia sangat menyayangi ibunya itu tetapi rasa egoisnya lebih tinggi.

"Kamu ngapain di sini? Kenapa tidak masuk saja nak? "
Ucapan dokter Mingyu itu mengagetkan Jeno yg sedang menatap taeyong di depan pintu rawat nya.

"Ah tidak aku hanya em ah dokter ingin memeriksa nya kan? Mari masuk bersama ku dok"

Mereka pun memasuki ruang rawat itu membuat taeyong panik dan menepis air mata nya.

Dokter mulai memeriksa keadaan nya, adanya pendarahan itu membuat taeyong hrus di rawat beberapa minggu di sini dan beberapa minggu lagi kandungan taeyong akan memasuki bulan ke 8.

"Tekanan darah nya sangat rendah anda hrus menginap beberapa minggu lagi di sini ya.. Saya harap anda bisa lebih baik nyonya"

"Ahh tidak jangan menanggil ku nyonya panggil saja taeyong dok"

"Baiklah taeyong.. Saya harap kamu lekas sembuh ya"

Dokter pun keluar dari ruangan itu dan skrng sisa Jeno dan taeyong saja.

"Jeno Kau sudah makan nak?"

"Sudah, aku akan pulang ke rumah sebentar untuk mengambil beberapa baju untukmu"

"Trimakasih nak maaf sudah banyak menyusahkan mu ya"

" Tdk perlu berterimakasih" Jeno pun pergi.

*keesokan harinya

"Jen... Aku ingin bertemu mommy tae"

Jeno melirik jaemin yg sedang melamun di samping nya.

"Ada apa? Knp kau tiba² ingin bertemu dengan nya? "

"Tidak ada hanya saja aku merindukan nya"

"Dia masih di rawat kemungkinan seminggu lagi baru keluar"

"Lama sekali apakah separah itu jen?"

"Tidak tau kau ingin bertemu kan? Selesaikan makan mu dan kita akan menjenguk nya"

---------

Jeno berlari di Koridor rumah sakit saat hendak membayar hidangan makan siang nya bersama jaemin tiba tiba saja petugas rumah sakit menghubungi nya untuk segera datang.

"Apa yang terjadi?! "

"Tuan maaf anda blum boleh masuk karna pasien sedang di tangani selanjutnya akan di jelaskan oleh dokter tuan saya permisi"

"Sayang tenanglah duduk dulu kita tunggu dokter saja"

Dokter keluar dengan wajah panik menghadap Jeno

"Ibu mu tidak apa apa syukurlah ibu mu kuat tiba tiba saja saat akan di periksa ia di temukan dengan banyak luka lebam di wajahnya tetapi untung nya ia kuat walau sempat pingsan bayi nya pun aman"

" Siapa yang brani melukai ibu ku hah?! Kalian kemana saja saat ibu ku di pukuli?! "

"Maaf nak di rumah sakit ini tak hanya ibu mu saja yg di rawat dan maaf kami lengah"

"Pergilah"

Jeno masuk ruang rawat itu dengan wajah berpeluh khawatir

Di lihat nya wajah manis yang kemarin sangat ceria berbicara dengan anak yang di kandungnya itu skrng berubh. Banyak luka lebam bahkan terlihat robekan kecil di bibir nya.

Jeno mendekat mengelus sayang pipi yang kemarin sangat mulus tanpa luka itu skrng terukir goresan bahkan lebam yang cukup membiru.

"Apa yang terjadi padamu?? Sampai kapan kau akan seperti ini hiks aku.. Aku tidak kuat jika kau selalu terluka mom.. "

"Jeno.. Jagalah mommy sebelum terlambat.. "

"Apa yang kau maksud jaemin?! "

"Maaf hanya saja aku selalu memiliki firasat yang tidak baik menyangkut mommy tae"

"Jaemin jaga bica-"

"Jeno Hyung... Jangan berteriak di depan adikmu nak.. Walau dia masih di kandungan mommy dia juga bisa merasa takut sayang"

Suara lembut itu menyela ucapan Jeno yg sedikit berteriak kepada jaemin.

"Kau sudah sadar?? Katakan padaku mom katakan siapa yg menyebabkan mu seperti sekarang"

"Nak tidak perlu kau tau, yang penting skrng mommy sudah baik baik saja kan"

"Tidak.. Kau harus memberitahuku siapa yang membuat mu menjadi seperti ini"

"Jeno... Mommy tidak apa apa sayang tolong dengarkan mommy jangan tanyakan hal itu lagi nak"

"Kenapa?!! Kenapa kau selalu menutupinya kau selalu menyembunyikan orang orang yang menyakitimu. Kata kan padaku mom!! "

"JENO! "
Kini jaemin dengan tegas mengenggam tangan Jeno agar dirinya bisa menahan emosi nya.

"Biarkan mommy waktu suatu saat nanti mommy pasti akan bercerita padamu tapi tak sekarang"

"TERSERAH"
Jeno pergi melangkah cept keluar dri ruangan itu.

"Mommy.. Jaemin merindukan mommy"

"Anak cantik trimakasih sayang mommy juga sangat merindukan mu"

"Mommy bagaimana keadaan baby? "

"Baby sehat mommy menjaganya dengan baik, suatu saat nanti jika kau juga hamil jaga ank mu dengan baik ya sayng"

"Pasti mom, mommy ibu yang kuat aku tidak bisa menjadi mmy tapi aku akan berusaha yang terbaik untuk keluarga ku"

"Jaemin tolong jaga baby ya.. Mommy tidak tau sampai kapan mommy bisa melihat wajahnya nanti"

"Mommy apa yang mommy katakan... Kita jaga baby bersama mommy"

"Jaemin.. Tolong jika nanti mommy sudah tidak bisa bertahan jaga Jeno dan baby ya mommy titipkan anak anak mommy padamu, mommy percaya baby dan Jeno akan baik baik saja jika bersama mu, jika Mark mommy percaya ia akan menjadi pemimpin yang baik dia tak akan goyah mommy percaya dia bisa sendiri"

"Mom.. Bertahanlah lebih lama dan bahagia lebih lama mom"

TBC
21-03-2024
Maaf lama up kalau gak mau baca gak ush baca.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mommy? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang