Prolog

6 1 1
                                    

Pada malam hari, di Alam Dewa terdapat seorang Dewi yang sedang menunggu kepulangan suami nya yang seorang salah satu Dewa terpenting.

" Starla."

" Laut, bagaimana apa terjadi sesuatu di dunia fana?"

" Kau jangan terlalu memikirkan nya, biar aku yang mengurus hal itu bersama Ayah mertua."

" Apa kau dan ayah tidak lelah? Sebaiknya serahkan tugas-tugas itu pada dewa lain dulu."

" Hahahaha Starla-starla bukankah kau juga salah satu Dewi berpengaruh di Alam Dewa ini." Laut yang tiba-tiba menggendong Starla

" Aaa.. laut turunkan. Ishh di dalam istana saja kalau ada dewa lain yang melihat bagaimana."

" Sudahlah tidak apa, dimana Bulan kecil ku apa dia sudah tidur?" Tanya Laut mengalihkan perhatian

" Aku sudah menidurkan nya."

" Apa dia berbuat ulah lagi hari ini?"

" Yahh.. begitulah apapun ulah yang dia buat, selalu kabur nya ke ibu."

" Hahahaha ibu mertua benar-benar memanjakan Bulan kecil kita ya."

Disisi lain.

Dibalik pohon yang ditumbuhi bunga bermekaran, Sang Dewa Laut dan Sang Permaisuri Dewi seperti nya tidak sadar. Kalau dari tadi ada yang menguping pembicaraan mereka, tidak lain tidak bukan adalah bintang kecil mereka sendiri.

" Terkadang aku selalu mendengar pembicaraan ayah dan ibu mengenai dunia fana."

" Aku jadi penasaran dunia fana itu seperti apa ya?" Batin ku

Setelah itu aku pun keluar dari tempat persembunyiannya ku dan terbang ke Istana kakek.

Ya aku Luna Wirabuana putri dari Dewa Laut dan Dewi Cahaya. Aku lahir di alam dewa otomatis kedudukan ku juga seorang Dewi. Saat kelahiran ku yang seharusnya disinari cahaya malah disinari oleh sinar Bulan.

Dan sejak saat itu kakek, nenek, ayah, ibu dan seluruh dewa mengenal dan menamai ku dengan sebutan Dewi Bulan.

Setelah sampai di Istana Dewa Cahaya.

" Nenek dimana ya?" Batin ku

" Hmm.. kalau dilihat-lihat sinar bulan nya tidak sampai sini. Aku harus memindahkan bulan nya agar sinar nya memantul hingga kamar nenek dan kakek."

Dengan kekuatan bulan ku, aku memindahkan arah sinar nya dan menghilangkan awan-awan yang menutupi nya.

" Kenapa arah bulan nya berubah?"

" Hah.. dia berbuat onar lagi."

" Ya ampun Luna."

Semua dewa yang melihat ataupun mengatur langit pada saat itu pun segera melaporkan arah bulan yang bergerak aneh ke ayah dan kakek.

" Luna bukankah ibu sudah menidurkan mu tadi, kenapa keluar malam-malam!"

" Maaf ibu, Luna hanya ingin bertemu nenek dan kakek saja."

" Kan besok juga bisa, nenek mu juga butuh istirahat. Lihat apa ulah yang kau buat pasang surut air laut di dunia fana juga terkena dampak nya Lun."

" Sudahlah jangan terlalu memarahi cucuku, kemarilah Luna." Ucap Keira

" Nenek!"

" Maaf nek, Luna pikir sinar bulannya tidak mengenai seluruh wilayah Alam Dewa. Jadi Luna ubah bulan nya, Luna tidak bermaksud nakal kok."

" Iya-iya baik sekali cucu nenek ini."

" Ibu jangan terlalu memanjakan Luna, tegaslah sedikit."

" Sudahlah Starla, ini sudah malam biarkan saja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

" Aku Bereinkarnasi ke Tubuh Anak Manusia."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang