[END] Suami Perwira Militer Itu Bertubuh Mungil Itu Sangat Cakap

271-272

Novel Pinellia
Bab 271 Ada rencana bagus
Matikan lampu kecil sedang besar
Bab sebelumnya: Bab 270 Mendapatkan Ibu BaptisBab selanjutnya: Bab 272 Perjamuan Pernikahan

Bab 271 Ada rencana bagus Semua orang

kembali ke kamar masing-masing dan makan makanan penutup!

Aromanya tercium begitu mereka memasuki ruangan, membuat mulut mereka berair.

Mereka semua kaget saat melihat kue susu yang enak dan lezat serta sekotak kue.

Kemudian setelah menggigit kue susu tersebut.

Semua orang mengeluarkan suara kepuasan pada saat bersamaan!

Enak sekali, Bu!

Makanan penutup ajaib apa ini?

Jauh lebih enak daripada yang impor!

Kakak ipar dari keluarga Du menyesap kuenya, lalu memejamkan mata dan mencicipinya dengan tenang.

Bos Du melihat istrinya begitu dibesar-besarkan dan tidak bisa menahan cibiran, “Apakah itu berlebihan?”

Dia mencicipinya.

Pertama, cicipi krim sutra yang sepertinya memiliki rasa buah-buahan, rasanya lembut dan lumer di mulut, lalu kue kuningnya... juga

empuk dan harum, setelah ditelan, wanginya tetap ada di sela-sela mulutmu. bibir dan gigi.

lezat!

Lezat!

Perasaan puas dan gembira setelah memakannya memenuhi hati saya.

Sangat bahagia.

Bos Du mau tidak mau menggali sesendok lagi.

Kakak ipar Du meraih tangannya dengan cemas, lalu mengambil kue dari sendoknya.

Bos Du mendengus, "Sekarang Xuanyu adalah adik perempuan kita. Ketika dia membuka toko di masa depan, kita akan memiliki banyak kesempatan untuk makan. Mengapa kamu begitu terburu-buru?" "

Aku tidak terburu-buru. Bukankah seharusnya begitu?" kamu tidak memberiku makan?"

"Ya! Ya!" "

Bos Du sangat memanjakan, lalu dia mencicipi kue itu lagi. Sepertinya ada kacang di atasnya, seperti kenari atau semacamnya.

Rasanya yang nutty, biskuit, dan milky, renyah dan lumer di mulut.

Sangat lezat.

lezat!

Begitu lezat!

Kemudian pasangan itu makan sepotong kecil kue krim dan biskuit sekaligus.

Nyonya Du berbisik dengan suara lirih, "Mengapa kamu tidak menyisakan sedikit untuk anak itu? Mengapa kamu begitu serakah?" "

Siapa yang serakah?"

"Menurutmu siapa yang serakah?"

Akhirnya Nyonya Du pun menyerah. “Aku serakah, aku serakah, jangan takut, lewat. Adik perempuan itu akan datang dalam dua hari, akan ada lebih banyak lagi. Kita harus memikirkan baik-baik hadiah ini.

Hadiah seperti apa yang cocok untuk adik kita yang langka ."

Kakak ipar Du juga mengangguk dan berkata: "Ya. Pikirkan baik-baik."

Xu Nuo tentu saja tidak tahu bahwa begitu banyak hal terjadi di keluarga Du. Dia sangat senang memiliki ibu baptis baru.

Jadi ketika saya sampai di rumah, saya berbagi dengan keluarga saya tentang ibu baptis baru saya.